tag:blogger.com,1999:blog-32400735335939945492024-02-20T16:20:51.978-08:00KEPERAWATANBLOG INI BERISI ASKEP,SP DAN LAIN2 DARI KEPERAWATAN REGULER 2008abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-7861954266514672812010-10-03T20:06:00.001-07:002010-10-03T20:06:33.608-07:00honkHIPER OSMOLAR NON KETOTIK (HONK)<br />PENGERTIAN<br />DM HONK adalah komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan hiperglikemia, hiperosmalar, dehidrasi berat tanpa ketoasidosis. Keadaan inni bisa disertai dengan penurunan kesadaran.<br />ETIOLOGI<br />Penurunan sekresi insulin<br />PATOFISIOLOGI<br />Sel beta pancreas gagal atau terhambat oleh beberapa keaadan stress yang menyebabkan sekresi insulin menjadi tidak adekuat. Pada keadaan stress tersebut terjadi peningkatan hormon gluikagon sehingga pembentukan glukosa akan meningkat dan menghambat pemakaian glukosa perifer yang akhirnya menimbulkan hiperglikemia. Selanjutnya terjadi diuresis osmotic yang menyebabakan cairan dan elektrolit tubuh berkurang, perfusi ginjal menurun dan sebagai akibatnya sekresi hormon lebih meningkat lahi dan timbul hiperosmolar tidak terjadi ketoasidosis atau ketoasidosis. Terdapat beberapa patogenesis.<br />TANDA DAN GEJALA<br />Secara klinis sulit dibedakan dengan ketoasidosis diabetik terutama bila hasil laboratorium berupa kadar gula darah, keton dan keseimbangan asam basa belum ada hasilnya. Dapat digunakan beberapa pegangan :<br />© Sering ditemukan pada lanjut usia lebih dari 60 tahun, semakin muda semakin jarang. Belum pernah ditemukan pada anak-anak.<br />© Hampir separuh pasien tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus atau diabetes tanpa pengobatan insulin<br />© Mempunyai penyakit dasar lain, ditemukan 85% pasien mengidap penyakit giinjal atau kardiovaskular, pernah ditemukan pada penyakit akromegali, tirotoksikosis dan penyakit Cushing<br />© Sering disebabkan oleh obat-obatan a.l : tiazid, steroid, klorpromazin, hidralazin, dilantin, simetidin dan haloperidol. (neuroleptik)<br />© Mempunyai faktor pencetus misalnya infeksi, penyakit kardiovaskular, aritmia, perdarahan, gangguan keseimbangan cairan, pankreatitis, koma hepatic dan operasi.<br />© Dari anamnesis keluarga biasanya datang ke rumah sakit dengan keluhan poliuri, pilodipsi, penurunan berat badan, penurunan kesadaran.<br />© Kesadaran apatis sampai dengan koma<br />© Tanda-tanda dehidrasi seperti turgor menurun disertai tanda kelainan neurologis, hipotensi postural, bibir dan lidah kering<br />© Tidak ada bau aseton yang tercium dari pernfasan<br />© Tidak ada pernafasan Kussmaul (cepat dan dalam)<br />PEMERIKSAAN PENUNJANG<br />© Kadar glukosa darah >600 mg%<br />© Osmolaritas serum 350 mOsm/kg dan positif lemah<br />© Pemeriksaan aseton negatif<br />© Hipernatremia<br />© Hiperkalemia<br />© Azotemia<br />© BUN : Kreatinin rasio 30 : 1 (normal 10 : 1)<br />© Bikarbonat serum > 17,4 mEq/L<br />© Bila pemeriksaan osmolaritas serum belum bisa dilakukan maka dapat dipergunakan formula :<br />2 ( Na+ + K+ ) + urea** + glukosa mg% *<br />6 18<br />• Glukosa 1 mmol = 18 mg%<br />• Urea diperhitungkan bila ada kelainan fungsi ginjal<br />PENATALAKSANAAN<br />© Rehidrasi<br />• § NaCl ; bisa diberikan cairan isotonic atau hipotonik ½ normal, diguyur 1000 ml/jam sampai keadaan cairan intravaskular dan perfusi jaringan mulai membaik, baru diperhitungkan kekurangannya dan diberikan dalam 12-48 jam. Pemberiancairan isotonic harus mendapat pertimbangan untuk pasien dengan kegagalan jantung, penyakit ginjal atau hipernatremia.<br />• § Glukosa 5% diberikan pada waktu kadar glukosa darah sekitar 200-250 mg%<br />© Insulin<br />Pada pasien dengan HONK sensitive terhadap insulin dan diketahui pula bahwa pengobatan dengan insulin dosis rendah pada ketoasidosis diabetik sangat bermanfaat. Karena itu penatalaksanaan pengobatan dapat menggunakan skema mirip protocol ketoasidosis diabetik<br />© Kalium<br />Kalium darah harus dipantau dengan baik. Bila terdapat fungsi ginjal membaik, perhitungan kalium harus segera diberikan<br />© Hindari infeksi sekunder<br />Hati- hati dengan pemasangan infus, kateter dll<br />PROGNOSIS<br />Biasanya buruk, tetapi sebenarnya kematian pada pasien ini bukan disebabkan oleh sindom hiperosmolarnya sendiri tetapi oleh penyakit yang mendasar atau menyertainya. Angka kematian masih berkisar 30-50%. Di negara maju dapat dikatakan penyebab utama kematian adalah infeksi, usia lanjut dan osmolaritas darah yang sangat tinggi. Di negara maju angka kematian dapat ditekan menjadi sekitar 12%.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Jumat, 27 Maret 2009<br />Askep Klien Diabetes mellitus <br />Asuhan Keperawatan<br />Pada Klien Dengan Diabetes Melitus<br />A. Konsep Dasar<br />1. Definisi<br />Diabetes Melitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,<br />dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak<br />adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin<br />efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang<br />biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2000).<br />Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati<br />atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan<br />oleh infeksi. ( Askandar, 2001 ).<br />Gangren Kaki Diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan<br />berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di<br />tungkai. ( Askandar, 2001).<br />2. Anatomi Fisiologi<br />Pankreas merupakan sekumpulan kelenjar yang panjangnya kira – kira 15 cm,<br />lebar 5 cm, mulai dari duodenum sampai ke limpa dan beratnya rata – rata 60 – 90<br />gram. Terbentang pada vertebrata lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung.<br />Pankreas merupakan kelenjar endokrin terbesar yang terdapat di dalam tubuh<br />baik hewan maupun manusia. Bagian depan (kepala) kelenjar pankreas terletak pada<br />lekukan yang dibentuk oleh duodenum dan bagian pilorus dari lambung. Bagian badan<br />yang merupakan bagian utama dari organ ini merentang ke arah limpa dengan bagian<br />ekornya menyentuh atau terletak pada alat ini. Dari segi perkembangan embriologis,<br />kelenjar pankreas terbentuk dari epitel yang berasal dari lapisan epitel yang<br />membentuk usus.<br />Pankreas terdiri dari dua jaringan utama, yaitu :<br />(1). Asini sekresi getah pencernaan ke dalam duodenum.<br />(2). Pulau Langerhans yang tidak tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi<br />menyekresi insulin dan glukagon langsung ke darah.<br />Pulau – pulau Langerhans yang menjadi sistem endokrinologis dari pamkreas tersebar<br />di seluruh pankreas dengan berat hanya 1 – 3 % dari berat total pankreas. Pulau<br />langerhans berbentuk ovoid dengan besar masing-masing pulau berbeda. Besar pulau<br />langerhans yang terkecil adalah 50 μ, sedangkan yang terbesar 300 μ, terbanyak<br />adalah yang besarnya 100 – 225 μ. Jumlah semua pulau langerhans di pankreas<br />diperkirakan antara 1 – 2 juta.<br />Pulau langerhans manusia, mengandung tiga jenis sel utama, yaitu :<br />(1). Sel – sel A ( alpha ), jumlahnya sekitar 20 – 40 % ; memproduksi glikagon yang<br />manjadi faktor hiperglikemik, suatu hormon yang mempunyai “ anti insulin like<br />activity “.<br />(2). Sel – sel B ( betha ), jumlahnya sekitar 60 – 80 % , membuat insulin.<br />(3). Sel – sel D ( delta ), jumlahnya sekitar 5 – 15 %, membuat somatostatin.<br />Masing – masing sel tersebut, dapat dibedakan berdasarkan struktur dan sifat<br />pewarnaan. Di bawah mikroskop pulau-pulau langerhans ini nampak berwarna pucat<br />Askep Klien Diabetes mellitus<br /><br />dan banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Pada penderita DM, sel beha sering<br />ada tetapi berbeda dengan sel beta yang normal dimana sel beta tidak menunjukkan<br />reaksi pewarnaan untuk insulin sehingga dianggap tidak berfungsi.<br />Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul 5808 untuk insulin manusia.<br />Molekul insulin terdiri dari dua rantai polipeptida yang tidak sama, yaitu rantai A dan<br />B. Kedua rantai ini dihubungkan oleh dua jembatan ( perangkai ), yang terdiri dari<br />disulfida. Rantai A terdiri dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino.<br />Insulin dapat larut pada pH 4 – 7 dengan titik isoelektrik pada 5,3. Sebelum insulin<br />dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar di dalam<br />membrana sel.<br />Insulin di sintesis sel beta pankreas dari proinsulin dan di simpan dalam butiran<br />berselaput yang berasal dari kompleks Golgi. Pengaturan sekresi insulin dipengaruhi<br />efek umpan balik kadar glukosa darah pada pankreas. Bila kadar glukosa darah<br />meningkat diatas 100 mg/100ml darah, sekresi insulin meningkat cepat. Bila kadar<br />glukosa normal atau rendah, produksi insulin akan menurun.<br />Selain kadar glukosa darah, faktor lain seperti asam amino, asam lemak, dan<br />hormon gastrointestina merangsang sekresi insulin dalam derajat berbeda-beda. Fungsi<br />metabolisme utama insulin untuk meningkatkan kecepatan transport glukosa melalui<br />membran sel ke jaringan terutama sel – sel otot, fibroblas dan sel lemak.<br />3. Etiologi<br />a. Diabetes Melitus<br />DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat<br />menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang<br />peranan penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap sebagai<br />kemungkinan etiologi DM yaitu :<br />1. Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan<br />sel beta melepas insulin.<br />2. Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen<br />yang dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan<br />gula yang diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.<br />3. Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang<br />disertai pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan<br />kerusakan sel - sel penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel<br />beta oleh virus.<br />4. Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan<br />terhadap insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada<br />membran sel yang responsir terhadap insulin.<br />b. Gangren Kaki Diabetik<br />Faktor – faktor yang berpengaruh atas terjadinya gangren kaki diabetik<br />dibagi menjadi endogen dan faktor eksogen.<br />Faktor endogen : a. Genetik, metabolik<br />b. Angiopati diabetik<br />c. Neuropati diabetik<br />Faktor eksogen : a. Trauma<br />b. Infeksi<br />c. Obat<br />Askep Klien Diabetes mellitus<br /><br />4. Patofisiologis<br />a. Diabetes Melitus<br />Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah<br />satu efek utama akibat kurangnya insulin berikut:<br />1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang mengakibatkan<br />naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.<br />2. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang<br />menyebabkan terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan<br />endapan kolestrol pada dinding pembuluh darah.<br />3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.<br />Pasien – pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat<br />mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah<br />makan. Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal normal (<br />konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml ), akan timbul glikosuria<br />karena tubulus – tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa.<br />Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri<br />disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri<br />menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama<br />urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan<br />menurun serta cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau<br />kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang<br />disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga<br />berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.<br />Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan<br />membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan<br />terjadinya gangren.<br />b. Gangren Kaki Diabetik<br />Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM akibat<br />hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.<br />1. Teori Sorbitol<br />Hiperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel dan<br />jaringan tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa insulin. Glukosa yang<br />berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis,<br />tetapi sebagian dengan perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah<br />menjadi sorbitol. Sorbitol akan tertumpuk dalam sel / jaringan tersebut dan<br />menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi.<br />2. Teori Glikosilasi<br />Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi pada semua<br />protein, terutama yang mengandung senyawa lisin. Terjadinya proses glikosilasi<br />pada protein membran basal dapat menjelaskan semua komplikasi baik makro<br />maupun mikro vaskular.<br />Terjadinya Kaki Diabetik (KD) sendiri disebabkan oleh faktor – faktor<br />disebutkan dalam etiologi. Faktor utama yang berperan timbulnya KD adalah<br />angiopati, neuropati dan infeksi. Neuropati merupakan faktor penting untuk<br />terjadinya KD. Adanya neuropati perifer akan menyebabkan terjadinya<br />gangguan sensorik maupun motorik. Gangguan sensorik akan menyebabkan<br />hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami<br />trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan<br />motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki, sehingga merubah<br /><br />titik tumpu yang menyebabkan ulsetrasi pada kaki pasien. Angiopati akan<br />menyebabkan terganggunya aliran darah ke kaki. Apabila sumbatan darah<br />terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka penderita akan merasa<br />sakit tungkainya sesudah ia berjalan pada jarak tertentu. Manifestasi gangguan<br />pembuluh darah yang lain dapat berupa : ujung kaki terasa dingin, nyeri kaki di<br />malam hari, denyut arteri hilang, kaki menjadi pucat bila dinaikkan. Adanya<br />angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan nutrisi,<br />oksigen (zat asam ) serta antibiotika sehingga menyebabkan luka sulit sembuh (<br />Levin,1993). Infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai KD akibat<br />berkurangnya aliran darah atau neuropati, sehingga faktor angiopati dan infeksi<br />berpengaruh terhdap penyembuhan atau pengobatan dari KD.<br />5. Klasifikasi<br />Wagner ( 1983 ) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan , yaitu :<br />Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan<br />disertai kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.<br />Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.<br />Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.<br />Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.<br />Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa<br />selulitis.<br />Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.<br />Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi 2 (dua)<br />golongan :<br />1. Kaki Diabetik akibat Iskemia ( KDI )<br />Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati<br />( arterosklerosis ) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah<br />betis.<br />Gambaran klinis KDI :<br />- Penderita mengeluh nyeri waktu istirahat.<br />- Pada perabaan terasa dingin.<br />- Pulsasi pembuluh darah kurang kuat.<br />- Didapatkan ulkus sampai gangren.<br />2. Kaki Diabetik akibat Neuropati ( KDN )<br />Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari<br />sirkulasi. Klinis di jumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa, oedem<br />kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.<br />6. Dampak Masalah<br />Adanya penyakit gangren kaki diabetik akan mempengaruhi kehidupan individu dan<br />keluarga. Adapun dampak masalah yang bisa terjadi meliputi :<br />a. Pada Individu<br />Pola dan gaya hidup penderita akan berubah dengan adanya penyakit ini,<br />Gordon telah mengembangkan 11 pola fungsi kesehatan yang dapat digunakan<br />untuk mengetahui perubahan tersebut.<br />1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat<br />Pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tata<br />laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak<br /><br />gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan persepsi yang negatif terhadap<br />dirinya dan kecenderungan untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan dan<br />perawatan yang lama, oleh karena itu perlu adanya penjelasan yang benar<br />dan mudah dimengerti pasien.<br />2. Pola nutrisi dan metabolisme<br />Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin<br />maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menimbulkan<br />keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan menurun<br />dan mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya<br />gangguan nutrisi dan metabolisme yang dapat mempengaruhi status<br />kesehatan penderita.<br />3. Pola eliminasi<br />Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis osmotik yang<br />menyebabkan pasien sering kencing (poliuri) dan pengeluaran glukosa pada<br />urine ( glukosuria ). Pada eliminasi alvi relatif tidak ada gangguan.<br />4. Pola tidur dan istirahat<br />Adanya poliuri, nyeri pada kaki yang luka dan situasi rumah sakit yang<br />ramai akan mempengaruhi waktu tidur dan istirahat penderita, sehingga pola<br />tidur dan waktu tidur penderita mengalami perubahan.<br />5. Pola aktivitas dan latihan<br />Adanya luka gangren dan kelemahan otot – otot pada tungkai bawah<br />menyebabkan penderita tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari<br />secara maksimal, penderita mudah mengalami kelelahan.<br />6. Pola hubungan dan peran<br />Luka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan penderita<br />malu dan menarik diri dari pergaulan.<br />7. Pola sensori dan kognitif<br />Pasien dengan gangren cenderung mengalami neuropati / mati rasa<br />pada luka sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.<br />8. Pola persepsi dan konsep diri<br />Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan<br />penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. Luka yang sukar<br />sembuh, lamanya perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan<br />menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan gangguan peran pada<br />keluarga ( self esteem ).<br />9. Pola seksual dan reproduksi<br />Angiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ<br />reproduksi sehingga menyebabkan gangguan potensi sek, gangguan kualitas<br />maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses ejakulasi serta orgasme.<br />10. Pola mekanisme stres dan koping<br />Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik, perasaan<br />tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang<br />negatif berupa marah, kecemasan, mudah tersinggung dan lain – lain, dapat<br />menyebabkan penderita tidak mampu menggunakan mekanisme koping yang<br />konstruktif / adaptif.<br />11. Pola tata nilai dan kepercayaan<br />Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta<br />luka pada kaki tidak menghambat penderita dalam melaksanakan ibadah<br />tetapi mempengaruhi pola ibadah penderita.<br />b. Dampak pada keluarga<br />Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang sakit dan dirawat di rumah<br />sakit akan muncul bermacam –macam reaksi psikologis dari kelurga, karena<br />masalah kesehatan yang dialami oleh seorang anggota keluarga akan<br />mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Waktu perawatan yang lama dan biaya<br />yang banyak akan mempengaruhi keadaan ekonomi keluarga dan perubahan<br />peran pada keluarga karena salah satu anggota keluarga tidak dapat<br />menjalankan perannya.<br />B. Asuhan keperawatan<br />Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gangren kaki diabetik<br />hendaknya dilakukan secara komperhensif dengan menggunakan proses keperawatan.<br />Proses keperawatan adalah suatu metode sistematik untuk mengkaji respon<br />manusia terhadap masalah-masalah dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan<br />untuk mengatasi masalah – masalah tersebut. Masalah-masalah kesehatan dapat<br />berhubungan dengan klien keluarga juga orang terdekat atau masyarakat. Proses<br />keperawatan mendokumentasikan kontribusi perawat dalam mengurangi / mengatasi<br />masalah-masalah kesehatan.<br />Proses keperawatan terdiri dari lima tahapan, yaitu : pengkajian, diagnosa<br />keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.<br />1. Pengkajian<br />Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang<br />mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu :<br />a. Pengumpulan data<br />Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam<br />menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,<br />mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapt diperoleh<br />melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta<br />pemeriksaan penunjang lainnya.<br />1. Anamnese<br />a. Identitas penderita<br />Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,<br />alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk<br />rumah sakit dan diagnosa medis.<br />b. Keluhan Utama<br />Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang<br />menurun, adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau, adanya<br />nyeri pada luka.<br />c. Riwayat kesehatan sekarang<br /><br />Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta<br />upaya yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.<br />d. Riwayat kesehatan dahulu<br />Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada<br />kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya<br />riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan<br />medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan<br />oleh penderita.<br />e. Riwayat kesehatan keluarga<br />Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota keluarga<br />yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang dapat<br />menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.<br />f. Riwayat psikososial<br />Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang dialami<br />penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga<br />terhadap penyakit penderita.<br />2. Pemeriksaan fisik<br />a. Status kesehatan umum<br />Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan,<br />berat badan dan tanda – tanda vital.<br />b. Kepala dan leher<br />Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher,<br />telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah<br />sering terasa tebal, ludah menjadi lebih kental, gigi mudah goyah, gusi<br />mudah bengkak dan berdarah, apakah penglihatan kabur / ganda,<br />diplopia, lensa mata keruh.<br />c. Sistem integumen<br />Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman bekas luka,<br />kelembaban dan shu kulit di daerah sekitar ulkus dan gangren,<br />kemerahan pada kulit sekitar luka, tekstur rambut dan kuku.<br />d. Sistem pernafasan<br />Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada penderita DM<br />mudah terjadi infeksi.<br />e. Sistem kardiovaskuler<br />Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,<br />takikardi/bradikardi, hipertensi/hipotensi, aritmia, kardiomegalis.<br />f. Sistem gastrointestinal<br />Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,<br />perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.<br />g. Sistem urinary<br />Poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat<br />berkemih.<br />h. Sistem muskuloskeletal<br />Penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn tinggi badan, cepat<br />lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.<br />i. Sistem neurologis<br />Terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk,<br />reflek lambat, kacau mental, disorientasi.<br />3. Pemeriksaan laboratorium<br />Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :<br />a. Pemeriksaan darah<br />Pemeriksaan darah meliputi : GDS > 200 mg/dl, gula darah puasa >120<br />mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.<br />b. Urine<br />Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan<br />dilakukan dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui<br />perubahan warna pada urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ),<br />dan merah bata ( ++++ ).<br />c. Kultur pus<br />Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang<br />sesuai dengan jenis kuman.<br />b. Analisa Data<br />Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokan dan dilakukan<br />analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokan data dibedakan atas data<br />subyektif dan data obyektif dan berpedoman pada teori Abraham Maslow yang<br />terdiri dari :<br />1. Kebutuhan dasar atau fisiologis<br />2. Kebutuhan rasa aman<br />3. Kebutuhan cinta dan kasih sayang<br />4. Kebutuhan harga diri<br />5. Kebutuhan aktualisasi diri<br />Data yang telah dikelompokkan tadi di analisa sehingga dapat diambil<br />kesimpulan tentang masalah keperawatan dan kemungkinan penyebab, yang dapat<br />dirumuskan dalam bentuk diagnosa keperawatan meliputi aktual, potensial, dan<br />kemungkinan.<br />2. Diagnosa keperawatan<br />Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga atau<br />komunitas terhadap proses kehidupan/ masalah kesehatan. Aktual atau potensial dan<br />kemungkinan dan membutuhkan tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah<br />tersebut.<br />Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik adalah<br />sebagai berikut :<br />1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran<br />darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.<br />2. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada<br />ekstrimitas.<br />3. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.<br />4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.<br />5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan<br />intake makanan yang kurang.<br />6. Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya<br />kadar gula darah.<br />7. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.<br />8. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan<br />berhubungan dengan kurangnya informasi.<br />9. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu<br />anggota tubuh.<br />10. Ganguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.<br />3. Perencanaan<br />Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka intervensi dan aktivitas<br />keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, dan mencegah<br />masalah keperawatan penderita. Tahapan ini disebut perencanaan keperawatan yang<br />meliputi penentuan prioritas, diagnosa keperawatan, menetapkan sasaran dan tujuan,<br />menetapkan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan.<br />a. Diagnosa no. 1<br />Gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya aliran darah ke<br />daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.<br />Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.<br />Kriteria Hasil : - Denyut nadi perifer teraba kuat dan reguler<br />- Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis<br />- Kulit sekitar luka teraba hangat.<br />- Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah.<br />- Sensorik dan motorik membaik<br />Rencana tindakan :<br />1. Ajarkan pasien untuk melakukan mobilisasi<br />Rasional : dengan mobilisasi meningkatkan sirkulasi darah.<br />2. Ajarkan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan aliran darah:<br />Tinggikan kaki sedikit lebih rendah dari jantung ( posisi elevasi pada waktu<br />istirahat ), hindari penyilangkan kaki, hindari balutan ketat, hindari<br />penggunaan bantal, di belakang lutut dan sebagainya.<br />Rasional : meningkatkan melancarkan aliran darah balik sehingga tidak<br />terjadi oedema.<br />3. Ajarkan tentang modifikasi faktor-faktor resiko berupa :<br />Hindari diet tinggi kolestrol, teknik relaksasi, menghentikan kebiasaan<br />merokok, dan penggunaan obat vasokontriksi.<br />Rasional : kolestrol tinggi dapat mempercepat terjadinya arterosklerosis,<br />merokok dapat menyebabkan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah,<br />relaksasi untuk mengurangi efek dari stres.<br />4. Kerja sama dengan tim kesehatan lain dalam pemberian vasodilator,<br />pemeriksaan gula darah secara rutin dan terapi oksigen ( HBO ).<br />Rasional : pemberian vasodilator akan meningkatkan dilatasi pembuluh darah<br />sehingga perfusi jaringan dapat diperbaiki, sedangkan pemeriksaan gula<br />darah secara rutin dapat mengetahui perkembangan dan keadaan pasien, HBO<br />untuk memperbaiki oksigenasi daerah ulkus/gangren.<br />b. Diagnosa no. 2<br />Ganguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada<br />ekstrimitas.<br />Tujuan : Tercapainya proses penyembuhan luka.<br />Kriteria hasil : 1.Berkurangnya oedema sekitar luka.<br />2. pus dan jaringan berkurang<br />3. Adanya jaringan granulasi.<br />4. Bau busuk luka berkurang.<br />Rencana tindakan :<br />1. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.<br />Rasional : Pengkajian yang tepat terhadap luka dan proses penyembuhan<br />akan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya.<br />2. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara abseptik<br />menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan yang menempel<br />pada luka dan nekrotomi jaringan yang mati.<br />Rasional : merawat luka dengan teknik aseptik, dapat menjaga kontaminasi<br />luka dan larutan yang iritatif akan merusak jaringan granulasi tyang timbul,<br />sisa balutan jaringan nekrosis dapat menghambat proses granulasi.<br />3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur pus<br />pemeriksaan gula darah pemberian anti biotik.<br />Rasional : insulin akan menurunkan kadar gula darah, pemeriksaan kultur<br />pus untuk mengetahui jenis kuman dan anti biotik yang tepat untuk<br />pengobatan, pemeriksaan kadar gula darahuntuk mengetahui perkembangan<br />penyakit.<br />c. Diagnosa no. 3<br />Ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.<br />Tujuan : rasa nyeri hilang/berkurang<br />Kriteria hasil : 1. Penderita secara verbal mengatakan nyeri<br />berkurang/hilang .<br />2. Penderita dapat melakukan metode atau tindakan<br />untuk mengatasi atau mengurangi nyeri .<br />3. Pergerakan penderita bertambah luas.<br />4. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas<br />normal.( S : 36 – 37,5 0C, N: 60 – 80 x /menit, T : 100 –<br />130 mmHg, RR : 18 – 20 x /menit ).<br />Rencana tindakan :<br />1. Kaji tingkat, frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien.<br />Rasional : untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien.<br />2. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.<br />Rasional : pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang terjadi akan<br />mengurangi ketegangan pasien dan memudahkan pasien untuk diajak<br />bekerjasama dalam melakukan tindakan.<br />3. Ciptakan lingkungan yang tenang.<br />Rasional : Rangasanga yang berlebihan dari lingkungan akan memperberat<br />rasa nyeri.<br />4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.<br />Rasional : Teknik distraksi dan relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri yang<br />dirasakan pasien.<br />5. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.<br />Rasional : Posisi yang nyaman akan membantu memberikan kesempatan pada<br />otot untuk relaksasi seoptimal mungkin.<br />6. Lakukan massage dan kompres luka dengan BWC saat rawat luka.<br />Rasional : massage dapat meningkatkan vaskulerisasi dan pengeluaran pus<br />sedangkan BWC sebagai desinfektan yang dapat memberikan rasa nyaman.<br />7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.<br />Rasional : Obat –obat analgesik dapat membantu mengurangi nyeri pasien.<br />d. Diagnosa no. 4<br />Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.<br />Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang optimal.<br />Kriteria Hasil : 1. Pergerakan paien bertambah luas<br />2. Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan<br />kemampuan ( duduk, berdiri, berjalan ).<br />3. Rasa nyeri berkurang.<br />4. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap<br />sesuai dengan kemampuan.<br />Rencana tindakan :<br />1. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot pada kaki pasien.<br />Rasional : Untuk mengetahui derajat kekuatan otot-otot kaki pasien.<br />2. Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan aktivitas untuk menjaga kadar<br />gula darah dalam keadaan normal.<br />Rasional : Pasien mengerti pentingnya aktivitas sehingga dapat kooperatif<br />dalam tindakan keperawatan.<br />3. Anjurkan pasien untuk menggerakkan/mengangkat ekstrimitas bawah sesui<br />kemampuan.<br />Rasional : Untuk melatih otot – otot kaki sehingg berfungsi dengan baik.<br />4. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.<br />Rasional : Agar kebutuhan pasien tetap dapat terpenuhi.<br />5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain : dokter ( pemberian analgesik ) dan<br />tenaga fisioterapi.<br />Rasional : Analgesik dapat membantu mengurangi rasa nyeri, fisioterapi<br />untuk melatih pasien melakukan aktivitas secara bertahap dan benar.<br />e. Diagnosa no. 5<br />Gangguan pemenuhan nutrisi ( kurang dari ) kebutuhan tubuh berhubungan<br />dengan intake makanan yang kurang.<br />Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi<br />Kriteria hasil : 1. Berat badan dan tinggi badan ideal.<br />2. Pasien mematuhi dietnya.<br />3. Kadar gula darah dalam batas normal.<br />4. Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia.<br />Rencana Tindakan :<br />1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.<br />Rasional : Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien<br />sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat.<br />2. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.<br />Rasional : Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadinya<br />hipoglikemia/hiperglikemia.<br />3. Timbang berat badan setiap seminggu sekali.<br />Rasional : Mengetahui perkembangan berat badan pasien ( berat badan<br />merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet ).<br />4. Identifikasi perubahan pola makan.<br />Rasional : Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang<br />ditetapkan.<br />5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet<br />diabetik.<br />Rasional : Pemberian insulin akan meningkatkan pemasukan glukosa ke<br />dalam jaringan sehingga gula darah menurun,pemberian diet yang sesuai<br />dapat mempercepat penurunan gula darah dan mencegah komplikasi.<br />f. Diagnosa no. 6<br />Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis) berhubungan dengan tinggi<br />kadar gula darah.<br />Tujuan : Tidak terjadi penyebaran infeksi (sepsis).<br />Kriteria Hasil : 1. Tanda-tanda infeksi tidak ada.<br />2. Tanda-tanda vital dalam batas normal (S : 36 – 37,50C)<br />3. Keadaan luka baik dan kadar gula darah normal.<br />Rencana tindakan :<br />1. Kaji adanya tanda-tanda penyebaran infeksi pada luka.<br />Rasional : Pengkajian yang tepat tentang tanda-tanda penyebaran infeksi<br />dapat membantu menentukan tindakan selanjutnya.<br />2. Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga kebersihan diri<br />selama perawatan.<br />Rasional : Kebersihan diri yang baik merupakan salah satu cara untuk<br />mencegah infeksi kuman.<br />3. Lakukan perawatan luka secara aseptik.<br />Rasional : untuk mencegah kontaminasi luka dan penyebaran infeksi.<br />4. Anjurkan pada pasien agar menaati diet, latihan fisik, pengobatan yang<br />ditetapkan.<br />Rasional : Diet yang tepat, latihan fisik yang cukup dapat meningkatkan<br />daya tahan tubuh, pengobatan yang tepat, mempercepat penyembuhan<br />sehingga memperkecil kemungkinan terjadi penyebaran infeksi.<br />5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotika dan insulin.<br />Rasional : Antibiotika dapat menbunuh kuman, pemberian insulin akan<br />menurunkan kadar gula dalam darah sehingga proses penyembuhan.<br />g. Diagnosa no. 7<br />Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.<br />Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang.<br />Kriteria Hasil : 1. Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan.<br />2. Emosi stabil., pasien tenang.<br />3. Istirahat cukup.<br />Rencana tindakan :<br />1. Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.<br />Rasional : Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga<br />perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat.<br />2. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.<br />Rasional : Dapat meringankan beban pikiran pasien.<br />3. Gunakan komunikasi terapeutik.<br />Rasional : Agar terbina rasa saling percaya antar perawat-pasien sehingga<br />pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan.<br />4. Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk<br />ikut serta dalam tindakan keperawatan.<br />Rasional : Informasi yang akurat tentang penyakitnya dan keikutsertaan pasien<br />dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien.<br /><br />5. Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain<br />selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.<br />Rasional : Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan<br />kecemasan yang dirasakan pasien.<br />6. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara<br />bergantian.<br />Rasional : Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang<br />menunggu.<br />7. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.<br />Rasional : lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa<br />cemas pasien.<br />h. Diagnosa no. 8<br />Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan<br />pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.<br />Tujuan : Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang<br />penyakitnya.<br />Kriteria Hasil : 1. Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan<br />dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila<br />ditanya.<br />2. Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan<br />pengetahuan yang diperoleh.<br />Rencana Tindakan :<br />1. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM dan gangren.<br />Rasional : Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat<br />perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui<br />pasien/keluarga.<br />2. Kaji latar belakang pendidikan pasien.<br />Rasional : Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan<br />kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat<br />pendidikan pasien.<br />3. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada<br />pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.<br />Rasional : Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga<br />tidak menimbulkan kesalahpahaman.<br />4. Jelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan<br />pasien didalamnya.<br />Rasional : Dengan penjelasdan yang ada dan ikut secra langsung dalam<br />tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya<br />berkurang.<br />5. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika ada /<br />memungkinkan).<br />Rasional : gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang<br />telah diberikan.<br />i. Diagnosa no. 9<br />Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu<br />anggota tubuh.<br />Tujuan : Pasien dapat menerima perubahan bentuk salah satu anggota tubuhnya<br />secar positif.<br />Kriteria Hasil : - Pasien mau berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan.<br />Tanpa rasa malu dan rendah diri.<br />- Pasien yakin akan kemampuan yang dimiliki.<br />Rencana tindakan :<br />1. Kaji perasaan/persepsi pasien tentang perubahan gambaran diri berhubungan<br />dengan keadaan anggota tubuhnya yang kurang berfungsi secara normal.<br />Rasional : Mengetahui adanya rasa negatif pasien terhadap dirinya.<br />2. Lakukan pendekatan dan bina hubungan saling percaya dengan pasien.<br />Rasional : Memudahkan dalm menggali permasalahan pasien.<br />3. Tunjukkan rasa empati, perhatian dan penerimaan pada pasien.<br />Rasional : Pasien akan merasa dirinya di hargai.<br />4. Bantu pasien untuk mengadakan hubungan dengan orang lain.<br />Rasional : dapat meningkatkan kemampuan dalam mengadakan hubungan<br />dengan orang lain dan menghilangkan perasaan terisolasi.<br />5. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan kehilangan.<br />Rasional : Untuk mendapatkan dukungan dalam proses berkabung yang normal.<br />6. Beri dorongan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan diri dan hargai<br />pemecahan masalah yang konstruktif dari pasien.<br />Rasional : Untuk meningkatkan perilaku yang adiktif dari pasien.<br />j. Diagnosa no.10<br />Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki.<br />Tujuan : Gangguan pola tidur pasien akan teratasi.<br />Kriteria hasil : 1. Pasien mudah tidur dalam waktu 30 – 40 menit.<br />2. Pasien tenang dan wajah segar.<br />3. Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup.<br />Rencana tindakan :<br />1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.<br />Rasional : Lingkungan yang nyaman dapat membantu meningkatkan<br />tidur/istirahat.<br />2. Kaji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah.<br />Rasional : mengetahui perubahan dari hal-hal yang merupakan kebiasaan<br />pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien.<br />3. Kaji adanya faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain seperti cemas,<br />efek obat-obatan dan suasana ramai.<br />Rasional : Mengetahui faktor penyebab gangguan pola tidur yang lain<br />dialami dan dirasakan pasien.<br />4. Anjurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi .<br />Rasional : Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam<br />tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa nyeri.<br />5. Kaji tanda-tanda kurangnya pemenuhan kebutuhan tidur pasien.<br />Rasional : Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya kebutuhan tidur<br />pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan yang<br />tepat.<br />4. Pelaksanaan<br />Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana tindakan keperawatan<br />yang telah ditetapkan untuk perawat bersama pasien. Implementasi dilaksanakan<br />sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan<br />ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan<br />efisien pada situasi yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan<br />psikologis. Setelah selesai implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi<br />intervensi yang sudah dilakukan dan bagaimana respon pasien.<br />5. Evaluasi<br />Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini<br />adalah membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan<br />dengan tujuan yang diharapkan dalam perencanaan.<br />Perawat mempunyai tiga alternatif dalam menentukan sejauh mana tujuan<br />tercapai:<br />1. Berhasil : prilaku pasien sesuai pernyatan tujuan dalam waktu atau tanggal yang<br />ditetapkan di tujuan.<br />2. Tercapai sebagian : pasien menunujukan prilaku tetapi tidak sebaik yang<br />ditentukan dalam pernyataan tujuan.<br />3. Belum tercapai. : pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan prilaku yang<br />diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Sindrome Hiperglikemia Hiperosmelor Nonketotik ( HHNK ).<br />Patofisiologi dan manifestasi, kilinis HHNK, yaitu pada keadaan yang didominasi oleh hiporesmolaritas dan hiperglikemia pada sindrom ini berupa kekurangan insulin efektif. Keadaan hiperglikemia persistem menyebabkan diuresis osmotik sehingga terjadi kehilangan cairan dan elektroli. Untuk mempertahankan keseimbangan osmoti, cairan akan berpindah dari ruang intra sel kedalam ruang ektrasel. Salah satu perbedaan antara HHNK dengan DKA adalah tidak terdapatnya ketosis dan asidosis.<br />Pasien yang menderita HHNK biasanya dapat mentoleransi poliuria dan polidipsia selama berminggu – minggu dan setelah terjadi perubahan neurologis atau serta penyakit yang mendasarinya semakin berat, barulah pasien meminta pertolongan medis.<br />Penyebab keadaan ini pula sering terjadi pada individu yang berusia 50 – 70 tahun dan tidak memiliki riwayat diabetes atau menderita diabetes tipe II ringan. pAda HHNK akan terjadi gejala diabetes poliuria selama berhari – hari hinga berminggu – minggu disertai asupan cairan yang tidak adekuat.<br />Penata laksana. Yaitu dengan pendekatan penanganan sindrom HHNK serupa dengan DKA yaitu dengan terapi cairan, elektrolit dan insulin – untuk terapi cairan perlu diperhatikan pada tekanan vena sentral atau tekanan arteri diperlukan mengarah pada penggantian cairan.<br />Kadar Glukosa darah yang naik secara ekstrim dapat turun ketika pasien menjalani rehidrasi - insulin kurang berperan dalam menangani sindrom HHNK karena tidak diperlukan untuk mengatasi asidosis, seperti pada DKA.<br />Bentuk – bentuk terapi lain ditentukan oleh penyakit pasien yang mendasari dari hasil – hasil pemeriksaan klinis serta laboratorium yang kontinu. Terapi dilanjutkan sampai kelainan metabolik terkoreksi dan gejala neutologis menghilang mengkin diperlukan 3 – 5 hari sebelum gejala neurologis menghilang. Jadi terapi HHNK biasanya berlanjut sampai melebihi waktu setelah metabolik teratasi.<br />RENCANA <br />PROSES KEPERAWATAN<br />A. Pengkajian.<br />Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik difokuskan pada tanda dan gejala hiperglikemia serta hipoglikemia dan pada faktor – faktor fisik. Emosional, serta sosial yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien untuk mempelajari dan melaksanakan berbagai aktivitas perawatan mandiri diabetes.<br />Pasien dikaji dan dianinte menjelaskan gejala yang mendahului diagnosis diabetes, seperti poliuria, polidipsia, politagia, kulit kering, penglihatan kabur, penurunan berat badan, perasaan gatal – gatal pada vagina dan ulkus yang lama sembuh kadar gula darah, kadar keton, dalam urin harus diukur.<br />Pada penderita diabetes tipe I dilakukan pengkajian untuk mendeteksi tanda – tanda ketoasidosis diabetik, yang mencakup pernafasan kusemaul, hipotensi, ortostatik dan letargi. Pasien perlu ditanya tentang gejala ketoasidosis seperti mual muntah dan nyeri abdomen. Kemudian hasil laboratorium untuk penurunan nilai PH & kadar bikarbonat serta gangguan keseimbangan elektrolit.<br />Pada diabetes tipe II, dilakukan pengkajian melihat adanya tanda – tanda sindrom HHNK, mencakup hipotensi gangguan sensor, dan penurunan turgor kulit. Kemudian kemampuan ketrampilan perawatan mendiri, seperti :<br />1. Gangguan penglihatan ( px. Untuk membaca ).<br />2. Gangguan koordinasi motorik ( dalam mengerjakan sesuatu ).<br />3. Gangguan neurologis.<br />Kemudian perawat mengevaluasi situasi sosial pasien untuk mengidentifikasikan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi terapi diabetes dan rencana pendidikannya, meliputi :<br />1. Penurunan kemampuan membaca.<br />2. Keterbatasan sumber fiansial ( tidak memiliki asuransi keluarga ).<br />3. Jadwal harian yang khas ( makan serta jumlah olah raga ).<br />4. Tanyakan pada pasien tentang kekwatiran yang utama dan ketakutan terhadap penyakit diabetes.<br />B. Diagnosa Keperawatan.<br />a). Resiko defisit cairan berhubungan dengan gejala poliuria dan dehidrasi.<br />Intervensi dan Implementasi.<br />1. Dapatkan riwayat pasien / orang terdekat sehubungan dengan lamanya intensitas dan gejala muntah, pengeluaran urin yang berlebihan.<br />Ras : membantu dalam memperkirakan kekurangan volume total.<br />2. Pantau tanda – tanda vital.<br />Ras : Hipovelemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikordi.<br />3. Pola nafas seperti adanya pernafasan kussmaul atau pernafasan yang berbau keton.<br />Ras : Pernafasan yang berbau asetan berhubungan pemecahan asam aseto – asetat dan harus berkurang bila keosis has terkoreksi.<br />4. Periksa sushu, warna kulit dan kelembapannya.<br />Ras : Meskipun demam, menggigil dan diarefosis merupakan hal umum, bila terjadi proses infeksi, demam kulit kemerahan sebagai cermia dehidrasi.<br />5. Catat hal – hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah, dan distensi lambung.<br />Ras : Kekuranagn cairan dan elektrolit mengubah mobilitas lambung yang sering kali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangan cairan a/ elektrolit.<br />b). Nutrisi, perubahan : kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan masukan oral, anoreksia, mual, nyeri abdomen & perubahan kesadaran.<br />Intervensi dan Implementasi.<br />1. Timbang berat badan setiap hari atau sesuaikan dengan indikasi.<br />Ras : Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat.<br />2. Tentukan program diet dan pola makan pasien.<br />Ras : Mengidentifikasikan kekurangan dari penyimpanan dari kebutuhan terapentik.<br />3. Libatkan keluarga Px pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.<br />Ras : Meningkatkan rasa keterlibata, memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi px.<br />4. Observasi tanda – tanda hipoglikemia.<br />Ras : Karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi, seperti apabila px terdapat hipoglekimia dan pingsan maka akan mengancam jiwa px.<br />5. Kolaborasi dengan tim medis, untuk melakukan pemeriksaan gula darah dengan menggunakan Hingerstick.<br />Ras : Analisa ditempat tidur terhadap gula darah lebih akurat.<br />c). Ketidak berdayaan b/d penyakit jangka panjang / progresif yang tidak dapat diobati dan ketergantungan pada orang lain.<br />Intervensi dan Implementasi.<br />1. Anjurkan px dan keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang perawatan dirumah sakit serta penyakitnya secara keseluruhan.<br />Ras : Mengidentifikasikan area perhatiannya dan memudahkan cara pemecahan masalah.<br />2. Kaji bagaimana px telah menangani masalah dimasa lalu.<br />Ras : Pengetahuan gaya hidup untuk menentukan kebutuhan terhadap tujuan penanganan.<br />3. Tentukan tujuan / harapan dari pasien atau keluarga.<br />Ras : Harapan yang tidak realitas atau adanya tekanan dari orang lain atau diri sendiri dapat mengakibatkan perasaan frustasi / kehilangan kontrol diri.<br />4. Berikan dukungan pada px untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif.<br />Ras : Peningkatan perasaan kontrol terhadap situasi.<br />d). Kurang pengetahuan mengenai penyakit, pengobatan b/d kurang pemajanan / mengingat, kesalahan interpredesi informasi tidak mengenal sumber informasi.<br />Intervensi dan Implementasi.<br />1. Diskusi tentang rencana diet, penggunaan makanan tinggi serat.<br />Ras : Kesadaran tentang pentingnya kontrol diet dapat memperlambat fluktuasi kadar dalam darah.<br />2. Tinjau ulang program pengetahuan.<br />Ras : Meningkatkan penggunaan obat, waktu yang tepat.<br />3. Buat jadwal latihan dan identifikasi hubungan dengan penggunaan insulin yang perlu menjadi perhatian.<br />Ras : Waktu latihan tidak boleh bersamaan dengan waktu puncak kerja insulin.<br />4. Demonstrasi teknik penanganan stres, seperti latihan nafas dalam, bimbingan imajinasi, mengalihkan perhatian.<br />Ras : Meningkatkan relaksasi dan mengendalikan terhadap respons stress. <br />C. Evaluasi yang diharapkan.<br />1. Mendemontrasikan midgasi adekuat, dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, tugas kulit dan pengisian kopiler baik, keluaran urin dapat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.<br />2. Mencerna jumlah kalori / imtrien yang dapat meningkatkan energi ditunjukkan biasa / normal, berat badan stabil.<br />3. Mengakui perasaan putusa asa, mengidentifikasi cara – cara sehat untuk menghadapi perasaan, membantu dalam merencanakan perawatan mandiri.<br />4. Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit, mengidentifikasikan hubungan tanda / gejala dengan folider penyebab, benar dalam melaksanakan prosedur yang perlu dan menjelaskan rasionalnya, melakukan perubahan gaya hidup dalam program pengobatan.abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-90737873524865661262010-10-03T20:03:00.001-07:002010-10-03T20:03:48.274-07:00hillLAPORAN PENDAHULUAN<br />A. KONSEP DASAR PENYAKIT<br />1. Pengertian <br />Hernia inguinalis adalah terjadinya penonjolan isi rongga abdomen melalui annulus inguinalis interna mengikuti apermatid cordi di kanale ingunalis kemudian keluar melalui annulus inguinalis eksterna sehingga terdapat benjolan di daerah inguinalis.<br />2. Anatomi <br />Kulit dan jaringan subkutis<br />• lapisan muskulo-aponeurisis<br />• peritoneum parietal dan jaringan preperitoneum<br />• rongga perut<br />• cincin atau pintu hernia (tempat keluarnya jaringan/ organ tubuh, berupa LMR yang dilalui kantong hernia)<br />• kantong hernia<br />Bagian-bagian Hernia<br />1. Kantong hernia<br />Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya : hernia incisional, hernia adipose dan hernia intertitialis.<br />2. Isi hernia<br />Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa usus.<br />3. Pintu hernia<br />Merupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui kantong hernia.<br />4. Leher hernia<br />Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia<br />5. Locus minoris resistence (LMR)<br /><br /><br />3. Fisiologi<br />Kanalis inguinalis dibatasi dikraniolateral oleh annulus inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia tranversalis dan aponeurisis m.transversus abdominis, dimedial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh annulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponurisis m.oblikus eksternus, dan didasarnya terdapat ligamentum inguinale. Kanal berisi tali sperma pada pria, dan ligamentum rotundum pada wanita.<br />Nervus ilioinguinalis dan iliofemoralis mempersarfi otot diregio inguinalis, sekitar kanalis inguinalis, dan tali sperma, serta sensibilitas kulit diregio inguinalis, skrotum dan sebagian kecil kulit tungkai atas bagian proksimomedial.<br /><br />4. Etiologi <br />a. Kongenital<br />Terjadi akibat prosesus vaginalis pertenium persisten disertai dengan annulus inguinalis yang cukup lebar.<br />b. Didapat<br />Ditemukan adanya faktor kausal/predisposisi yang berperan untuk timbulnya hernia:<br />1) Prosesus vaginalis yang tetap terbuka<br />2) Peninggian tekanan intra abdomen:<br />• Pekerjaan mengangkat barang-barang berat<br />• Batuk karonik: bronchitis kronik, TBC<br />• Hipertrofi prostat, striktur uretra, konstipasi, asites<br />3) Kelemahan otot dinding perut:<br />Usia tua, sering melahirkan<br /><br />5. Patofisiologi<br />Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus ke daerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren.<br /><br />6. Manifestasi klinis<br />a. Benjolan dilipat paha yang timbul hilang. <br />Muncul saat penderita berdiri, batuk, bersin, mengedan atau mengangkat barang berat dan menghilang saat penderita berbaring.<br />b. Nyeri disertai muntah timbul bila terjadi inkarserasi atau strangulasi<br /><br />7. Komplikasi<br />a. Hernia akreta; ada perlakuan isi dengan kantong hernia, tidak ada gangguan pasase<br />b. Hernia inkarserasi; ada perlekatan yang disertai dengan gangguan pasase<br />c. Hernia strangulasi; nekrosis, gangrene, abses lokal, peritonitis.<br /><br />8. Prosedur diagnostik<br />Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.<br />Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponsibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring . keluhan nyeri jarang dijumpai , kalau ada biasanya didaerah epigastrium, atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium pada waktu satu segmen usus halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau sudah terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.<br />Tanda klinik pada pemeriksaan fisik bergantung pada isi hernia. Pada inspeksi saat pasien mengedan dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan diregio inguinalis yang berjalan dari lateral atas kemedial bawah. Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memeberikan sensasi gesekan dua permukaaan sutera. Tanda ini disebut tanda sarung tangan sutera, tetapi umumnya tanda ini sukar ditentukan. Kalau kantong hernia berisi organ maka tergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba mendorong isi hernia denganmenonjolkan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang padat yang biasanya berisi ovarium.<br />Laboratorium; pemeriksaan leukosit<br /><br />9. Penatalaksanaan medis<br />a. Konservatif<br />1) Pemakaian bantalan penyangga hanya dilakukan pada hernia reponibilis<br />2) Pemberian sedative, kompres es, posisi tidur trendevenburg hanya ditunjukan pada hernia anak yang sudah mengalami inkarserasi.<br />b. Pembedahan<br />1) Anak; herniotomi yaitu tentang hernia yang dibuka dan isi didorong ke dalam rongga abdomen. Kantong proksimal dijahit kuat setinggi mungkin lalu dipotong. Kantong distal dibiarkan.<br />2) Dewasa; herniorafi dan hernioplastik<br />• Herniorafi terdiri dari herniotomi dan hernioplastik<br />• Hernioplastik; setelah herniotomi dilakukan tindakan memperkecil annulus internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN<br />1. Pengkajian<br />a. Identitas<br />1) Pasien<br />Nama : <br />Umur : <br />Suku bangsa : <br />Agama : <br />Pendidikan : <br />Pekerjaan : <br />Alamat : <br />Tgl. Masuk RS : <br />Tgl. Dikaji :<br />Diagnosa Medis :<br />No. RM :<br />Dr. Penanggungjawab :<br />2) Penanggungjawab<br />Nama :<br />Umur :<br />Agama :<br />Pendidikan :<br />Pekerjaan :<br />Alama :<br />Hubungan :<br />b. Riwayat kesehatan<br />1) Keluhan utama<br />2) Riwayat kesehatan sekarang<br />P, Q, R, S, T<br />3) Riwayat kesehatan masa lalu<br />Penyakit (masa kanak-kanak, penyakit yang terjadi secara berulang-ulang, operasi yang pernah dialami)<br />Alergi:<br />Kebiasaan (merokok, minum kopi, dll) :<br /><br />4) Keadaan kesehatan keluarga<br />Orang tua, Saudara kandung, Anggota keluarga lain<br />Faktor resiko terhadap kesehatan (kanker hypertensi, DM, penyakit jantung, TBC, Epilepsi, dll.)<br />c. Pola kehidupan sehari-hari<br />Kegiatan sehari – hari di rumah dan di rumah sakit<br />1) Nutrisi <br />a) Makan<br />• Frekwensi<br />• Jenis makanan<br />• Makanan yang disukai<br />• Makanan yang tidak disukai<br />• Makanan pantangan<br />• Tujuan/alasan pantangan<br />• Gangguan makanan<br />• Cara mengatasi<br />• Diet khusus<br />b) Minum<br />• Jumlah intake<br />• Jenis<br />2) Pola eliminasi<br />a) BAK<br />• Frekwensi<br />• Jumlah<br />• Warna<br />• Gangguan/keluhan<br />• Cara mengatasi<br />b) BAB<br />• Frekwensi<br />• Konsistensi<br />• Gangguan/keluhan<br />• Cara mengatasi<br /><br />3) Istirahat dan tidur<br />a) Lama tidur<br />• Malam<br />• siang<br />b) Gangguan Tidur<br />c) Cara Mengatasi<br />d) Kebiasaan tidur<br />4) Personal hygine<br />a) Frekwensi Mandi tiap hari<br />b) Cara mandi<br />c) Frekwensi sikat gigi<br />d) Frekwensi mencuci rambut tiap minggu<br />e) Kebiasaan gunting kuku<br />d. Keadaan psikologis<br />Perilaku<br />Pola emosional<br />Konsep diri<br />Penampilan intelektual<br />Pola pemecahan masalah<br />Daya ingat<br />e. Keadaan sosial ekonomi<br />Status ekonomi<br />Kegiatan rekreasi<br />Bahasa komunikasi<br />Hubungan dengan keluarga<br />Kegiatan masyarakat<br />f. Keadaan spiritual<br />Kepercayaan, keyakinan<br />g. Pemeriksaan fisik<br />1) Keadaan Umum <br />2) Tanda-tanda vital<br />Tekanan Darah, Suhu, Nadi, Respirasi<br /><br /><br />3) Sistem Pencernaan<br />Bentuk bibir, lesi mukosa mulut, kelengkapan gigi, muntah, kemampuan menelan, mengunyah, bentuk perut, BU, distensi abdomen.<br />4) Sistem Pernafasan<br />Kesimetrisan hidung, pernafasan cuping hidung, deformitas, bersin, warna mukosa, perdarahan, nyeri sinus, bentuk dada, kesimetrisan, nyeri dada, frekwensi pernafasan, jenis pernafasan, bunyi nafas.<br />5) Sistem cardiovaskuler<br />Konjungtiva anemis/tidak, akral dingin/hangat, CRT, JVP, bunyi jantung, tekanan darah, pembesaran jantung, Cyanosis.<br />6) Sistem integumen<br />Warna kulit, turgor kulit, temperatur, luka/lesi, kebersihannya, integritas, perubahan warna, keringat, eritema, kuku, rambut (kebersihan, warna)<br />7) Sistem persyarafan<br />Tingkat kesadaran, kepala ukuran, kesimetrisan, benjolan, ketajaman mata, pergerakan bola mata, kesimetrisan, reflek kornea, reflek pupil, nervus 1 s.d. 12, kaku kuduk.<br />8) Sistem endokrin<br />Pertumbuhan dan perkembangan fisik, proporsi dan posisi tubuh, ukuran kepala dan ekstremitas, pembesaran kelaenjar tyroid, tremor ekstremitas.<br />9) Sistem muskuloskeletal<br />Rentang gerak sendi, gaya berjalan, posisi berdiri, ROM, kekuatan otot, deformitas, kekakuan pembesaran tulang, atrofi<br />10) Sistem reproduksi<br />Laki-laki: penis skrotum, testis<br />Perempuan: pembengkakan benjolan, nyeri.<br />11) Sistem perkemihan<br />Jumlah, warna, bau, frekwensi BAK, urgensi, dysuria, nyeri pinggang, inkontinensia, retensi urine.<br />h. Pemeriksaan penunjang<br />Laboratorium<br />Rontgen<br />i. Terapi<br /><br />2. Diagnosa keperawatan dan perencanaan<br />a. Pra operasi<br />1) Gangguan nyeri berhubungan dengan spasme otot<br />Tujuan :<br />Nyeri hilang/terkontrol dalam 1x24 jam setelah diberi tindakan keperawatan dengan kriteria:<br />• Wajah tampak ceria<br />• Mendemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik (misalnya; keterampilan relaksasi, modifikasi perilaku) untuk menghilangkan nyeri. <br />Intervensi :<br />a) Kaji adanya keluhan nyeri, cacat lokasi, lamanya serangan, faktor pencetus/ yang memperberat. Minta pasien untuk menetapkan pada skala 0-10<br />Rasional : Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar untuk membandingkan dan evaluasi terhadap therapi.<br />b) Letakan semua kebutuhan, termasuk bel panggil dalam batas yang mudah dijangkau/diraih oleh pasien.<br />Rasional : Menurunkan resiko peregangan saat meraih<br /><br />c) Intruksikan untuk melakukan mekanika tubuh/gerakan yang tepat<br />Rasional : Memfokuskan perhatian pasien, membantu menurunkan tegangan otot dan meningkatkan proses penyembuhan. Menghilangkan/mengurangi stress pada otot dan mencegah trauma lebih lanjut.<br />d) Berikan kesempatan untuk bicara/mendengarkan masalah pasien<br />Rasional : Membantu untuk menurunkan faktor-faktor stress selama dalam keadaan sakit dan dirawat. Kesempatan untuk memberikan/membetulkan informasi yang kurang tepat.<br /><br />e) Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai kebutuhan; relaksan otot, analgesik. <br />Rasional : Merelaksasikan otot dan menurunkan/menghilangkan nyeri<br />2) Gangguan intoleransi aktivitas berhubungan nyeri klien dapat melakukan aktivitas dengan kriteria:<br />Tujuan :<br />Dalam 1x24 jam setelah diberikan tindakan klien mampu melakukan aktivitas seperti biasa.<br />Intervensi :<br />a) Catat respon-respon emosi/perilaku pada mobilisasi. Berikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien.<br />Rasional : Imobilitas yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan, aktivitas pengalihan membantu dalam memfokuskan kembali perhatian pasien dan meningkatkan koping dengan keterbatasan tersebut.<br />b) Anjurkan pasien untuk tetap ikut berperan serta dalam aktivitas sehari-hari dan keterbatasan individu.<br />Rasional : Partisifasi pasien akan meningkatkan kemandirian pasien dan perasaan kontrol terhadap diri.<br />c) Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulansi progresif <br />Rasional : Keterbatasan aktivitas bergantung pada kondisi yang khusus teapi biasanya berkembang dengan lambat sesuai toleransi.<br />3) Cemas berhubungan dengan defisit pengetahuan tentang jalannya operasi<br />Tujuan<br />Pasien akan memperlihatkan pengendalian ketakutan<br />Kriteria Hasil<br />• Pasien akan mencari informasi untuk menurunkan ketakutan<br />• Pasien dapat mengendalikan respon ketakutan<br /><br /><br />Rencana Tindakan Keperawatan<br />a) Jelaskan tentang tindakan operasi yang akan dilakukan<br />b) Dukung pasien untuk menyatakan perasaan ketakutan secara verbal<br />c) Berikan penguatan verbal yang dapat membantu menurunkan ketakutan pasien<br />b. Post operasi<br />1) Kurang pengetahuan: Potensial terhadap komplikasi berkenaan dengan adanya hernia dan tindakan yang dapat mencegah kekambuhan mereka.<br />Hasil yang diharapkan:<br />Setelah instruksi pasien mengungkapkan pengetahuan tentang tanda-tanda dan gejala komplikasi dan memenuhi tindakan yang diprogramkan untuk pencegahan.<br />Intervensi Keperawatan:<br />a) Ajarkan pasien untuk waspada dan melaporkan nyeri perut, menetap, mual, muntah, demam dan distensi abdomen, yang dapat memperberat atau strangulasi usus.<br />b) Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi diet tinggi susu atau menggunakan suplemen diet serat untuk mencegah komplikasi. Anjurkan masukkan cairan sedikitnya 2-3 liter/hari untuk meningkatkan konsistensi feses lunak.<br />c) Ajarkan pasien untuk mekanika tubuh tepat untuk bergerak dan mengangkat.<br />2) Resiko tinggi cidera b.d proses pemindahan pasien<br />Rencana keperawatan<br />Tujuan: resiko cidera berkurang<br />Kriteri hasil<br />Pasien merasa aman saat dilakukan pemindahan<br />Rencana Tindakan<br />a) Perhatikan posisi pasien<br />b) Mendekatkan bed ke samping tempat tidur pasien.<br />c) Melindungi organ vital pasien<br />d) Kolaborasi dengan 2-3 perawat yang ada<br />e) Mengangkat pasien secara bersamaan<br />f) Meninggikan penyangga yang ada disamping tempat tidur pasien.<br /><br />3. Implementasi<br />Pada tahap dilakukan pelaksanaan dan perawatan yang telah ditentukan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal. Pelaksanaannya adalah pengelolaan dan perwujudan dan rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. <br />Jenis tindakan:<br />1) Secara mandiri (independen) adalah tindakan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien dalam mengatasi masalahnya atau menanggapi reaksi karena adanya stresor (penyakit) misalnya:<br />a) Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari<br />b) Memberikan dorongan pada pasien untuk mengungkapkan perasaannya secara wajar.<br />2) Secara ketergantungan/kolaborasi (interdependen), adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama tim perawatan atau tim kesehatan lainnya misalnya dalam hal pemberian obat sesuai instruksi dokter, pemberian infus: tanggung jawab perawat kapan infus itu terpasang.<br />4. Evaluasi<br />Evaluasi adalah merupakan salah satu alat untuk mengukur suatu perlakuan atau tindakan keperawatan terhadap pasien. Dimana evaluasi ini meliputi: <br />1) Evaluasi formatif / evaluasi proses yang dilihat dari setiap selesai melakukan implementasi yang dibuat setiap hari.<br />2) Evaluasi sumatif / evaluasi hasil dibuat sesuai dengan tujuan yang dibuat mengacu pada kriteria hasil yang diharapkan.abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-63917552076927710012010-10-03T19:46:00.000-07:002010-10-03T20:02:30.903-07:00dmLAPORAN PENDAHULUAN<br />A. Pengertian<br />Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik yang menimbulkan gangguan multisistem yang mempunyai karakteristik hiperglikemi yang disebabkan isufisiensi insulin atau kerja insulin tidak adekuat (Bruner and Sudarth, 2001).<br />Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komlikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Arif Mansjoer dkk, 1999).<br />Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolic kronis yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan dengan hiperglikemia karena defisiensi insulin atau ketidakadekuatan insulin (Barbara Engram, 1998).<br />Penyakit kronik ini ditandai oleh hiperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Abnormalitas metabolik ini mengarah pada perkembangan bentuk spesifik komplikasi ginjal, ocular, neurologik, dan kardiovaskuler. Ada beberapa tipe diabetes mellitus yang berbeda, penyakit ini berbeda berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya. Klasifikasi diabetes mellitus yang utama adalah :<br />1. Tipe I : Diabetes Mellitus tergantung insulin atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).<br />2. Tipe II : Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin atau NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus).<br />3. Diabetes Melitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya.<br />4. Diabetes Mellitus gastasional atau GDM (Gastational Diabetes Mellitus)<br />Yang akan dibahas pada makalah ini adalah Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus).<br /><br />B. Etiologi<br />Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada DM tipe II masih belum diketahui. Faktor genetic diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II. Faktor-faktor ini adalah :<br />1. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diatas 65 tahun)<br />2. Obesitas<br />3. Riwayat keluarga<br />C. Tanda dan Gejala<br />Manifetasi klinis dikaitkan dengan konsekuensi tubuh terhadap metabolic defisiensi insulin, klien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa sesudah makan karbohidrat. Kalau hiperglikemianya parah atau melebihi ambang ginjal bagi zat tersebut, maka timbul glukosuria. Glukosuria ini mangakibatkan deuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran urine (poliuria) dan timbul ras haus (polidipsi). Karena glukosa hilang bersama urine maka klien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin hebat (poliphagia) yang timbul akibat banyak kalori yang hilang dank lien mengeluh lelah dan ngantuk.<br />Pada klien NIDDM dapat tidak memperlihatkan gejala apapun. Pada keadaan hiperglikemia yang lebih berat, baru muncul gejala-gejala diatas. Biasanya mereka tidak menderita ketoasidosis. Kalau hierglikemia parah dan klien tidak memberikan respons terhadap terapi diet, mungkin diperlukan terapi insulin untuk menormalakan kadar glukosanya. Klien biasanya memperlihatkan kehilangan sensitifitas perifer terhadap insulin eksogen.<br />Diabetes Mellitus dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga klien tidak akan tahu adanya perubahan seperti minum yang lebih banyak, buang air kecil sering dan berat badan menurun. Gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan, sering kali gambaran klinis tidak jelas dari sudut klien datang berobat kedokter dan kemudian di diagnosa sebagai penderita diabetes mellitus disebabkan keluhan-keluhan :<br />1. Poliuria (peningkatan pengeluaran urine).<br />2. Polidipsia (peningkatan rasa haus).<br />3. Poliphagia (peningkatan rasa lapar).<br />4. Rasa lelah dan kelemahan otot.<br />5. Kelainan kulit : gatal dan bisul.<br />6. Kesemutan dan rasa baal.<br />7. Luka atau bisul yang lama sembuhnya.<br />8. Pandangan yang kabur<br />9. Infeksi saluran kemih.<br />D. Patofisiologi<br />Pada Diabetes Mellitus tipe II masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada Diabetes Mellitus tipe II disertai dengan penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.<br />Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun demikaian jika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah diabetes mellitus tipe II.<br />Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetes tipe II, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu ketoasidosis diabetic tidak terjadi pada DM tipe II. Meskipun demikian DM tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketotik (HHNK).<br /><br />E. Pemeriksaan Diagnostik<br />Adapun pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus menurut Doenges (1999 : 728) adalah sebagai berikut :<br />Glukosa darah : Meningkat 200-100 mg/dl atau lebih.<br />Aseton plasma (keton) : Positif secara mencolok.<br />Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.<br />Asmolalitas serum : Meningkat tapi biasanya kurang dari 330 mOsm/I<br />Elektrolit :<br />Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun.<br />Kalium : Normal atau peningkatan semu (perpindahan seluler) selanjutnya akan menurun.<br />Fosfor : Lebih sering menurun.<br />Hemoglobin Glikosilat : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan 4 bulan terakhir (lama hidup SDM) dan karenanya sangat bermanfaat dalam membedakan adekuat versus DKA berhubungan dengan insiden (mis. ISK baru).<br />Gas darah arteri : Biasanya menunjukan pH rendah dan penurunan pada HC3 (asidosis alkalosis respiratorik).<br />Trombosit darah : Ht mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi, merupakan infeksi.<br />Ureum/kreatinin : Mungkin meningkat atau normal dehidrasi/penurunan fungsi ginjal).<br />Amilase darah : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pancreatitis akut sebagai penyebab.<br />Insulin darah : Mungkin menurun/bahkan sampai tidak ada (pada tipe I) atau normal sampai tinggi (tipe II) yang mengindikasikan isufisiensi insulin atau gangguan dalam penggunaanya (endogen/eksogen). Resistensi insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan antibodi (autoantibodi).<br />Pemeriksaan fungsi tiroid : Peningkatan fungsi aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.<br />Urine : Gula dan aseton positif ; berat jenis dan osmolaritas dapat meningkat.<br />Kultur sensitifitas : Kemungkinan adanya ISK, infeksi pernafasan dan infeksi pada luka.<br />ASUHAN KEPERAWATAN<br />A. Pengkajian<br />Adapun hasil pengkajian yang diperoleh pada pasien dengan diabetes mellitus menurut Doenges (1999 : 726) adalah sebagai berikut :<br />1. Aktivitas/Istirahat<br />Gejala : Lelah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur atau istirahat.<br />Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas. Latergi atau disorientasi, koma dan penurunan kekuatan otot.<br />2. Sirkulasi<br />Gejala : Adanya riwayat hipertensi, DM akut.<br />Klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas.<br />Ulkus pada kaki yang memerlukan penyembuhan yang lama.<br />Tanda : Takikardia.<br />Perubahan tekanan daerah postural; hipertensi.<br />Nadi yang menurun/tak ada.<br />Distrimia.<br />Krekels; DVJ (GJK).<br />Kuat panas, kering dan kemerahan; bola mata cekung.<br />3. Integritas Ego<br />Gejala : Stress tergantung pada orang lain.<br />Masalah financial yang berhubungan dengan kondisi.<br />Tanda : Ansietas, peka terhadap rangsangan.<br />4. Eliminasi<br />Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokuria.<br />Rasa nyeri/terbakar, kesulitan buang air kecil (infeksi), ISK baru/berulang.<br />Tanda : Urine encer, pucat dan kuning : poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria/anuria jika terjadi hipovolemia berat).<br />Urine berkabut, bau busuk (infesi).<br />Abdomen keras, adanya asites.<br />Bising usus lemah dan menurun; hiperaktif (diare).<br />5. Makanan/Cairan<br />Gejala : Hilang nafsu makan, mual/muntah, peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat (tidak mengikuti diet), penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari atau minggu, haus, penggunaan diuretic (tiazid).<br />Tanda : Kulit kering atau bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan kebuthan metabolic dengan peningkatan gula darah), bau halitosis/manis, bau buah (napas aseton).<br />6. Neurosensori<br />Gejala : Pusing/pening, sakit kepala atau kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestasia dan gangguan penglihatan.<br />Tanda :Disorientasi, mengamuk, letargi, stupor/koma (tahap lanjutan) gangguan memori (bau masa lalu), kacau mental, refleks tendon, dalam (RTD) menurun (koma), aktivitas kejang (tahap lanjutan dari DKA).<br />7. Nyeri/Kenyamanan<br />Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang berat)<br />Tanda : Wajah meringis dengan pelpitasi; tampak sangat berhati-hati.<br />8. Pernapasan<br />Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi atau tidak).<br />Tanda : Lapar udara, batuk dengan atau<br />9. Makanan/Cairan<br />Gejala : Hilang nafsu makan, mual/muntah, peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat (tidak mengikuti diet), penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari atau minggu, haus, penggunaan diuretic (tiazid).<br />Tanda : Kulit kering atau bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan kebuthan metabolic dengan peningkatan gula darah), bau halitosis/manis, bau buah (napas aseton).<br />10. Neurosensori<br />Gejala : Pusing/pening, sakit kepala atau kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestasia dan gangguan penglihatan.<br />Tanda : Disorientasi, mengamuk, letargi, stupor/koma (tahap lanjutan) gangguan memori (bau masa lalu), kacau mental, refleks tendon, dalam (RTD) menurun (koma), aktivitas kejang (tahap lanjutan dari DKA).<br />11. Nyeri/Kenyamanan<br />Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang berat)<br />Tanda : Wajah meringis dengan pelpitasi; tampak sangat berhati-hati.<br />12. Pernapasan<br />Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi atau tidak).<br />Tanda : Lapar udara, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi) prekuensi pernapasan.<br />13. Keamanan<br />Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit.<br />Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya kekuatan umum/rentang gerak, prestesia/paralysis oto-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam).<br />14. Seksualitas<br />Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi), pada pria masalah impotensi sedang wanita kesulitan orgasme<br />15. Penyuluhan/Pembelajaran<br />Gejala : Faktor resiko keluarga DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi, penyembuhan yang lambat, penggunaan obat seprti steroid, diuretic (tiazid), dilatin dan fenobarbitol (dapat meningkatkan kadar glukosa darah) mungkin atau tidak memerlukan obat diabetic sesuai pesanan.<br />16. Pertimbangan : DRG menunjukan rata lama rawat 5-9 hari.<br /><br />17. Rencana pemulangan : Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan dalam diet, pengobatan, perawatan dan pemantauan terhadap glukosa darah.<br />B. Diagnosa Keperawatan<br />Menurut Doenges (1999 halaman : 729) diagnosa keperawatan pada klien diabetes mellitus adalah sebagai berikut :<br />1. Kekurangan volume cairan b/d deuresis osmotic, diare, muntah, mual, kacau mental.<br />2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.<br />3. Resiko tinggi infeksi b/d kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan sirkulasi, infeksi, infeksi pernafasan yang ada sebelumnya atau ISK.<br />4. Perubahan sensori perceptual b/d perubahan kimia endogen, ketidak seimbangan glukosa/insulin dan elektrolit.<br />5. Kelelahan b/d penurunan produksi metabolik, perubahan kimia darah, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, status hipermetabolik/infeksi.<br />6. Ketidakberdayaan b/d penyakit jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati.<br />7. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b/d kurangnya informasi.<br />Sedangkan menurut pendapat lain, Lynda Juall Carpenito (1998 halaman : 143) menyatakan diagnosa yang mungkin timbul adalah :<br />1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan masukan yang melebihi ; pengeluaran aktivitas, kurang pengetahuan dan inefektif koping.<br />2. Ketidakberdayaan b/d perkembangan komplikasi diabetes.<br />3. Ketakutan (klien dan keluarga) b/d diagnosa diabetes, potensial komplikasi, injeksi insulin dan dampak negative.<br />4. Resiko terhadap perubahan pola seksualitas b/d stessor fisik dan psikologis dari diabetes.<br />5. Resiko terhadap ketidakefektifan koping b/d penyakit kronis, aturan perawatan diri yang kompleks dan masa depan yang tidak pasti.<br />6. Resiko terhadap ketidakpatuhan b/d kompleksitas dan kronisitas aturan pengobatan.<br />7. Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik b/d ketidakcukupan pengetahuan.<br />8. Isolasi social b/d kerusakan visual atau kebutaan.<br />C. Perencanaan<br />Menurut Doenges (1999 halaman : 729), perencanaan keperawatan pada klien Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut:<br />Diagnosa Keperawatan I<br />Kekurangan volume cairan b/d deuresis osmotic, diare, muntah, mual, kacau mental.<br />Tujuan jangka pendek : Tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urine tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.<br />Tujuan jangka panjang : Hidrasi adekuat.<br />Tindakan Keperawatan<br />1. Kaji riwayat klien terdekat sehubungan dengan lamanya/intensitas dari gejala seperti muntah, pengeluaran urine yang berlebihan.<br />Rasional : Akan sangat membantu dalam memperkirakan kekurangan volume cairan total, tanda dan gejala mungkinsudah ada beberapa hari sebelumnya<br />2. Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan tekanan darah ortostatik.<br />Rasional : Hipovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia, perkiraan berat dan ringan hipovolemia dapat dibuat ketika tekanan darah sistolik klien turun lebih dari 10 mmHg dari posisi baring.<br />3. Kaji suhu, warna kulit dan kelembabannya.<br />Rasional : Meskipun demam, menggigil dan diaforesis merupakan hal umum terjadi pada proses infeksi.<br />4. Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa.<br />Rasional : Merupakan indicator dari tingkat dehidrasi atau volume sirkulasi yang adekuat.<br />5. Pantau pengeluaran dan masukan, catat berat jenis urine.<br />Rasional : Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal dan keefektifan dari terapi yang diberikan.<br />6. Ukur berat badan klien tiap hari.<br />Rasional : Agar dapat membantu status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti.<br />7. Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 cc/hari dalam batas yang dapat ditoleransi oleh jantung.<br />Rasional : Mempertahankan hidrasi atau volume sirkulasi cairan.<br /><br />Diagnosa Keperawatan II<br />Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, anoreksia, mual, lambung penuh, nyeri abdomen, perubahan kesadaran.<br />Tujuan jangka pendek : Tingkat energi kembali normal, jumlah nutrisi kembali adekuat, berat badan kembali stabil/bertambah dan menghabiskan porsi yang disajikan.<br />Tujuan jangka panjang : nutrisi dapat terpenuhi.<br />Tindakan Keperawatan<br />1. Timbang berat badan setiap hari sesuai indikasi.<br />Rasional : Mengetahui pemasukan makanan yang adekuat.<br />2. Tentukan program diet dan pola makanan dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan klien.<br />Rasional : Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.<br />3. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri perut, kembung mual, muntahan, pertahankan keadaan puasa sesuai indikasi.<br />Rasional : Hiperglikemia dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat menurunkan motilitas atau fungsi lambung.<br />4. Libatkan keluarga klien pada perencanaan makan sesuai dengan indikasi.<br />Rasional : Meningkatkan rasa keterlibatannya, dalam upaya penyembuhan.<br />5. Observasi tanda-tanda hiperglikemia, seperti tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsangan, cemas, sakit kepala dan pusing.<br />Rasional : Karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi (gula darah akan berkurang, sedangkan insulin tetap diberikan maka hipoglikemia dapat terjadi).<br />6. Kolaborasi dengan ahli diet untuk pemberian diet.<br />Rasional : Sangat bermanfaat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi nutrisi klien.<br />Diagnosa Keperawatan III<br />Resiko tinggi infeksi b/d kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi, infeksi pernapasan yang ada sebelumnya atau ISK.<br />Tujuan jangka pendek : Mendemonstrasikan teknik aseptic dan tanda-tanda infeksi tidak ada.<br />Tujuan jangka panjang : Infeksi tidak terjadi.<br />Tindakan Keperawatan<br />1. Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan, seperti demam, kemerahan, adanya pus pada luka, sputum purulen, urine warna merah atau berkabut.<br />Rasional : Klien masuk dengan infeksi yang biasanya telah mencetuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi nasokomial.<br />2. Tingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang baik pada orang yang berhubungan dengan klien termasuk klien sendiri.<br />Rasional : Mencegah timbulnya infeksi silang.<br />3. Pertahankan tehnik aseptic pada prosedur invasive (seperti pemasangan infuse, kateter dan sebagainya).<br />Rasional : Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan kuman.<br />4. Pasang kateter lakukan perawatan perineal dengan baik dan anjurkan untuk membersihkan daerah perinealnya dari depan kebelakangsetelah eliminasi.<br />Rasional : Mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih. Klien DM wanita lansia merupakan kelompok utama yang paling beresiko terjadinya infeksi saluran kemih/vagina.<br />5. Kolaborasi dengan tim laboratorium, lakukan pemeriksaan kultur dan sensitivitas sesuai indikasi.<br />Rasional : Untuk mengidentifikasi organisme sehingga dapat memilih/memberikan terapi antibiotic yang terbaik.<br />6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotic yang sesuai dengan indikasi.<br />Rasional : Penanganan awal atau pemberian antibiotic dapat membantu mencegah timbulnya sepsis.<br />Diagnosa Keperawatan IV<br />Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual b/d perubahan kimia endogen, ketidakseimbangan glukosa/insulin dan elektrolit.<br />Tujuan jangka pendek : Mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan sensori<br />Tujuan jangka panjang : Mempertahankan tingkat mental biasanya.<br />Rencana Tindakan<br />1. Pantau tanda-tanda vital dan status mental.<br />Rasional : Sebagai dasr untuk membandingkan temuan abnormal, seperti suhu yang meningkat dapat mempengaruhi fungsi mental. <br />2. Panggil klien dengan nama, orientasikan kembali sesuai dengan kebutuhan, misalnya nama tempat, orang dan lain-lain.<br />Rasional : Menurunkan kebingungan dan membantu untuk mempertahankan kontak dengan realistis.<br />3. Evaluasi lapang pandang penglihatan sesuai indikasi.<br />Rasional : Edema /lepasnya retina, hemiragis, katarak, atau paralysis, otot ekstraokuler sementara mengganggu penglihatan yang memerlukan terapi korektif.<br />4. Selidiki adanya keluhan parasitemia, nyeri atau kehilangan sensori paha atau kaki, perhatikan adanya ulkus, daerah kemerahan, daerah tertekan.<br />Rasional : Neuropati perifer dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berat, kehilangan sensasi sentuhan yang mempunyai resiko tinggi terhadap kerusakan kulit.<br />5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat untuk mengatasi diabetes ketoasidosis yang sesuai dengan indikasi.<br />Rasional : Gangguan dalam proses pikir/potensial terhadap aktivitas kejang biasanya hilang bila keadaan hiperosmolaritas.<br />6. Kolaborasi dengan tim laboratorium untuk pemantauan tingkat gula.<br />Rasional : Ketidakseimbangan nilai laboratorium ini dapat menurunkan fungsi mental.<br />Diagnosa Keperawatan V<br />Kelelahan b/d penurunan energi metabolic, perubahan kimia darah, insufisiensi insulin, peningkatan kebutuhan energi, status hipermetabolik/infeksi.<br />Tujuan jangka pendek : Menunjukan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.<br />Tujuan jangka panjang : Mengungkapkan peningkatan tingkat energi.<br />Rencana Tindakan<br />1. Diskusikan dengan klien kebutuhan aktivitas, buat jadwal perencanaan dengan klien dan identifikasi akan aktivitas yang menimbulkan kelelahan.<br />Rasional : Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan aktivitas meskipun klien sangat lemah.<br />2. Berikan aktivitas alternative dengan periode istirahat yang cukup/tanpa diganggu.<br />Rasional : Mencegah kelelahan yang berlebihan.<br />3. Pantau nadi, frekuensi dan pernapasan serta tekanan darah sebelum dan sesudah aktivitas.<br />Rasional : Mengindikasikan tingkat aktivitas yang bias ditoleransi secara fisiologis.<br />4. Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya.<br />Rasional : Klien dapat melakukan lebih banyak dengan penurunan kebutuhan akan energi setiap kegiatan.<br />5. Tingkatkan patrisipasi klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan yang dapat ditoleransi.<br />Rasional : Meningkatkan kepercayaan/harga diri yang positif sesuai tingkat aktifitas yang dapat ditoleransi klien.<br />Diagnosa Keperawatan VI<br />Ketidakberdayaan klien b/d penyakit jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati.<br />Tujuan jangka pendek : Membantu dalam merencanakan perawatannya sendiri dan secara mandiri mengambil tanggung jawab untuk aktivitas perawatan diri.<br />Tujuan jangka panjang : Mengakui perasaan putus asa dan mengetahui cara-cara sehat untuk menghadapi perasaan.<br />Rencana Tindakan<br />1. Kaji bagaimana klien telah menangani masalahnya dimasa lalu, identifikasi focus kontrol.<br />Rasional : Pengetahuan gaya hidup individu membantu untuk menentukan kebutuhan terhadap tujuan penanganan. Klien yang mempunyai focus pusat control internal biasanya memperlihatkan cara untuk meningkatkan control terhadap program pengobatan sendiri.<br />2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mengekspresikan perhatiannya dan diskusikan cara mereka dapat membantu sepenuhnya terhadap klien.<br />Rasional : Meningkatkan perasaan terlibat dan memberikan kesempatan keluarga untuk memecahkan maslah dan membantu mencegah terulangnya penyakit klien.<br />3. Tuntutan tujuan atau harapan dari klien dan keluarga.<br />Rasional : Harapan yang tidak realistis atau adanya tekanan dari orang lain atau dirinya sendiri dapat mengakibatkan perasaan frustasi/kehilangan control diri dan mungkin mengganggu kemampuan koping.<br />4. Tentukan apakah ada perubahan yang berhubungan dengan orang terdekat.<br />Rasional : Perkembangan psokologis atau neuropati visceral mempengaruhi konsep diri (terutama fungsi peran seksual) mungkin menambah stress.<br />5. Berikan dukungan pada klien untuk ikut berperan serta dalam perawatan diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukan.<br />Rasional : Meningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi pada saat sekarang ini.<br />Diagnosa Keperawatan VII<br />Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b/d tidak mengenal sumber informasi atau kesalahan interpretasi informasi.<br />Tujuan jangka pendek : Mengetahui hubungan tanda dan gejala dengan proses penyakit serta faktor penyebab dari penyakit DM.<br />Tujuan jangka panjang : Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit.<br />Rencana Tindakan<br />1. Ciptakan lingkungan saling percaya dengan mendengarkan penuh perhatian dan selalu ada untuk klien.<br />Rasional : Menanggapi dan memperhatikan prlu diciptakan sebelum klien bersedia mengambil bagian dalam proses belajar.<br />2. Bekerja dengan klien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan.<br />Rasional : Partisipasi dalam perencanaan meningkatkan antusias dan kerja sama pasien dengan prinsip-prinsip yang dipelajari.<br />3. Pilih berbagai strategi belajar, seperti tehnik demonstrasi yang memerlukan keterampilan dan membiarkan klien mendemonstrasikan ulang.<br />Rasional : Penggunaan cara yang berbeda tentang mengakses informasi pada klien yang belajar.<br />4. Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan makanan serat tinggi dan cara untuk melakukan makan diluar rumah.<br />Rasional : Kesadaran tentang pentingnya control diet akan membantu klien dalam merencanakan makan, mentaati program, serat dapat memperlambat absorpsi glukosa yang akan menurunkan fluktuasi kadar gula dalam darah.<br />5. Tekankan pentingnya pemeriksaan gula darah setiap hari, waktu dan dosis obat, diet, aktifitas, perasaan sensasi/peristiwa dalam hidup.<br />Rasional : Membantu dalam menciptakan ganbaran nyata dari keadaan klien untuk control penyakitnya dengan baik.<br />6. Identifikasi gejala hipoglikemia misalnya lemah, pusing, letargi, lapar dan peka rangsangan, diaforesis, pucat, takikardi, tremor, sakit kepala dan perubahan mental.<br />Rasional : Dapat meningkatkan deteksi dan pengobatan lebih awal dan mencegah atau mengurangi kejadiannya.<br />Diagnosa Keperawatan VIII<br />Intoleransi aktifitas berhubungan dengan mobilisasi dan kelemahan fisik<br />Hasil yang diharapkan : Klien menunjukkan peningkatan energi yang ditandai dengan mampu berpartisipasi dalam aktivitas yang dilakukan dalam waktu 3 hari.<br />Intervensi:<br />1. Observasi nadi, pernapasan dan tekanan darah sebelum/sesudah melakukan aktivitas.<br />Rasional: Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis.<br />2. Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya.<br />Rasional: Pasien akan dapat melakukan lebih banyak kegiatan dengan penurunan kebutuhan akan energi pada setiap kegiatan.<br />3. Beri aktivitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup.<br />Rasional: Untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.<br />4. Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan tingkat yang dapat ditoleransi.<br />Rasional: Meningkatkan kepercayaan diri yang positif sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi pasien.<br />5. Dekatkan alat-alat yang dibutuhkan pasien.<br />Rasional: Mengurangi kebutuhan energi<br />D. Implementasi<br />Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik( Lyer, Er, Al, 1996). Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan dilanjutkan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakanuntuk memodifikasi factor- factor yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu dalam pasien mencapai tujuan yang telah di tetap kan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan manisfestasi koping. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus bekerja sama dengan pasien, keluarga serta anggota tim kesehatan yang lain sehingga asuhan yang di berikan dapat optimal dan komprehensif.<br />E. Evaluasi<br />Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil di capai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor ” kealpaan” yang terjadi selama tahap pengkajian analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Adapun evaluasi yang diharapkan pada penyakit Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosa yang muncul adalah bebas dari nyeri, kadar gula darah dalam batas normal, bebas dari malnutrisi, pasien bebas dari infeksi dan dapat beraktivitas serta pengetahuan bertambahabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-83509337749348715292010-10-03T19:45:00.001-07:002010-10-03T19:45:42.274-07:00nic nocBAB II<br /><br />Bronkopneumonia<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif<br />2. Pola Nafas tidak efektif<br />3. Gangguan Pertukaran gas<br />4. Kurang Pengetahuan<br />5. Disfungsi respon penyapihan ventilator<br />6. Resiko Aspirasi<br />7. PK : Syok Septik<br />8. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br />9. Hipertermia<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Evaluasi kesiapan untuk pulang. Factor yang dikaji adalah sebagai berikut :<br />a. Status pernafasan yang stabil<br />b. Masukan nutrisi dan pertumubuhan yang adekuat<br />c. Kebutuhan obat yang stabil<br />d. Rencana pengobatan medis yang realistik untuk di rumah<br />1) orang tua dan pemberi asuhan lain dapat memberi perawatan yang diperlukan<br />2) sarana di rumah dan monitor yang diperlukan disediakan<br />3) orang tua memiliki dukungan social dan finansial yang dibutuhkan<br />4) keperluan perawatan di rumah dan istirahat disediakan<br />2. Beri instruksi pemulangan kepada orang tua seperti berikut :<br />a. penjelasan tentang penyakit<br />b. bagaimana memantau tanda tanda distress pernafasan dan masalah medis lainnya<br />c. kebutuhan makan perorangan<br />d. kebutuhan bayi sehat<br />e. kapan harus memanggil dokter<br />f. bagaimana melakukan resusitau jantung paru<br />g. penggunaan peralatan dirumah dan pemantauan<br />h. bagaimana memberi dan memantau efek pengobatan<br />i. pencegahan infeksi<br />j. pentingnya daerah bebas rokok<br />k. aktivitas perkembangan yang tepat<br />l. pengenalan isyarat stress dan interaksi pada bayi<br />m. sumber di komunitas dan sarana pendukung yang ada.<br />3. Lakukan program tindak lanjut untuk memantau kebutuhan pernafasan, nutrisi, perkembangan, dan kebutuhan khsus lainnya yang sifatnya terus menerus.<br />a. Bantu orang tua membuat janji kunjungan pemeriksan tindak lanjut yang pertama, beri catatan tertulis tentang kapan janji itu harus dilaksanakan<br />b. Buat rujukan untuk kunjungan keperawatan di rumah sesuai yang dibutuhkan bayi dan keluarga<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan dan criteria Hasil Intervensi<br />1 Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif<br /><br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Aspiration Control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NIC :<br />Airway suction<br /> Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning<br /> Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.<br /> Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning<br /> Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.<br /> Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal<br /> Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan<br /> Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal<br /> Monitor status oksigen pasien<br /> Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion<br /> Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.<br /><br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />2 Pola Nafas tidak efektif<br /><br />Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi <br />- Penurunan pertukaran udara per menit <br />- Menggunakan otot pernafasan tambahan <br />- Nasal flaring <br />- Dyspnea<br />- Orthopnea <br />- Perubahan penyimpangan dada <br />- Nafas pendek <br />- Assumption of 3-point position <br />- Pernafasan pursed-lip <br />- Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama <br />- Peningkatan diameter anterior-posterior <br />- Pernafasan rata-rata/minimal <br /> Bayi : < 25 atau > 60<br /> Usia 1-4 : < 20 atau > 30<br /> Usia 5-14 : < 14 atau > 25<br /> Usia > 14 : < 11 atau > 24<br />- Kedalaman pernafasan <br /> Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat <br /> Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg<br />- Timing rasio <br />- Penurunan kapasitas vital<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />- Hiperventilasi <br />- Deformitas tulang <br />- Kelainan bentuk dinding dada <br />- Penurunan energi/kelelahan <br />- Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal <br />- Obesitas <br />- Posisi tubuh <br />- Kelelahan otot pernafasan <br />- Hipoventilasi sindrom <br />- Nyeri <br />- Kecemasan <br />- Disfungsi Neuromuskuler <br />- Kerusakan persepsi/kognitif <br />- Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang <br />- Imaturitas Neurologis NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Vital sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) NIC : <br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Terapi Oksigen<br /> Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea<br /> Pertahankan jalan nafas yang paten<br /> Atur peralatan oksigenasi<br /> Monitor aliran oksigen<br /> Pertahankan posisi pasien<br /> Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi<br /> Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi<br /><br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />3 Gangguan Pertukaran gas<br /><br />Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli<br /><br />Batasan karakteristik : <br /> Gangguan penglihatan<br /> Penurunan CO2<br /> Takikardi<br /> Hiperkapnia<br /> Keletihan<br /> somnolen<br /> Iritabilitas<br /> Hypoxia<br /> kebingungan<br /> Dyspnoe<br /> nasal faring<br /> AGD Normal<br /> sianosis<br /> warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)<br /> Hipoksemia<br /> hiperkarbia<br /> sakit kepala ketika bangun<br />frekuensi dan kedalaman nafas abnormal<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br /> ketidakseimbangan perfusi ventilasi<br /> perubahan membran kapiler-alveolar NOC :<br /> Respiratory Status : Gas exchange<br /> Respiratory Status : ventilation<br /> Vital Sign Status<br />Kriteria Hasil : <br /> Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat<br /> Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Tanda tanda vital dalam rentang normal NIC :<br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berika bronkodilator bial perlu<br />• Barikan pelembab udara<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Respiratory Monitoring<br />• Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi<br />• Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal<br />• Monitor suara nafas, seperti dengkur<br />• Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot<br />• Catat lokasi trakea<br />• Monitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis)<br />• Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan<br />• Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama<br />• auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya<br /><br />4 Kurang Pengetahuan<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br />1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br />2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br />3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br />4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br />5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br />6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br />7. Hindari harapan yang kosong <br />8. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br />9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br />10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br />11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br />12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br />13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br />14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br />5 Disfungsi respon penyapihan ventilator<br /><br />Definisi : ketidakmampuan untuk mengatur pada tekanan terendah dukungan ventilasi mekanik saat menjelang dan memperpanjang proses penyapihan.<br /><br />Batasan karakteristik:<br />1. Berat<br />a.penurunan gas darah arteri dari batas normal.<br />b. Peningkatan frekuensi pernafasan secara significant dari batas normal<br />c. Peningkatan tekanan darah dari batas normal (20 mmHg).<br />d. Peningkatan denyut jantung dari batas normal (20x/menit)<br />e. Pernafasan abdomen paradoks<br />f. Adanya bunyi nafas, terdengar sekresi jalan nafas.<br />g. Sianosis<br />h. Penurunan tingkat kesadaran<br />i. Nafas dangkal.<br />2. Sedang<br />a. TD sedikit meningkat <20mmHg<br />b. Peningkatan frekuensi pernafasan<5 x/menit<br />c. Denyut nadi sedikit meningkat < 20x/menit<br />d. Pucat, sianosis<br />e. Kecemasan, diaporesis, mata melebar<br />3. Ringan<br />a. hangat<br />b. kegelisahan, kelelahan<br />c. tidak nyaman untuk bernafas<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan:<br />Psikologi<br />a. pasien merasa tidak efektif untukpenyapihan<br />b. tidak berdaya<br />c. cemas, putus asa, takut<br />d. defisit pengetahuan<br />e. penurunan motivasi<br />f. penurunan harga diri<br />Situasional<br />a. episode masalah tidak terkontrol<br />b. riwayat usaha penyapihan tidak berhasil<br />c. lingkungan yang ,kurang baikriwayat tergantung ventilator >4 hari-1 minggu<br />d. ketidakcocokan selang untuk mengurangi bantuan ventilator<br />e. ketidakadekuatan dukungan sosial<br />Fisiologi<br />a. nutrisi yang tidak adekuat<br />b. gangguan pola tidur<br />c. ketidaknyamanan atau nyeri tidak terkontrol<br />d. bersihan jalan nafas tidak efektif NOC :<br /> Respiratory Status : Gas Exchage<br /> Respiratory Status : Ventilatory<br /> Vital Sign<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Tanda tanda vital dalam rentang normal NIC :<br />Mechanical Ventilation<br /> Monitor adanya kelelahan dari otot pernafasan<br /> Monitor adanya kegagalan respirasi<br /> Lakukanpengaturan monitor ventilasi secara rutin<br /> Monitro adanya penurunan dan peningkatan tekanan inspirasi<br /> Monitor hasil pembacaan ventilator dan suara nafas<br /> Gunakan tehnik aseptic<br /> Hentikan selang NGT sampai suction dan 30-60 menit sebelum fisioterapi dada<br /> Tingkatkan intake dan cairan adekuat<br /><br />Mechanicai ventilation weaning<br /> Monitro kapasitas vital, kekuatan inspirasi<br /> Pastikan pasien bebas dari tanda tanda infeksi sebelum dilepas<br /> Monitor status cairan dan elektrolit yang adekuat<br /> Suktion jalan nafas<br /> Konsulkan ke fisioterapi dada<br /> Gunakan tehnik relaksasi<br /><br />Airway management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bial perlu<br />• Berikan pelembab udara(kassa Nacl lembab)<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />6 Resiko Aspirasi<br /><br />Definisi : Resiko masuknya sekret sekret gastrointestinal , oropharingeal, benda-benda padat, atau cairan kedalam tracheobronkhial<br /><br />Faktor-faktor Resiko :<br />- peningkatan tekanan dalam lambung<br />- selang makanan<br />- situasi yang menghambat<br />- elevasi tubuh bagian atas<br />- penurunan tingkat kesadaran<br />- adanya tracheostomy atau selang endotracheal<br />- keperluan pengobatan<br />- adanya kawat pada rahang<br />- peningkatan residu lambung<br />- menurunnya fungsi sfingter esofagus<br />- gangguan menelan<br />- NGT<br />- Operasi/trauma wajah, mulut, leher<br />- Batuk dan gag reflek<br />- Penurunan motilitas gastrointestinal<br />- Lambatnya pengosongan lambung NOC : <br /> Respiratory Status : Ventilation<br /> Aspiration control<br /> Swallowing Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak irama, frekuensi pernafasan normal<br /> Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa terjadi aspirasi, dan mampumelakukan oral hygiene<br /> Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak merasa tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal NIC:<br />Aspiration precaution<br /> Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan<br /> Monitor status paru<br /> Pelihara jalan nafas<br /> Lakukan suction jika diperlukan<br /> Cek nasogastrik sebelum makan<br /> Hindari makan kalau residu masih banyak<br /> Potong makanan kecil kecil<br /> Haluskan obat sebelumpemberian<br /> Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan<br />7 PK : Syok Septik Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan dapat meminimalkan terjadinya syok septik a. Pantau adanya tanda dan gejala syok septic<br />b. Kolaborasi pemberian antimikrobal, suplemen intravena, pemeriksaan laboratorium kultur/sputum/pewarnaan gram, hitung darah lengkap, tes serologis, laju sedimentasi, elektrolit<br /><br />8 Hipertermia<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Berikan anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Berikan cairan intravena<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br /><br /><br /><br /><br />9 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /><br /> <br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Dengue Syok Syndrome<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Defisit Volume Cairan<br />2. Kelebihan Volume Cairan<br />3. Nyeri<br />4. Hipertermia<br />5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br />6. Resiko infeksi<br />7. Kurang pengetahuan<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Jelaskan terapi yang diberikan : Dosis, efek samping<br />2. Menjelaskan gejala gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untukmengatasi gejala<br />3. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Defisit Volume Cairan<br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasi pemberian cairan IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Berikan diuretik sesuai interuksi<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />2 Kelebihan Volume Cairan<br /><br />Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat<br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan meningkat pada waktu yang singkat <br />- Asupan berlebihan dibanding output <br />- Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan CVP <br />- Distensi vena jugularis <br />- Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), kongestikemacetan paru, pleural effusion <br />- Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan berat jenis <br />- Suara jantung SIII<br />- Reflek hepatojugular positif <br />- Oliguria, azotemia <br />- Perubahan status mental, kegelisahan, kecemasan <br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />- Mekanisme pengaturan melemah <br />- Asupan cairan berlebihan <br />- Asupan natrium berlebihan NOC : <br /> Electrolit and acid base balance<br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /><br />Kriteria Hasil:<br /> Terbebas dari edema, efusi, anaskara<br /> Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu<br /> Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)<br /> Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal<br /> Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan<br /> Menjelaskanindikator kelebihan cairan NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan diuretik sesuai interuksi<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk <br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP, HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />• Beri obat yang dapat meningkatkan output urin<br />3 Nyeri<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal NIC :<br />Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br />4 Hipertermia<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing<br /> NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Berikan anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Kolaborasipemberian cairan intravena<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />5 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />6 Resiko infeksi<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />7 Kurang pengetahuan<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.<br /> NIC :<br />Teaching : disease Process<br />1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br />2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br />3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br />4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br />5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br />6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br />7. Hindari jaminan yang kosong <br />8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br />9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br />10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br />11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br />12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br />13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br />14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Glomerulonefritis<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Kelebihan volume cairan b/d perubahan mekanisme regulasi, peningkatan permeabilitas dinding glomerolus<br />2. Intoleransi aktivitas b/d fatigue<br />3. Kerusakan intergritas kulit b/d edema dan menurunnya tingkat aktivitas<br />4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan cairan, diit, dan hilangnya protein<br />5. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan dan hospitalisasi<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Bekali keluarga dengan pengetahuan tentang penyakit anak dan rencana pengobatannya<br />2. instruksikan tentang pengobatan anak selama di rumah<br />3. Instruksikan orang tua dan anak tentang bagaimana memantau tekanan darah dan berat badan, dan mendapatkan urinalisis untukebberapa bulan, pemeriksaan tindak lanjut harus diatur<br />4. minta orang tuamenghubungi dokter jika terdapat perubahan kondisi anak seperti adanya tanda tanda infeksi, edema, perubahan kebiasaan makan, nyeri abdomen, sakit kepala, perubahan tampilan atau jumlah urin atau letargi<br />5. jelaskan batasan batasan diet pada orang tua<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Kelebihan volume cairan b/d perubahan mekanisme regulasi, peningkatan permeabilitas dinding glomerolus.<br /><br />Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat<br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan meningkat pada waktu yang singkat <br />- Asupan berlebihan dibanding output <br />- Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan CVP <br />- Distensi vena jugularis <br />- Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), kongestikemacetan paru, pleural effusion <br />- Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan berat jenis <br />- Suara jantung SIII<br />- Reflek hepatojugular positif <br />- Oliguria, azotemia <br />- Perubahan status mental, kegelisahan, kecemasan <br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />- Mekanisme pengaturan melemah <br />- Asupan cairan berlebihan <br />- Asupan natrium berlebihan NOC : <br /> Electrolit and acid base balance<br /> Fluid balance<br /> Hydration<br />Kriteria Hasil:<br /> Terbebas dari edema, efusi, anaskara<br /> Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu<br /> Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)<br /> Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal<br /> Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan<br /> Menjelaskanindikator kelebihan cairan<br /> NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Monitor status nutrisi<br />• Kolaborasikan pemberian diuretik sesuai indikasi<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk <br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP, HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />• Beri obat yang dapat meningkatkan output urin<br /><br />2 Intoleransi aktivitas b/d fatigue<br />Definisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.<br /><br />Batasan karakteristik :<br />a. melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.<br />b. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas<br />c. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia<br />d. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.<br /><br />Faktor factor yang berhubungan :<br />• Tirah Baring atau imobilisasi<br />• Kelemahan menyeluruh<br />• Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan<br />• Gaya hidup yang dipertahankan. NOC : <br /> Energy conservation<br /> Self Care : ADLs<br />Kriteria Hasil :<br /> Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR<br /> Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri<br /> NIC :<br />Energy Management<br /> Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas<br /> Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan<br /> Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan<br /> Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat<br /> Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan<br /> Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas<br /> Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien<br /> <br />Activity Therapy<br /> Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.<br /> Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan<br /> Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social<br /> Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan<br /> Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek<br /> Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai<br /> Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang<br /> Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas<br /> Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas<br /> Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan<br /> Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual<br />3 Kerusakan intergritas kulit b/d edema dan menurunnya tingkat aktivitas<br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />- Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan cairan, diit, dan hilangnya protein<br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />5 Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan dan hospitalisasi<br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Diabetes Mellitus<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Defisit Volume Cairan<br />2. Pola Nafas tidak efektif<br />3. Resiko Infeksi<br />4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br />5. Cemas<br />6. Kurang pengetahuan<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Berikan penjelasan secara lisan dan tulisan tentang perawatan dan pengobatan yang diberikan.<br />2. Ajarkan dan evaluasi untuk mengenal gejala syok dan asidosis diabetik dan penanganan kedaruratan<br />3. Simulasikan cara pemberian terapi insulin mulai dari persiapan alat sampai penyuntikan dan lokai<br />4. Ajarkan memonitor atau memeriksa glukosa darah dan glukosa dalam urine<br />5. Perencanaan diit, buat jadwal<br />6. Perencanaan latihan, jelaskan dampak latihan dengan diabetik<br />7. Ajarkan gabaimana untukmencegah hiperglikemi dan hipoglikemi daninfomasikan gejala gejala yang muncul darikeduanya.<br />8. Jelaskan komplikasi yang muncul<br />9. Ajarkan mencegah infeksi : keberihan kaki, hindari perlukaan,gunakan sikat gigi yang halus.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Itujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Defisit Volume Cairan<br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasikan pemberian cairan IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />2 Pola Nafas tidak efektif<br /><br />Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi <br />- Penurunan pertukaran udara per menit <br />- Menggunakan otot pernafasan tambahan <br />- Nasal flaring <br />- Dyspnea<br />- Orthopnea <br />- Perubahan penyimpangan dada <br />- Nafas pendek <br />- Assumption of 3-point position <br />- Pernafasan pursed-lip <br />- Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama <br />- Peningkatan diameter anterior-posterior <br />- Pernafasan rata-rata/minimal <br /> Bayi : < 25 atau > 60<br /> Usia 1-4 : < 20 atau > 30<br /> Usia 5-14 : < 14 atau > 25<br /> Usia > 14 : < 11 atau > 24<br />- Kedalaman pernafasan <br /> Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat <br /> Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg<br />- Timing rasio <br />- Penurunan kapasitas vital<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />- Hiperventilasi <br />- Deformitas tulang <br />- Kelainan bentuk dinding dada <br />- Penurunan energi/kelelahan <br />- Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal <br />- Obesitas <br />- Posisi tubuh <br />- Kelelahan otot pernafasan <br />- Hipoventilasi sindrom <br />- Nyeri <br />- Kecemasan <br />- Disfungsi Neuromuskuler <br />- Kerusakan persepsi/kognitif <br />- Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang <br />- Imaturitas Neurologis NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Vital sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) NIC : <br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Terapi oksigen<br /> Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea<br /> Pertahankan jalan nafas yang paten<br /> Atur peralatan oksigenasi<br /> Monitor aliran oksigen<br /> Pertahankan posisi pasien<br /> Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi<br /> Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />3 Resiko Infeksi<br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br /><br />4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /><br />5 Cemas<br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br />6 Kurang pengetahuan<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.<br /> NIC :<br />Teaching : disease Process<br />1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br />2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br />3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br />4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br />5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br />6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br />7. Hindari jaminan yang kosong <br />8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br />9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br />10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br />11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br />12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br />13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br />14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Gagal Jantung<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung, peningkatan frekuensi, dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup.<br />2. Perfusi jaringan tidak efektif b/d menurunnya curah jantung, hipoksemia jaringan, asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli.<br />3. Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung.<br />4. Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal.<br />5. Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.<br />6. Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah, ketidakmampuan memenuhi metabolisme otot rangka, kongesti pulmonal yang menimbulkan hipoksinia, dyspneu dan status nutrisi yang buruk selama sakit kritis.<br />7. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan gaya hidup.<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Beri pendidikan tentang kondisi yang spesifik<br />2. Berikan instruksi spesifik tentang obat dan efek sampingnya<br />3. Ajarkan tentang tehnik memberi makan dan kebutuhan nutrisi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung, peningkatan frekuensi, dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup<br /><br /> NOC : <br />• Cardiac Pump effectiveness<br />• Circulation Status<br />• Vital Sign Status<br />Kriteria Hasil:<br /> Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi)<br /> Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan<br /> Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites<br /> Tidak ada penurunan kesadaran NIC :<br />Cardiac Care<br /> Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)<br /> Catat adanya disritmia jantung<br /> Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput<br /> Monitor status kardiovaskuler<br /> Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung<br /> Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi<br /> Monitor balance cairan<br /> Monitor adanya perubahan tekanan darah<br /> Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia<br /> Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan<br /> Monitor toleransi aktivitas pasien<br /> Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu<br /> Anjurkan untuk menurunkan stress<br /><br />Vital Sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor adanya pulsus paradoksus<br /> Monitor adanya pulsus alterans<br /> Monitor jumlah dan irama jantung<br /> Monitor bunyi jantung<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Perfusi jaringan tidak efektif b/d menurunnya curah jantung, hipoksemia jaringan, asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli<br /><br />Definisi :<br />Penurunan pemberian oksigen dalam kegagalan memberi makan jaringan pada tingkat kapiler<br />Batasan karakteristik : <br />Renal <br />- Perubahan tekanan darah di luar batas parameter <br />- Hematuria <br />- Oliguri/anuria <br />- Elevasi/penurunan BUN/rasio kreatinin<br />Gastro Intestinal <br />- Secara usus hipoaktif atau tidak ada <br />- Nausea<br />- Distensi abdomen<br />- Nyeri abdomen atau tidak terasa lunak (tenderness)<br />Peripheral <br />- Edema <br />- Tanda Homan positif <br />- Perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, air/kelembaban) <br />- Denyut nadi lemah atau tidak ada <br />- Diskolorisasi kulit <br />- Perubahan suhu kulit <br />- Perubahan sensasi <br />- Kebiru-biruan <br />- Perubahan tekanan darah di ekstremitas <br />- Bruit <br />- Terlambat sembuh <br />- Pulsasi arterial berkurang <br />- Warna kulit pucat pada elevasi, warna tidak kembali pada penurunan kaki <br />Cerebral <br />- Abnormalitas bicara <br />- Kelemahan ekstremitas atau paralis <br />- Perubahan status mental <br />- Perubahan pada respon motorik <br />- Perubahan reaksi pupil <br />- Kesulitan untuk menelan <br />- Perubahan kebiasaan <br />Kardiopulmonar <br />- Perubahan frekuensi respirasi di luar batas parameter<br />- Penggunaan otot pernafasan tambahan <br />- Balikkan kapiler > 3 detik (Capillary refill)<br />- Abnormal gas darah arteri <br />- Perasaan ”Impending Doom” (Takdir terancam) <br />- Bronkospasme <br />- Dyspnea <br />- Aritmia <br />- Hidung kemerahan <br />- Retraksi dada <br />- Nyeri dada <br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />- Hipovolemia <br />- Hipervolemia <br />- Aliran arteri terputus <br />- Exchange problems <br />- Aliran vena terputus <br />- Hipoventilasi <br />- Reduksi mekanik pada vena dan atau aliran darah arteri <br />- Kerusakan transport oksigen melalui alveolar dan atau membran kapiler <br />- Tidak sebanding antara ventilasi dengan aliran darah <br />- Keracunan enzim <br />- Perubahan afinitas/ikatan O2 dengan Hb<br />- Penurunan konsentrasi Hb dalam darah NOC :<br /> Circulation status<br /> Tissue Prefusion : cerebral<br />Kriteria Hasil :<br />a. mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :<br /> Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan<br /> Tidak ada ortostatikhipertensi<br /> Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)<br />b. mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:<br /> berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan<br /> menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi<br /> memproses informasi<br /> membuat keputusan dengan benar<br />c. menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter NIC :<br />Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)<br /> Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul<br /> Monitor adanya paretese<br /> Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi<br /> Gunakan sarun tangan untuk proteksi<br /> Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung<br /> Monitor kemampuan BAB<br /> Kolaborasi pemberian analgetik<br /> Monitor adanya tromboplebitis<br /> Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi<br />3 Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung.<br /><br />Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli<br /><br />Batasan karakteristik : <br /> Gangguan penglihatan<br /> Penurunan CO2<br /> Takikardi<br /> Hiperkapnia<br /> Keletihan<br /> somnolen<br /> Iritabilitas<br /> Hypoxia<br /> kebingungan<br /> Dyspnoe<br /> nasal faring<br /> AGD Normal<br /> sianosis<br /> warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)<br /> Hipoksemia<br /> hiperkarbia<br /> sakit kepala ketika bangun<br />frekuensi dan kedalaman nafas abnormal<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br /> ketidakseimbangan perfusi ventilasi<br /> perubahan membran kapiler-alveolar NOC :<br /> Respiratory Status : Gas exchange<br /> Respiratory Status : ventilation<br /> Vital Sign Status<br />Kriteria Hasil : <br /> Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat<br /> Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Tanda tanda vital dalam rentang normal NIC :<br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berika bronkodilator bial perlu<br />• Barikan pelembab udara<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Respiratory Monitoring<br />• Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi<br />• Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal<br />• Monitor suara nafas, seperti dengkur<br />• Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot<br />• Catat lokasi trakea<br />• Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis )<br />• Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan<br />• Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama<br />• Uskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya<br /><br />AcidBase Managemen<br /> Monitro IV line<br /> Pertahankanjalan nafas paten<br /> Monitor AGD, tingkat elektrolit<br /> Monitor status hemodinamik(CVP, MAP, PAP)<br /> Monitor adanya tanda tanda gagal nafas<br /> Monitor pola respirasi<br /> Lakukan terapi oksigen<br /> Monitor status neurologi<br /> Tingkatkan oral hygiene<br />4 Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal<br /><br />Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat<br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan meningkat pada waktu yang singkat <br />- Asupan berlebihan dibanding output <br />- Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan CVP <br />- Distensi vena jugularis <br />- Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara nafas abnormal (Rales atau crakles), kongestikemacetan paru, pleural effusion <br />- Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan berat jenis <br />- Suara jantung SIII<br />- Reflek hepatojugular positif <br />- Oliguria, azotemia <br />- Perubahan status mental, kegelisahan, kecemasan <br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />- Mekanisme pengaturan melemah <br />- Asupan cairan berlebihan <br />- Asupan natrium berlebihan NOC : <br /> Electrolit and acid base balance<br /> Fluid balance<br /><br />Kriteria Hasil:<br /> Terbebas dari edema, efusi, anaskara<br /> Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu<br /> Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)<br /> Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal<br /> Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan<br /> Menjelaskanindikator kelebihan cairan NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan diuretik sesuai interuksi<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk <br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP, HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />5 Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.<br /><br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br />6 Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah, ketidakmampuan memenuhi metabolisme otot rangka, kongesti pulmonal yang menimbulkan hipoksinia, dyspneu dan status nutrisi yang buruk selama sakit <br /><br />Intoleransi aktivitas b/d fatigue<br />Definisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.<br /><br />Batasan karakteristik :<br />e. melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.<br />f. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas<br />g. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia<br />h. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.<br /><br />Faktor factor yang berhubungan :<br />• Tirah Baring atau imobilisasi<br />• Kelemahan menyeluruh<br />• Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan<br />• Gaya hidup yang dipertahankan. NOC : <br /> Energy conservation<br /> Self Care : ADLs<br />Kriteria Hasil :<br /> Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR<br /> Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri<br /> NIC :<br />Energy Management<br /> Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas<br /> Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan<br /> Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan<br /> Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat<br /> Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan<br /> Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas<br /> Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien<br /><br />Activity Therapy<br /> Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.<br /> Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan<br /> Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social<br /> Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan<br /> Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek<br /> Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai<br /> Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang<br /> Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas<br /> Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas<br /> Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan<br /> Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual<br />7 Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan perubahan gaya hidup<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.<br /><br /> NIC :<br />Teaching : disease Process<br />1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br />2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br />3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br />4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br />5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br />6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br />7. Hindari harapan yang kosong <br />8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br />9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br />10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br />11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br />12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br />13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br />14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Anemia<br /><br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigen berkurang<br />2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang kurang, anoreksia<br />3. Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik<br />4. Resiko infeksi<br />5. Resiko gangguan integritas kulit b/d keterbatasan mobilitas<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Berikan instruksi pada orang tua tentang cara cara melindungi anak dari infeksi<br />b. Batasi kontak dengan agens terinfeksi<br />c. Identifikasi tanda dan gejala infeksi<br />2. Berikan instruksi pada orang tua untukmemantau tanda tanda komplikasi <br />3. Berikan instruksi pada orang tua tentang pemberian obat<br />a. pantau respon terapeutik anak<br />b. pantau adanya respon yang tidak menguntungkan<br />4. Berikan informasi tentang system penunjang masyarakat kepada anak dan keluarga untuk adaptasi jangka panjang<br />a. masuk kembali ke sekolah<br />b. Kelompok orang tua<br />c. Kelompok anak dansaudara kandungnya<br />d. Nasehat keuangan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigen berkurang<br /> NOC :<br />Circulation status<br />Tissue Prefusion : cerebral<br />Kriteria Hasil :<br />1. mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :<br /> Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan<br /> Tidak ada ortostatikhipertensi<br /> Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)<br />2. mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:<br /> berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan<br /> menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi<br /> memproses informasi<br /> membuat keputusan dengan benar<br />3. menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter<br /> NIC :<br />Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)<br /> Berikan informasi kepada keluarga<br /> Set alarm<br /> Monitor tekanan perfusi serebral<br /> Catat respon pasien terhadap stimuli<br /> Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap aktivitas<br /> Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal<br /> Monitor intake dan output cairan<br /> Restrain pasien jika perlu<br /> Monitor suhu dan angka WBC<br /> Kolaborasi pemberian antibiotik<br /> Posisikan pasien pada posisi semifowler<br /> Minimalkan stimuli dari lingkungan<br /><br />Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)<br /> Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul<br /> Monitor adanya paretese<br /> Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi<br /> Gunakan sarun tangan untuk proteksi<br /> Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung<br /> Monitor kemampuan BAB<br /> Kolaborasi pemberian analgetik<br /> Monitor adanya tromboplebitis<br /> Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi<br />2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang kurang, anoreksia<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /><br />3 Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik<br /><br />Definisi : <br />Gangguan kemampuan untuk melakukan ADL pada diri<br /><br />Batasan karakteristik : ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian, ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting<br /><br />Faktor yang berhubungan : kelemahan, kerusakan kognitif atau perceptual, kerusakan neuromuskular/ otot-otot saraf NOC :<br /> Self care : Activity of Daily Living (ADLs)<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari bau badan<br /> Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs<br /> Dapat melakukan ADLS dengan bantuan<br /> NIC :<br />Self Care assistane : ADLs<br /> Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.<br /> Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.<br /> Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.<br /> Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.<br /> Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.<br /> Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.<br /> Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.<br /> Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari. <br /><br />4 Resiko infeksi<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Risk control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />5 Resiko gangguan integritas kulit b/d keterbatasan mobilitas<br /><br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />- Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan<br /> Melaporkan adanya gangguan sensasi atau nyeri pada daerah kulit yang mengalami gangguan<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampumelindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Asma<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkospasme<br />2. Gangguan pertukaran gas b/d spasme bronkus<br />3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d dyspneu<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Jelaskan proses penyakit dengan menggunakan gambar gambar <br />2. Fokuskan pada perawatan mandiri di rumah<br />3. Hindari factor pemicu : Kebersihan lantai rumah, debu debu, karpet, bulu binatang dsb<br />4. Jelaskan tanda tanda bahaya yang akan muncul<br />5. Ajarkanpenggunaan nebulizer<br />6. Keluarga perlumemahami tentang pengobatan, nama obat, dosis, efek samping, waktu pemberian.<br />7. Ajarkan strategi kontrol kecemasan, takut, stress<br />8. Jelaskanpentingnya istirahat danlatihan, termasuk latihan nafas<br />9. jelaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan Dan Krietria Hasil Intervensi<br />1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkospasme<br /><br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Aspiration Control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas<br /> NIC :<br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />2 Gangguan pertukaran gas b/d spasme bronkus<br /><br />Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung.<br /><br />Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli<br /><br />Batasan karakteristik : <br /> Gangguan penglihatan<br /> Penurunan CO2<br /> Takikardi<br /> Hiperkapnia<br /> Keletihan<br /> somnolen<br /> Iritabilitas<br /> Hypoxia<br /> kebingungan<br /> Dyspnoe<br /> nasal faring<br /> AGD Normal<br /> sianosis<br /> warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)<br /> Hipoksemia<br /> hiperkarbia<br /> sakit kepala ketika bangun<br />frekuensi dan kedalaman nafas abnormal<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br /> ketidakseimbangan perfusi ventilasi<br /> perubahan membran kapiler-alveolar NOC :<br /> Respiratory Status : Gas exchange<br /> Respiratory Status : ventilation<br /> Vital Sign Status<br />Kriteria Hasil : <br /> Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat<br /> Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Tanda tanda vital dalam rentang normal<br /> NIC :<br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berika bronkodilator bial perlu<br />• Barikan pelembab udara<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Respiratory Monitoring<br />• Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi<br />• Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal<br />• Monitor suara nafas, seperti dengkur<br />• Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot<br />• Catat lokasi trakea<br />• Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis )<br />• Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan<br />• Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama<br />• Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya<br /><br />3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d dyspneu<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /> <br />BAB II<br />Hipertensi<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard<br />2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.<br />3. Nyeri akut : sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral<br />4. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada anak dan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi :<br />a. penjelasan menganai hipertensi<br />b. pengobatan<br />c. batasan diet dan pengendalian berat badan<br />d. masukan garam<br />e. latihan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard NOC : <br />• Cardiac Pump effectiveness<br />• Circulation Status<br />• Vital Sign Status NIC :<br />Cardiac Care<br /> Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)<br /> Catat adanya disritmia jantung<br /> Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput<br /> Monitor status kardiovaskuler<br /> Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung<br /> Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi<br /> Monitor balance cairan<br /> Monitor adanya perubahan tekanan darah<br /> Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia<br /> Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan<br /> Monitor toleransi aktivitas pasien<br /> Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu<br /> Anjurkan untuk menurunkan stress<br /><br />Fluid Management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program<br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Kolaborasi pemberian diuretik sesuai program<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP<HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus<br />• Catat monitor warna, jumlah dan <br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />• Beri cairan sesuai keperluan <br />• Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin<br />• Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien<br /><br />Vital Sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor adanya pulsus paradoksus<br /> Monitor adanya pulsus alterans<br /> Monitor jumlah dan irama jantung<br /> Monitor bunyi jantung<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.<br /><br />Definisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.<br /><br />Batasan karakteristik :<br />i. melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.<br />j. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas<br />k. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia<br />l. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.<br /><br />Faktor factor yang berhubungan :<br />• Tirah Baring atau imobilisasi<br />• Kelemahan menyeluruh<br />• Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan<br />• Gaya hidup yang dipertahankan. NOC : <br /> Energy conservation<br /> Activity tolerance<br /> Self Care : ADLs<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR<br /> Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri<br /> NIC :<br />Activity Therapy<br /> Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.<br /> Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan<br /> Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social<br /> Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan<br /> Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek<br /> Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai<br /> Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang<br /> Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas<br /> Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas<br /> Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan<br /> Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual<br />3 Nyeri <br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal<br /> NIC :<br />Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br />4 Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan<br /><br />Definisi : Intake nutrisi melebihi kebutuhan metabolik tubuh<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Lipatan kulit tricep > 25 mm untuk wanita dan > 15 mm untuk pria <br />- BB 20 % di atas ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh ideal <br />- Makan dengan respon eksternal (misalnya : situasi sosial, sepanjang hari) <br />- Dilaporkan atau diobservasi adanya disfungsi pola makan (misal : memasangkan makanan dengan aktivitas yang lain) <br />- Tingkat aktivitas yang menetap <br />- Konsentrasi intake makanan pada menjelang malam<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Intake yang berlebihan dalam hubungannya terhadap kebutuhan metabolisme tubuh<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Mengerti factor yang meningkatkan berat badan<br /> Mengidentfifikasi tingkah laku dibawah kontrol klien<br /> Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat badan<br /> Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg<br /> Menggunakan energy untuk aktivitas sehari hari<br /> NIC :<br />Weight Management<br /> Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara intake makanan, latihan, peningkatan BB dan penurunan BB<br /> Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis yang dapat mempengaruhi BB<br /> Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya hidup dan factor herediter yang dapat mempengaruhi BB<br /> Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan BB<br /> Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan<br /> Perkirakan BB badan ideal pasien<br /><br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br /><br />Weight reduction Assistance<br /> Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB<br /> Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB<br /> Tentukan tujuan penurunan BB<br /> Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai tujuan<br /> Ajarkan pemilihan makanan<br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br />BAB II<br />Meningoencephalitis<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d edema serebral/penyumbatan aliran darah<br />2. Nyeri akut b/d proses infeksi<br />3. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler<br />4. Resiko trauma b/d kejang<br />5. Resiko infeksi b/d daya tahan tubuh bekurang<br /><br />B. Discharge Planning<br />Intervensi yang tercantum pada penatalaksanaan akut juga berlaku untuk perawatan jangka panjang.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa Keperawatan<br /> Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d edema serebral/penyumbatan aliran darah NOC :<br />Circulation status<br />Tissue Prefusion : cerebral<br /><br />Kriteria Hasil :<br />1. mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :<br /> Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan<br /> Tidak ada ortostatikhipertensi<br /> Tidk ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)<br />2. mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:<br /> berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan<br /> menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi<br /> memproses informasi<br /> membuat keputusan dengan benar<br />3. menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter<br /> NIC :<br />Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)<br /> Berikan informasi kepada keluarga<br /> Set alarm<br /> Monitor tekanan perfusi serebral<br /> Catat respon pasien terhadap stimuli<br /> Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap aktivitas<br /> Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal<br /> Monitor intake dan output cairan<br /> Restrain pasien jika perlu<br /> Monitor suhu dan angka WBC<br /> Kolaborasi pemberian antibiotik<br /> Posisikan pasien pada posisi semifowler<br /> Minimalkan stimuli dari lingkungan<br /><br />Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)<br /> Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul<br /> Monitor adanya paretese<br /> Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi<br /> Gunakan sarun tangan untuk proteksi<br /> Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung<br /> Monitor kemampuan BAB<br /> Kolaborasi pemberian analgetik<br /> Monitor adanya tromboplebitis<br /> Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi<br />2 Nyeri akut b/d proses infeksi<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level, <br /> pain control, <br /> comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal<br /><br /><br /> NIC :<br />Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br />3 Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler<br /><br />Definisi : <br />Keterbatasan dalam kebebasan untuk pergerakan fisik tertentu pada bagian tubuh atau satu atau lebih ekstremitas<br />Batasan karakteristik : <br />- Postur tubuh yang tidak stabil selama melakukan kegiatan rutin harian <br />- Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik kasar <br />- Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik halus <br />- Tidak ada koordinasi atau pergerakan yang tersentak-sentak <br />- Keterbatasan ROM <br />- Kesulitan berbalik (belok) <br />- Perubahan gaya berjalan (Misal : penurunan kecepatan berjalan, kesulitan memulai jalan, langkah sempit, kaki diseret, goyangan yang berlebihan pada posisi lateral) <br />- Penurunan waktu reaksi <br />- Bergerak menyebabkan nafas menjadi pendek <br />- Usaha yang kuat untuk perubahan gerak (peningkatan perhatian untuk aktivitas lain, mengontrol perilaku, fokus dalam anggapan ketidakmampuan aktivitas)<br />- Pergerakan yang lambat <br />- Bergerak menyebabkan tremor<br />Faktor yang berhubungan : <br />- Pengobatan <br />- Terapi pembatasan gerak <br />- Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik <br />- Indeks massa tubuh diatas 75 tahun percentil sesuai dengan usia <br />- Kerusakan persepsi sensori <br />- Tidak nyaman, nyeri <br />- Kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler <br />- Intoleransi aktivitas/penurunan kekuatan dan stamina<br />- Depresi mood atau cemas <br />- Kerusakan kognitif <br />- Penurunan kekuatan otot, kontrol dan atau masa <br />- Keengganan untuk memulai gerak <br />- Gaya hidup yang menetap, tidak digunakan, deconditioning <br />- Malnutrisi selektif atau umum NOC :<br /> Joint Movement : Active<br /> Mobility Level<br /> Self care : ADLs<br /> Transfer performance<br />Kriteria Hasil : <br /> Klien meningkat dalam aktivitas fisik<br /> Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas<br /> Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah<br /> Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)<br /> NIC :<br />Exercise therapy : ambulation<br /> Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan<br /> Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan<br /> Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera<br /> Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi<br /> Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi<br /> Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan<br /> Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.<br /> Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.<br /> Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan<br />4 Resiko trauma b/d kejang<br /> NOC :<br />• Knowledge : Personal Safety<br />• Safety Behavior : Faal Prevention<br />• Safety Behavior : Falls occurance<br />• Safety Behavior : Physical Injury NIC :<br />Environmental Management safety<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.<br /><br />5 Resiko infeksi b/d daya tahan tubuh bekurang.<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Risk control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br /><br /> <br />BAB II<br />Penurunan Kesadaran<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Resiko Aspirasi b/d tidak efektifnya kebersihan jalan nafas dan tidak adanya reflek muntah<br />2. Resiko Injury b/d immobilisasi, penekanan sensorik patologi intrakranial dan ketidaksadaran<br />3. Defisit perawatan diri b/d immobilisasi diri, kerusakan persepsi dan kognitif<br />4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan untuk memakan makanan sekunder dan ketidaksadaran<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Resiko Aspirasi b/d tidak efektifnya kebersihan jalan nafas dan tidak adanya reflek muntah<br /><br />Definisi : Risiko masuknya secret secret gastrointestinal, secret secret oropharingeal, benda benda padat atai cairan kedalam tracheobronkhial.<br /><br />Faktor factor resiko :<br />• Peningkatan tekanan dalam lambung<br />• Selang makanan<br />• Situasi yang menghambat<br />• Elevasi bagian tubuh atas<br />• Penurunan tingkat kesadaran<br />• Adanya tracheostomy atau selang endotrakheal<br />• Keperluan pengobatan<br />• Adanya kawat rahang<br />• Peningkatan residu lambung<br />• Menurunnya fungsi spingter esophagus<br />• Gangguan menelan<br />• NGT<br />• Operasi, trauma wajah, mulut, leher<br />• Batuk, gag reflek<br />• Penurunan motilitas gastrointestinal<br />• Lambatnya pengosongan lambung<br /><br /><br /><br /><br /> NOC : <br /> Respiratory Status : Ventilation<br /> Aspiration control<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien mampumenelan tanpa terjadi aspirasi<br /> Jalan nafas paten dan suara nafas bersih NIC:<br />Aspiration precaution<br /> Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan<br /> Monitor status paru<br /> Pelihara jalan nafas<br /> Lakukan suction jika diperlukan<br /> Cek nasogastrik sebelum makan<br /> Hindari makan kalau residu masih banyak<br /> Potong makanan kecil kecil<br /> Haluskan obat sebelumpemberian<br /> Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan<br />2 Resiko Injury b/d immobilisasi, penekanan sensorik patologi intrakranial dan ketidaksadaran<br /><br />Definsi : <br />Dalam risiko cedera sebagai hasil dari interaksi kondisi lingkungan dengan respon adaptif indifidu dan sumber pertahanan.<br /><br />Faktor resiko : <br />Eksternal <br />- Mode transpor atau cara perpindahan <br />- Manusia atau penyedia pelayanan kesehatan (contoh : agen nosokomial) <br />- Pola kepegawaian : kognitif, afektif, dan faktor psikomotor<br />- Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan masyarakat, bangunan dan atau perlengkapan) <br />- Nutrisi (contoh : vitamin dan tipe makanan) <br />- Biologikal ( contoh : tingkat imunisasi dalam masyarakat, mikroorganisme)<br />- Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi, alkohol, kafein nikotin, bahan pengawet, kosmetik, celupan (zat warna kain))<br />Internal<br />- Psikolgik (orientasi afektif) <br />- Mal nutrisi <br />- Bentuk darah abnormal, contoh : leukositosis/leukopenia, perubahan faktor pembekuan, trombositopeni, sickle cell, thalassemia, penurunan Hb, Imun-autoimum tidak berfungsi. <br />- Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak berfungsinya sensoris) <br />- Disfugsi gabungan <br />- Disfungsi efektor <br />- Hipoksia jaringan <br />- Perkembangan usia (fisiologik, psikososial) <br />- Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh, berhubungan dengan mobilitas)<br /> NOC : Risk Kontrol<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari cedera<br /> Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera<br /> Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal<br /> Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury<br /> Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada<br /> Mampu mengenali perubahan status kesehatan NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.<br /><br />3 Defisit perawatan diri b/d immobilisasi diri, kerusakan persepsi dan kognitif<br /><br />Definisi : <br />Gangguan kemampuan untuk melakukan ADL pada diri<br /><br />Batasan karakteristik : ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian, ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting<br /><br />Faktor yang berhubungan : kelemahan, kerusakan kognitif atau perceptual, kerusakan neuromuskular/ otot-otot saraf NOC :<br /> Self care : Activity of Daily Living (ADLs)<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari bau badan<br /> Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs<br /> Dapat melakukan ADLS dengan bantuan<br /> NIC :<br />Self Care assistance : ADLs<br /> Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.<br /> Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.<br /> Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.<br /> Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.<br /> Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.<br /> Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.<br /> Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.<br /> Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari. <br /><br />4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan untuk memakan makanan sekunder dan ketidaksadaran<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. NOC :<br /> Nutritional Status : <br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /> <br />BAB II<br />BBLR<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien <br />1 Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan <br />2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi jalan nafas oleh penumpukan lendir, reflek batuk<br />3. Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh b/d BBLR, usia kehamilan kurang, paparan lingkungan dingin/panas.<br />4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan ingest/digest/absorb<br />5. Ketidakefektifan pola minum bayi b/d prematuritas<br />6. Hipotermi b/d paparan lingkungan dingin<br />7. Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan system kekebalan tubuh<br />8. PK : Hipoglikemia<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil<br /> Intervensi<br />1 Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan <br /><br />Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi <br />- Penurunan pertukaran udara per menit <br />- Menggunakan otot pernafasan tambahan <br />- Nasal flaring <br />- Dyspnea<br />- Orthopnea <br />- Perubahan penyimpangan dada <br />- Nafas pendek <br />- Assumption of 3-point position <br />- Pernafasan pursed-lip <br />- Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama <br />- Peningkatan diameter anterior-posterior <br />- Pernafasan rata-rata/minimal <br /> Bayi : < 25 atau > 60<br /> Usia 1-4 : < 20 atau > 30<br /> Usia 5-14 : < 14 atau > 25<br /> Usia > 14 : < 11 atau > 24<br />- Kedalaman pernafasan <br /> Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat <br /> Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg<br />- Timing rasio <br />- Penurunan kapasitas vital<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />- Hiperventilasi <br />- Deformitas tulang <br />- Kelainan bentuk dinding dada <br />- Penurunan energi/kelelahan <br />- Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal <br />- Obesitas <br />- Posisi tubuh <br />- Kelelahan otot pernafasan <br />- Hipoventilasi sindrom <br />- Nyeri <br />- Kecemasan <br />- Disfungsi Neuromuskuler <br />- Kerusakan persepsi/kognitif <br />- Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang <br />- Imaturitas Neurologis NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Vital sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)<br /> NIC : <br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Oxygen Therapy<br /> Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea<br /> Pertahankan jalan nafas yang paten<br /> Atur peralatan oksigenasi<br /> Monitor aliran oksigen<br /> Pertahankan posisi pasien<br /> Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi<br /> Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi jalan nafas oleh penumpukan lendir, reflek batuk.<br /><br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Aspiration Control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas<br /> NIC :<br />Airway suction<br /> Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.<br /> Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning<br /> Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.<br /> Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal<br /> Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan<br /> Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal<br /> Monitor status oksigen pasien<br /> Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion<br /> Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.<br /><br /><br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Kolaborasikan pemberian bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />3 Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh b/d BBLR, usia kehamilan kurang, paparan lingkungan dingin/panas<br /><br />Definisi : Risiko kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.<br />Faktor factor resiko:<br />• Perubahan metabolisme dasar<br />• Penyakit atau trauma yang mempengaruhi pengaturan suhu<br />• Pengobatan pengobatan yang menyebabkan vasokonstriksi dan vasodilatasi<br />• Pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan<br />• Ketidakaktifan atau aktivitas berat<br />• Dehidrasi<br />• Pemberian obat penenang<br />• Paparan dingin atau hangat/lingkungan yang panas<br /> NOC : <br /> Hydration<br /> Adherence Behavior<br /> Immune Status<br /> Infection status<br /> Risk control<br /> Risk detection NIC :<br />Temperature Regulation (pengaturan suhu)<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br />4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan ingest/digest/absorb<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : <br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> NIC :<br />Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />5 Ketidakefektifan pola minum bayi b/d prematuritas NOC : <br />• Breastfeeding Estabilshment : infant<br />• Knowledge : breastfeeding<br />• Breastfeeding Maintenance<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien dapat menyusui dengan efektif<br /> Memverbalisasikan tehnik untk mengatasi masalah menyusui<br /> Bayi menandakan kepuasan menyusu<br /> Ibu menunjukkan harga diri yang positif dengan menyusui NIC :<br />Breastfeeding assistance<br /> Fasilitasi kontak ibu dengan bayi sawal mungkin (maksimal 2 jam setelah lahir )<br /> Monitor kemampuan bayi untuk menghisap<br /> Dorong orang tua untuk meminta perawat untuk menemani saat menyusui sebanyak 8-10 kali/hari<br /> Sediakan kenyamanan dan privasi selama menyusui<br /> Monitor kemampuan bayi untukmenggapai putting<br /> Dorong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu<br /> Monitor integritas kulit sekitar putting<br /> Instruksikan perawatan putting untukmencegah lecet<br /> Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi tidakmampu menyusu<br /> Monitor peningkatan pengisian ASI<br /> Jelaskan penggunaan susu formula hanya jika diperlukan<br /> Instruksikan ibu untuk makan makanan bergizi selama menyusui<br /> Dorong ibu untuk minum jika sudah merasa haus<br /> Dorong ibu untuk menghindari penggunaan rokok danPil KB selama menyusui<br /> Anjurkan ibu untuk memakai Bra yang nyaman, terbuat dari cootn dan menyokong payudara<br /> Dorong ibu untukmelanjutkan laktasi setelah pulang bekerja/sekolah<br /><br />6 Hipotermi b/d paparan lingkungan dingin NOC : <br /> Thermoregulation<br /> Thermoregulation : neonate<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal NIC :<br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />7 Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan system kekebalan tubuh.<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />8 PK : Hipoglikemia Tujuan : perawat dapat menangani dan meminimalkan episode hipoglikemi Pantau kadar gula darah sebelum pemberian obat hipoglikemik dan atau sebelum makan dan satu jam sebelum tidur<br /> Pantau tanda dan gejala hipoglikemi (kadar gula darah kurang dari 70 mg/dl, kulit dingin, lembab dan pucat, takikardi,peka terhadap rangsang, tidak sadar, tidak terkoordinasi, bingung, mudah mengantuk)<br /> Jika klien dapat menelan, berikans etengah gelas jus jeruk, cola atau semacam golongan jahe setiap 15 menit sampai kadar glukosa darahnya meningkat diatas 69 mg/dl<br /> Jika klien tidak dapat menelan, berikanglukagon hidroklorida subkutan 50 ml glukosa 50% dalam air IV sesuai protocol<br /> <br />BAB II<br />Hiperbilirubinemia<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Defisit Volume cairan b/d kehilangan aktif volume cairan (evaporasi), diare.<br />2. Hipertermi b/d paparan lingkungan panas (efek fototerapi), dehidrasi<br />3. Diare b/d efek fototerapi<br />4. Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi (jaundice), hipertermi, perubahan turgor kulit, eritema.<br />5. PK : Asidosis<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan orang tua cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan jelaskan tentang daya tahan tubuh<br />2. Jelaskan pada orang tua pentingnya pemberian ASI apabila sudah tidak ikterik. Namunbila penyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap diteruskan pemberiannya.<br />3. jelaskan pada orang tua tentang komplikasi yang mungkin terjadi dan segera lapor dokter/perawat<br />4. jelaskan untukpemberian imunisasi<br />5. Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Defisit Volume cairan b/d kehilangan aktif volume cairan (evaporasi), diare.<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /><br /> NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasikan pemberian cairan IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />Hypovolemia Management<br /> Monitor status cairan termasuk intake dan ourput cairan<br /> Pelihara IV line<br /> Monitor tingkat Hb dan hematokrit<br /> Monitor tanda vital<br /> Monitor responpasien terhadap penambahan cairan<br /> Monitor berat badan<br /> Dorong pasien untuk menambah intake oral<br /> Pemberian cairan Iv monitor adanya tanda dan gejala kelebihanvolume cairan<br /> Monitor adanya tanda gagal ginjal<br />2 Hipertermi b/d paparan lingkungan panas (efek fototerapi), dehidrasi<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing<br /> NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Berikan anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Berikan cairan intravena<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign <br />3 Diare b/d efek fototerapi NOC: <br /> Bowel elimination<br /> Fluid Balance<br /> Hydration<br /> Electrolyte and Acid base Balance<br />Kriteria Hasil :<br /> Feses berbentuk, BAB sehari sekali- tiga hari<br /> Menjaga daerah sekitar rectal dari iritasi<br /> Tidak mengalami diare<br /> Menjelaskan penyebab diare dan rasional tendakan<br /> Mempertahankan turgor kulit NIC :<br />Diarhea Management<br /> Evaluasi efek samping pengobatan terhadap gastrointestinal<br /> Ajarkan pasien untuk menggunakan obat antidiare<br /> Instruksikan pasien/keluarga untukmencatat warna, jumlah, frekuenai dan konsistensi dari feses<br /> Evaluasi intake makanan yang masuk<br /> Identifikasi factor penyebab dari diare<br /> Monitor tanda dan gejala diare<br /> Observasi turgor kulit secara rutin<br /> Ukur diare/keluaran BAB<br /> Hubungi dokter jika ada kenanikan bising usus<br /> Instruksikan pasien untukmakan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori jika memungkinkan<br /> Instruksikan untuk menghindari laksative<br /> Ajarkan tehnik menurunkan stress<br /> Monitor persiapan makanan yang aman<br />4 Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi (jaundice), hipertermi, perubahan turgor kulit, eritema. NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />5 PK : Asidosis Asidosis Metabolik<br />1. Pantau tanda dan gejala asidosis metabolik<br />a. pernafasan cepat danlambat<br />b. sakit kepala<br />c. mual dan muntah<br />d. bikarbonat plasma dan pH arteri darah rendah<br />e. perubahan tingkah laku, mengantuk<br />f. kalsium serum meningkat<br />g. klorida serum meningkat<br />h. penurunan HCO3<br />2. Untuk klien klien dengan asidosis metabolik<br />a. mulai dengan penggantian cairan IV sesuai program tergantung dari penyebab dasarnya.<br />b. Jika etiologinya DM, rujuk pada PK: hipo/hiperglikemia<br />c. Kaji tanda dangejala hipokalsemia, hipokalemia, dan alkalosis setelah asidosisnya terkoreksi<br />d. Lakukan koreksi pada setiap gangguan ketidakseimbangan elektrolit sesuai dengan program dokter<br />e. Pantau nilai gas darah arteri dan pH urine.<br /><br />Untuk asidosis Respiratorik<br />1. Pantau tanda dan gejala asidosis respiratorik<br />a. takikardi<br />b. disritmia<br />c. berkeringat<br />d. mual/muntah<br />e. gelisah<br />f. dyspneu<br />g. peningkatan usaha nafas<br />h. penurunan frekuensi pernafasan<br />i. peningkatan PCO2<br />j. peningkatan kalsium serum<br />k. penurunan natrium klorida<br />2. untuk klien klien dengan asidosis respiratorik<br />a. perbaiki ventilasi melalui pengubahan posisi pada semifowler, latihan nafas dalam<br />b. konsul kemungkinan penggunaan ventilasi mekanis<br />c. berikan oksigen setelah klien dapat bernafas dengan baik<br />d. tingkatkan pemberian hidrasi yang optimal<br /> <br />BAB II<br />Asfiksia Neonatorum<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Pola nafas tidak efektif b/d kelemahan otot pernafasan<br />2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi lendir<br />3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dar ikebutuhan tubuh b/d kelemahan<br />4. Hipotermi b/d paparan lingkungan dingin, BBL<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Pola nafas tidak efektif b/d kelemahan otot pernafasan<br /><br />Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi <br />- Penurunan pertukaran udara per menit <br />- Menggunakan otot pernafasan tambahan <br />- Nasal flaring <br />- Dyspnea<br />- Orthopnea <br />- Perubahan penyimpangan dada <br />- Nafas pendek <br />- Assumption of 3-point position <br />- Pernafasan pursed-lip <br />- Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama <br />- Peningkatan diameter anterior-posterior <br />- Pernafasan rata-rata/minimal <br /> Bayi : < 25 atau > 60<br /> Usia 1-4 : < 20 atau > 30<br /> Usia 5-14 : < 14 atau > 25<br /> Usia > 14 : < 11 atau > 24<br />- Kedalaman pernafasan <br /> Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat <br /> Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg<br />- Timing rasio <br />- Penurunan kapasitas vital<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />- Hiperventilasi <br />- Deformitas tulang <br />- Kelainan bentuk dinding dada <br />- Penurunan energi/kelelahan <br />- Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal <br />- Obesitas <br />- Posisi tubuh <br />- Kelelahan otot pernafasan <br />- Hipoventilasi sindrom <br />- Nyeri <br />- Kecemasan <br />- Disfungsi Neuromuskuler <br />- Kerusakan persepsi/kognitif <br />- Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang <br />- Imaturitas Neurologis<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Vital sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Oxygen Therapy<br /> Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea<br /> Pertahankan jalan nafas yang paten<br /> Atur peralatan oksigenasi<br /> Monitor aliran oksigen<br /> Pertahankan posisi pasien<br /> Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi<br /> Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi lendir<br /><br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas Airway suction<br /> Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning<br /> Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.<br /> Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning<br /> Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.<br /> Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal<br /> Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan<br /> Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal<br /> Monitor status oksigen pasien<br /> Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion<br /> Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.<br /><br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kelemahan<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : <br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />4 Hipotermi b/d paparan lingkungan dingin, BBL<br /> NOC : <br /> Thermoregulation<br /> Thermoregulation : neonate<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal NIC :<br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br /><br /><br /> <br />BAB II<br />AIDS<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Kelelahan b/d status penyakit, anemia, malnutrisi<br />2. Nyeri akut/kronis b/d infeksi, nyeri abdomen<br />3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan pencernaan<br />4. Diare b/d proses pemyakit<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada anak dan keluarga untuk menghubungi tim kesehatan bila terdapat tanda tanda atau gejala infeksi<br />2. Ajarkan pada anak dan keluarga untuk mengamati respon terhadap pengobatan dan memberitahu dokter tentangadanya efek samping<br />3. Ajarkan pada anak dan keluarga tentang penjadwalan pemeriksaan lebih lanjut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Kelelahan b/d status penyakit, anemia, malnutrisi NOC :<br /> Endurance<br /> Concentration<br /> Energy conservation<br /> Nutritional status : energy<br />Kriteria Hasil :<br /> Memverbalisasikan peningkatan energi dan merasa lebih baik<br /> Menjelaskan penggunaan energi untuk mengatasi kelelahan<br /><br /> NIC :<br />Energy Management <br /> Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas<br /> Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan<br /> Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan<br /> Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat<br /> Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan<br /> Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas<br /> Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien<br />2 Nyeri akut/kronis b/d infeksi, nyeri abdomen<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br />3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan pencernaan<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : <br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />4 Diare b/d proses pemyakit NOC: <br /> Bowel elimination<br /> Fluid Balance<br /> Hydration<br /> Electrolyte and Acid base Balance<br />Kriteria Hasil :<br /> Feses berbentuk, BAB sehari sekali- tiga hari<br /> Menjaga daerah sekitar rectal dari iritasi<br /> Tidak mengalami diare<br /> Menjelaskan penyebab diare dan rasional tendakan<br /> Mempertahankan turgor kulit NIC :<br />Diarhea Management<br /> Evaluasi efek samping pengobatan terhadap gastrointestinal<br /> Ajarkan pasien untuk menggunakan obat antidiare<br /> Instruksikan pasien/keluarga untukmencatat warna, jumlah, frekuenai dan konsistensi dari feses<br /> Evaluasi intake makanan yang masuk<br /> Identifikasi factor penyebab dari diare<br /> Monitor tanda dan gejala diare<br /> Observasi turgor kulit secara rutin<br /> Ukur diare/keluaran BAB<br /> Hubungi dokter jika ada kenanikan bising usus<br /> Instruksikan pasien untukmakan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori jika memungkinkan<br /> Instruksikan untuk menghindari laksative<br /> Ajarkan tehnik menurunkan stress<br /> Monitor persiapan makanan yang aman<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Diare<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif<br />2. Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering<br />3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan<br />4. Cemas b/d perubahan status kesehatan<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (missal oralit).<br />2. Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubundan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering<br />3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasikan pemberian cairan intravena IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br /><br />Hypovolemia Management<br /> Monitor status cairan termasuk intake dan ourput cairan<br /> Pelihara IV line<br /> Monitor tingkat Hb dan hematokrit<br /> Monitor tanda vital<br /> Monitor responpasien terhadap penambahan cairan<br /> Monitor berat badan<br /> Dorong pasien untuk menambah intake oral<br /> Pemberian cairan Iv monitor adanya tanda dan gejala kelebihanvolume cairan<br /> Monitor adanya tanda gagal ginjal<br />2 Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering<br /><br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />- Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : <br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br /> Nutritional Status : nutrient Intake<br /> Weight control<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidk ada tanda tanda malnutrisi<br /> Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti<br /> Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />4 Cemas b/d perubahan status kesehatan<br /><br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Febris/demam<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Hipertemia b/d proses penyakit<br />2. Resiko injury b/d infeksi mikroorganisme<br />3. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaporesis<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada orang tua mengenal tanda tanda kekambuhan dan laporkan dokter /perawat<br />2. Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai denga dosis dan waktu<br />3. Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi<br />4. Instruksikan untuk kontrol ulang<br />5. Jelaskan factor penyebab demam dan menghindari factor pencetus<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Hipertemia b/d proses penyakit<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing<br /><br /> NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Kolaborasikan pemberian anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Berikan cairan intravena<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Resiko injury b/d infeksi mikroorganisme<br /> NOC : Risk Kontrol<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari cedera<br /> Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera<br /> Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal<br /> Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury<br /> Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada<br /> Mampu mengenali perubahan status kesehatan <br /> NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.<br /><br />3 Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaporesis<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan<br /> NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Lakukan terapi IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br /> <br />BAB II<br />Vomitus<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif<br />2. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi<br />3. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d hipovolemia<br />4. Resiko kerusakan integritas kulit b/d gangguan status metabolic<br />5. Cemas b/d perubahan status kesehatan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasikan pemberian cairan IV <br />• Monitor status nutrisi <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />2 Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /><br /><br /><br /><br /><br />3 Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d hipovolemia NOC :<br />Circulation status<br />Tissue Prefusion : cerebral<br /><br />Kriteria Hasil :<br />mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :<br /> Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan<br /> Tidak ada ortostatikhipertensi<br /> Tidk ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)<br />mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:<br /> berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan<br /> menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi<br /> memproses informasi<br /> membuat keputusan dengan benar<br />menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter<br /> NIC :<br />Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)<br /> Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul<br /> Monitor adanya paretese<br /> Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi<br /> Gunakan sarun tangan untuk proteksi<br /> Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung<br /> Monitor kemampuan BAB<br /> Kolaborasi pemberian analgetik<br /> Monitor adanya tromboplebitis<br /> Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi<br />4 Resiko kerusakan integritas kulit b/d gangguan status metabolic<br /><br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />- Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />5 Cemas b/d perubahan status kesehatan<br /><br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi kecemasan<br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />CytoMegaloVirus<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Resiko penyebaran infeksi b/d penurunan system imun, aspek kronis penyakit<br />2. Resiko pola nafas tidak afektif b/d penurunan energi dalam bernafas<br />3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat, stomatitis, gangguan absorbsi, kelemahan, kehilangan nafsu makan.<br />4. Nyeri akut b/d proses penyakit<br />5. Kurang pengetahuan mengenai penularan, penanganan dan perjalanan penyakit<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada orang tua tentang cara cara pencegahan penyebaran infeksi<br /> Nasehati orang tua tentang kemungkinan bahwa virus tetap disekresikan selama lebih dari satu tahun<br /> Teman yang sedang hamil tidak boleh merawat anak tersebut (mis : mengganti popok anak)<br /> Cuci tangan dengan baik setelah mengganti popok dan jangan mambuang popok di sembarang tempat<br />2. Ajarkan pada orang tua tentang penatalaksanaan jangka panjang<br /> Kuatkan informasi tentang virus<br /> Jika ada sekuele neurologik, kognitif atau perkembangan rujuklah ke lembaga berbasis masyarakat<br /> Tekankan pentingnya pemantauan medis setelah periode akut<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil<br /> Intervensi<br />1 Resiko penyebaran infeksi b/d penurunan system imun, aspek kronis penyakit.<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />2 Resiko pola nafas tidak afektif b/d penurunan energi dalam bernafas.<br /><br />Definisi : Pertukaran udara inspirasi dan/atau ekspirasi tidak adekuat<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi <br />- Penurunan pertukaran udara per menit <br />- Menggunakan otot pernafasan tambahan <br />- Nasal flaring <br />- Dyspnea<br />- Orthopnea <br />- Perubahan penyimpangan dada <br />- Nafas pendek <br />- Assumption of 3-point position <br />- Pernafasan pursed-lip <br />- Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama <br />- Peningkatan diameter anterior-posterior <br />- Pernafasan rata-rata/minimal <br /> Bayi : < 25 atau > 60<br /> Usia 1-4 : < 20 atau > 30<br /> Usia 5-14 : < 14 atau > 25<br /> Usia > 14 : < 11 atau > 24<br />- Kedalaman pernafasan <br /> Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat <br /> Bayi volume tidalnya 6-8 ml/Kg<br />- Timing rasio <br />- Penurunan kapasitas vital<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />- Hiperventilasi <br />- Deformitas tulang <br />- Kelainan bentuk dinding dada <br />- Penurunan energi/kelelahan <br />- Perusakan/pelemahan muskulo-skeletal <br />- Obesitas <br />- Posisi tubuh <br />- Kelelahan otot pernafasan <br />- Hipoventilasi sindrom <br />- Nyeri <br />- Kecemasan <br />- Disfungsi Neuromuskuler <br />- Kerusakan persepsi/kognitif <br />- Perlukaan pada jaringan syaraf tulang belakang <br />- Imaturitas Neurologis NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Vital sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) NIC : <br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br /><br />Oxygen Therapy<br /> Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea<br /> Pertahankan jalan nafas yang paten<br /> Atur peralatan oksigenasi<br /> Monitor aliran oksigen<br /> Pertahankan posisi pasien<br /> Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi<br /> Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat, stomatitis, gangguan absorbsi, kelemahan, kehilangan nafsu makan.<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />4 Nyeri akut b/d proses penyakit<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br />5 Kurang pengetahuan mengenai penularan, penanganan dan perjalanan penyakit.<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.<br /> NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br /> Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br /> Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br /> Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br /> Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br /> Hindari harapan yang kosong <br /> Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br /> Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br /> Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br /> Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br /> Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br /> Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br /> Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Thypoid<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Hipertemia b/d proses infeksi salmonella thyposa<br />2. Resiko defisit volume cairan b/d pemasukan yang kurang, mual, muntah/pengeluaran yang berlebihan, diare, panas tubuh<br />3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang akibat mual, muntah, anoreksia, atau output yang berlebihan akibat diare.<br />4. Gangguan pola defeksi : diare b/d proses peradangan pada dinding usus halus<br />5. Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d proses peradangan pada dinding usus halus,<br />6. Resiko tinggi trauma fisik b/d gangguan mental, delirium/psikosis<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tngkat perkembangan dan kondisi fisik anak<br />2. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping <br />3. Menjelaskan gejala gejela kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut<br />4. Tekankan untukmelakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil<br /> Intervensi<br />1 Hipertemia b/d proses infeksi salmonella thyposa<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Kolaborasi pemberian anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Kolaboraikan dengan dokter mengenai pemberian cairan intravena sesuai program<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Resiko defisit volume cairan b/d pemasukan yang kurang, mual, muntah/pengeluaran yang berlebihan, diare, panas tubuh<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Lakukan terapi IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />3 Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang akibat mual, muntah, anoreksia, atau output yang berlebihan akibat diare.<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />4 Gangguan pola defeksi : diare b/d proses peradangan pada dinding usus halus<br /> NOC: <br /> Bowel elimination<br /> Fluid Balance<br /> Hydration<br /> Electrolyte and Acid base Balance<br />Kriteria Hasil :<br /> Feses berbentuk, BAB sehari sekali- tiga hari<br /> Menjaga daerah sekitar rectal dari iritasi<br /> Tidak mengalami diare<br /> Menjelaskan penyebab diare dan rasional tendakan<br /> Mempertahankan turgor kulit NIC :<br />Diarhea Management<br /> Evaluasi efek samping pengobatan terhadap gastrointestinal<br /> Ajarkan pasien untuk menggunakan obat antidiare<br /> Instruksikan pasien/keluarga untukmencatat warna, jumlah, frekuenai dan konsistensi dari feses<br /> Evaluasi intake makanan yang masuk<br /> Identifikasi factor penyebab dari diare<br /> Monitor tanda dan gejala diare<br /> Observasi turgor kulit secara rutin<br /> Ukur diare/keluaran BAB<br /> Hubungi dokter jika ada kenanikan bising usus<br /> Instruksikan pasien untukmakan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori jika memungkinkan<br /> Instruksikan untuk menghindari laksative<br /> Ajarkan tehnik menurunkan stress<br /> Monitor persiapan makanan yang aman<br />5 Resiko tinggi trauma fisik b/d gangguan mental, delirium/psikosis NOC: <br /> Knowlwdge : personel safety<br /> Safety behavior : falls Prevention<br /> Safety Behavior : Falls Occurance<br /> Safety behavior : Physical injury NIC :<br />Environmental Management safety<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit<br /><br /><br /><br /><br /><br />6 Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d proses peradangan pada dinding usus halus,<br /> NOC: <br /> Bowel elimination<br /> Hydration<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-3 hari<br /> Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi<br /> Mengidentifikasi indicator untuk mencegah konstipasi<br /> NIC: Constipation/ Impaction Management<br /> Monitor tanda dan gejala konstipasi<br /> Monior bising usus<br /> Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume<br /> Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan peningkatan bising usus<br /> Mitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis<br /> Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien<br /> Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi<br /> Dukung intake cairan<br /> Kolaborasikan pemberian laksatif<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Pneumonia<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas<br />2. Defisit Volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam<br />3. Intoleransi aktivitas b/d isolasi respiratory<br />4. Defisit pengetahuan b/d perawatan anak pulang<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat <br />a. dosis, rute dan waktu yang cocok danmenyelesaikan dosis seluruhnya<br />b. efek samping<br />c. respon anak<br />2. Berikan informasi pada orang tau tentang cara cara pengendalian infeki derta cara pencegahannya<br />a. hindari pemajanan kontak infeksius<br />b. ikuti jadwal imunisasi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas<br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NIC :<br />Airway suction<br /> Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning<br /> Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.<br /> Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning<br /> Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.<br /> Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal<br /> Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan<br /> Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal<br /> Monitor status oksigen pasien<br /> Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion<br /> Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.<br /><br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />2 Defisit Volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan<br /> NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Lakukan terapi IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />3 Intoleransi aktivitas b/d isolasi respiratory<br />Intoleransi aktivitas b/d fatigue<br />Definisi : Ketidakcukupan energu secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.<br /><br />Batasan karakteristik :<br />m. melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.<br />n. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas<br />o. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia<br />p. Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.<br /><br />Faktor factor yang berhubungan :<br />• Tirah Baring atau imobilisasi<br />• Kelemahan menyeluruh<br />• Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan<br />• Gaya hidup yang dipertahankan. NOC : <br /> Energy conservation<br /> Self Care : ADLs<br />Kriteria Hasil :<br /> Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR<br /> Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri NIC :<br />Activity Therapy<br /> Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.<br /> Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan<br /> Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social<br /> Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan<br /> Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek<br /> Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai<br /> Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang<br /> Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas<br /> Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas<br /> Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan<br /> Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual<br /><br />Energy Management <br /> Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas<br /> Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan<br /> Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan<br /> Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat<br /> Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan<br /> Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas<br /> Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien<br />4 Defisit pengetahuan b/d perawatan anak pulang NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br /> Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br /> Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br /> Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br /> Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br /> Hindari harapan yang kosong <br /> Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br /> Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br /> Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br /> Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br /> Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br /> Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br /> Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Idiopatik Trombo Purpura (ITP)<br /><br />A. Masalah Yang lazim muncul pada klien<br />1. Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder<br />2. Resiko infeksi b/d imunosupresi<br />3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan nafsu makan.<br />4. PK : Anemia<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Berikan pada orang tua dan anak instruksi instruksi pemberian obat<br />a. waktu dan rute pemberian<br />b. pemantauan adanya efek yang tidak diinginkan<br />2. Instruksikan pada orang tua dan anak untuk memantau adanya tanda tanda dan gejala trombositopenia dan melaporkannya dengan segera missal petekia, ekimosis, darah dalam urine atau feses dan sakit kepala<br />3. Minta orang tua untuk memantau aktivitas anak<br />a. anjurkan aktivita yang tenang, anak tidak boleh mengikuti olahraga kontak fisik sampai jumlah trombositnya normal<br />b. seimbangkan waktu istirahat dan aktivitas, tingkatkan aktivitas sesuai toleransi<br />c. Instruksikan orang tua untuk menghindari kontak anak dengan orang yang sedang terinfeksi terutama ISPA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder NOC : Risk Kontrol<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari cedera<br /> Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera<br /> Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal<br /> Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury<br /> Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada<br /> Mampu mengenali perubahan status kesehatan NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.<br /><br />2 Resiko infeksi b/d imunosupresi<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />3 Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan nafsu makan NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />4 PK : Anemia Perawat dapat melakukan pencegahan untuk meminimalkan terjadinya anemia berkelanjutan 1. Pantau tanda dan gejala anemia<br /> Adanya letargi<br /> Adanya kelemahan<br /> Keletihan<br /> Peningkatan pucat<br /> Dyspneu saat melakukan aktivitas<br />2. Monitor kadar Hb<br />3. Kolaborasi perlunya pemberian transfusi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Morbili<br /><br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />1. Resiko penyebaran infeksi b/d organisme purulen<br />2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret<br />3. Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas<br />4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat<br />5. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi<br />6. Nyeri akut b/d agen injury<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping.<br />2. Anjurkan orang tua untukmelengkapi imunisasi jika belum lengkap<br />3. Menekankan pentingnya kontrol ulang sesuai jadwalInformasikan jika terjadi tanda tanda kekambuhan (demam, batuk)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Resiko penyebaran infeksi b/d organisme purulen<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />2 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret.<br /><br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NIC :<br />Airway suction<br /> Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning<br /> Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.<br /> Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning<br /> Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.<br /> Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal<br /> Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan<br /> Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal<br /> Monitor status oksigen pasien<br /> Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion<br /> Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.<br /><br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />3 Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br />4 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /><br /><br /><br /><br />5 Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br /> Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br /> Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br /> Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br /> Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br /> Hindari harapan yang kosong <br /> Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br /> Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br /> Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br /> Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br /> Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br /> Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />6 Nyeri akut b/d agen injury<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Atresia Anii<br /><br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />1. Cemas b/d pembedahan dan mempunyai anak yang tidak sempurna<br />2. Inkontinensia Bowel b/d struktur anus yang tidak komplit<br />3. Kerusakan integritas kulit b/d kolostomi<br />4. Kurang pengetahuan b/d perawatan di rumah dan pembedahan<br />5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan mencerna makanan<br />6. Resiko infeksi b/d pembedahan<br />7. Resiko defisit volume cairan b/d pengurangan intake cairan<br /><br />B. Discharge Planning<br /> Berikan puian saat melakukan perawatan dan jawab pertanyaan secara jujur apa yang dibutuhkan keluarga<br /> Ajarkan mengenai tanda dan gejala infeksi (demam, kemerahan di daerah luka, terasa panas)<br /> Ajarkan bagaimana menganai pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi anal<br /> Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang alat alat yang dibutuhkan untu perawatan di rumah<br /> Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi untuk mensupport tumbuh kembang<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Cemas b/d pembedahan dan mempunyai anak yang tidak sempurna<br /><br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas<br /> NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br /><br />2 Inkontinensia Bowel b/d struktur anus yang tidak komplit<br /> NOC:<br /> Bowel Continence<br /> Bowel Elimination<br />Kriteria Hasil :<br /> BAB teratur, mulai dari setiap hari sampai 3-5 hari<br /> Defekasi lunak, feses berbentuk<br /> Penurunan insiden inkontinensia usus NIC :<br />Bowel Inkontinence care<br /> Perkirakan penyebab fisik dan psikologi dari inkontimemsia fekal<br /> Jelaskan penyebab masalah dan rasional dari tindakan<br /> Jelaskan tujuan dari managemen bowel pada pasien/keluarga<br /> Diskusikan prosedur dan criteria hasil yang diharapkan bersama pasien<br /> Instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat keluaran feses<br /> Cuci area perianal dengansabun dan air lalukeringkan<br /> Jaga kebersihan baju dan tempat tidur<br /> Lakukan program latihan BAB<br /> Monitor efek samping pengobatan.<br /><br />Bowel Training<br /> Rencanakan program BAB dengan pasien dan pasien yang lain<br /> Konsul ke dokter jika pasien memerlukan suppositoria<br /> Ajarkan ke pasien/keluarga tentang prinsip latihan BAB<br /> Anjurkan pasien untuk cukup minum<br /> Dorong pasien untuk cukup latihan<br /> Jaga privasi klien<br /> Kolaborasi pemberian suppositoria jika memungkinkan<br /> Evaluasi status BAB secara rutin<br /> Modifikasi program BAB jika diperlukan<br />3 Kerusakan integritas kulit b/d kolostomi<br /><br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />Perubahan turgor (elastisitas kulit)<br /> NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> pasien dengan sabun dan air hangat<br />4 Kurang pengetahuan b/d perawatan di rumah dan pembedahan.<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.<br /> NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br /> Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br /> Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br /> Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br /> identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br /> Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br /> Hindari jaminan yang kosong <br /> Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br /> Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br /> Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br /> Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br /> Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br /> Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat<br /> Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat.<br /><br /><br /><br />5 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan mencerna makanan<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />6 Resiko infeksi b/d pembedahan<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />7 Resiko defisit volume cairan b/d pengurangan intake cairan<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> <br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasi pemberian cairan IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Kolaborasikan pemberian cairan<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Megakolon Kongenital<br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />Pra Bedah<br />1. Cemas b/d krisis situasional<br />2. Resiko injuri b/d penurunan motilitas usus<br />Pasca Bedah<br />1. Resiko Infeksi b/d tindakan invasive<br />2. Nyeri akut b/d cidera fisik akibat pembedahan<br />3. Defisit Volume cairan <br />4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis,kebutuhan pengobatan b/d keterbatasan kognitif<br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada orang tua memantau adanya tanda dan gejala komplikasi jangka panjang berikut ini:<br /> Stenosis dan konstriksi<br /> Inkontinensia<br /> Pengosongan usus yang tidak adekuat<br />2. Ajarkan tentang perawatan kolostomi pada orang tua dan anak<br /> Persiapan kulit<br /> Penggunaan, perawatan dan pembersihan alat kolostomi<br /> Komplikasi stoma (perdarahan, gagal defekasi, diare meningkat, prolaps, feses seperti pita)<br /> Irigasi kolostomi<br />3. Beri dan kuatkan informasi informasi tentang penatalaksanaan diet<br /> Makanan rendah sisa<br /> Masukan cairan tanpa batas<br /> Tanda tanda ketidakseimbangan elektrolit atau dehidrasi<br />4. Dorong orang tua dan anak mengekspresikan perasaannya tentang kolostomi<br /> Tampilan<br /> Bau<br /> Ketidaksesuaian antara anak mereka dengan anak ideal<br />5. Terapi obat obatan, meliputi penggunaan resep dan analgesik yang dijual bebas<br />6. Rujuk ke prosedur institusi spesifik untuk informasi yang dapat diberikan pada orang tua tentang perawatan di rumah<br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br /><br />1 Pra Bedah<br />Cemas b/d krisis situasional<br /><br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br />2 Resiko injuri b/d penurunan motilitas usus<br /> NOC : Risk Kontrol<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari cedera<br /> Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera<br /> Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal<br /> Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury<br /> Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada<br /> Mampu mengenali perubahan status kesehatan NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.<br /><br /><br />3 Pasca Bedah<br />Resiko Infeksi b/d tindakan invasive Resiko Infeksi b/d tindakan invasive<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />4 Nyeri akut b/d cidera fisik akibat pembedahan<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br /><br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br /><br /><br />5 Defisit Volume cairan<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Lakukan terapi IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />6 Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis,kebutuhan pengobatan b/d keterbatasan kognitif.<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.<br /> NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br /> Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br /> Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br /> Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br /> identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br /> Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br /> Hindari harapan yang kosong <br /> Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br /> Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br /> Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br /> Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br /> Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br /> Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Meningitis<br /><br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler<br />2. Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler<br />3. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri<br />4. Hipertermi b/d proses penyakit<br />5. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan secara aktif, kurangnya intake cairan<br />6. Kelebihan volume cairan b/d sekresi ADH yang tidak proporsional<br />7. Resiko injury b/d kejang tonik klonik, disorientasi<br />8. Ketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh b/d mual, muntah, anoreksia<br />9. Kurang pengetahuan b/d proses penyakit, prosedur perawatan, pengobatan<br />10. Kerusakan integritas kulit b/d immobilitas fisik, status nutrisi<br />11. Cemas b/d perubahan status kesehatan<br />12. PK : Peningkatan Tekanan IntraKranial<br />13. PK : Hipertermia<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat dan pemantauan efek samping<br />2. Ajarkan pada orang tua untuk emmantau komplikasi jangka panjang serta tanda dan gejalanya<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler.<br /><br />Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.<br /><br />Batasan Karakteristik :<br />- Dispneu, Penurunan suara nafas<br />- Orthopneu<br />- Cyanosis<br />- Kelainan suara nafas (rales, wheezing)<br />- Kesulitan berbicara<br />- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada<br />- Mata melebar<br />- Produksi sputum<br />- Gelisah<br />- Perubahan frekuensi dan irama nafas<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Lingkungan : merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif-POK, infeksi<br />- Fisiologis : disfungsi neuromuskular, hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma.<br />- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.<br /> NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Aspiration Control<br /><br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Mampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas NIC :<br />Airway suction<br /> Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning<br /> Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.<br /> Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning<br /> Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.<br /> Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal<br /> Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan<br /> Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakeal<br /> Monitor status oksigen pasien<br /> Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion<br /> Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.<br /><br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Berikan bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br />2 Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler NOC : <br /> Respiratory status : Ventilation<br /> Respiratory status : Airway patency<br /> Vital sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)<br /> Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)<br /> Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) NIC : <br />Airway Management<br />• Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu<br />• Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi<br />• Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan <br />• Pasang mayo bila perlu<br />• Lakukan fisioterapi dada jika perlu<br />• Keluarkan sekret dengan batuk atau suction<br />• Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan<br />• Lakukan suction pada mayo<br />• Kolaborasikan pemberian bronkodilator bila perlu<br />• Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab<br />• Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.<br />• Monitor respirasi dan status O2<br /><br />Oxygen Therapy<br /> Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea<br /> Pertahankan jalan nafas yang paten<br /> Atur peralatan oksigenasi<br /> Monitor aliran oksigen<br /> Pertahankan posisi pasien<br /> Onservasi adanya tanda tanda hipoventilasi<br /> Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />3 Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri<br /> NOC :<br />Circulation status<br />Tissue Prefusion : cerebral<br /><br />Kriteria Hasil :<br />mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :<br /> Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan<br /> Tidak ada ortostatikhipertensi<br /> Tidk ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)<br />mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:<br /> berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan<br /> menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi<br /> memproses informasi<br /> membuat keputusan dengan benar<br />menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter<br /> Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)<br /> Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul<br /> Monitor adanya paretese<br /> Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi<br /> Gunakan sarun tangan untuk proteksi<br /> Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung<br /> Monitor kemampuan BAB<br /> Kolaborasi pemberian analgetik<br /> Monitor adanya tromboplebitis<br /> Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi<br />4 Hipertermi b/d proses penyakit<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Berikan anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Berikan cairan intravena<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br /><br /><br /><br />5 Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan secara aktif, kurangnya intake cairan<br /><br />Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium<br /><br />Batasan Karakteristik : <br />- Kelemahan <br />- Haus <br />- Penurunan turgor kulit/lidah <br />- Membran mukosa/kulit kering <br />- Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi <br />- Pengisian vena menurun <br />- Perubahan status mental<br />- Konsentrasi urine meningkat <br />- Temperatur tubuh meningkat <br />- Hematokrit meninggi <br />- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)<br />Faktor-faktor yang berhubungan: <br />- Kehilangan volume cairan secara aktif <br />- Kegagalan mekanisme pengaturan NOC: <br /> Fluid balance<br /> Hydration<br /> Nutritional Status : Food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal<br /> Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal<br /> Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan<br /> Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Lakukan terapi IV <br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan cairan<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br />6 Kelebihan volume cairan b/d sekresi ADH yang tidak proporsional NOC : <br /> Electrolit and acid base balance<br /> Fluid balance<br /> Hydration<br />Kriteria Hasil:<br /> Terbebas dari edema, efusi, anaskara<br /> Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu<br /> Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)<br /> Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal<br /> Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan<br /> Menjelaskanindikator kelebihan cairan NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan diuretik sesuai interuksi<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk <br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP, HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br /><br /><br /><br /><br />7 Risiko injury b/d kejang tonik klonik, disorientasi NOC : Risk Kontrol<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien terbebas dari cedera<br /> Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera<br /> Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal<br /> Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury<br /> Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada<br /> Mampu mengenali perubahan status kesehatan NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)<br /> Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien<br /> Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien<br /> Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)<br /> Memasang side rail tempat tidur<br /> Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih<br /> Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.<br /> Membatasi pengunjung<br /> Memberikan penerangan yang cukup<br /> Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.<br /> Mengontrol lingkungan dari kebisingan<br /> Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan<br /> Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.<br /><br /><br />8 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual, muntah, anoreksia<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br /><br /><br /><br /><br /><br />9 Kurang pengetahuan b/d proses penyakit, prosedur perawatan, pengobatan<br /><br />Definisi : <br />Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.<br /><br />Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.<br /><br />Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi. NOC :<br /> Kowlwdge : disease process<br /> Kowledge : health Behavior<br />Kriteria Hasil :<br /> Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan<br /> Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar<br /> Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya NIC :<br />Teaching : disease Process<br /> Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik <br /> Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. <br /> Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat <br /> Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat <br /> identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat <br /> Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat <br /> Hindari harapan yang kosong <br /> Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat <br /> Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit <br /> Diskusikan pilihan terapi atau penanganan<br /> Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan <br /> Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat <br /> Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat.<br />10 Kerusakan integritas kulit b/d immobilitas fisik, status nutrisi<br /><br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />- Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />11 Cemas b/d perubahan status kesehatan<br /><br />Definisi : <br />Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan<br />Ditandai dengan<br /> Gelisah<br /> Insomnia<br /> Resah<br /> Ketakutan<br /> Sedih<br /> Fokus pada diri<br /> Kekhawatiran<br /> Cemas NOC :<br /> Anxiety control<br /> Coping<br /> Impulse control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas<br /> Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas<br /> Vital sign dalam batas normal<br /> Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan<br /> NIC :<br />Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)<br />• Gunakan pendekatan yang menenangkan <br />• Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien<br />• Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur<br />• Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres<br />• Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut<br />• Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis <br />• Dorong keluarga untuk menemani anak<br />• Lakukan back / neck rub<br />• Dengarkan dengan penuh perhatian<br />• Identifikasi tingkat kecemasan <br />• Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan<br />• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi<br />• Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi<br />• Barikan obat untuk mengurangi kecemasan<br /> <br />BAB II<br />Nefrotik Syndrome<br /><br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />1. Kelebihan volume cairan<br />2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br />3. Resiko infeksi<br />4. Kerusakan integritas kulit<br />5. Nyeri<br />6. PK : Hipoalbuminemi<br />7. PK : sepsis<br />8. PK : Efusi Pleura<br />9. PK : Asites<br /><br />B. Discharge Planning<br />Berikan pada anak dan orang tua instruksi lisan dan tulisan yang sesuai dengan perkembangan mengenai penatalaksaan di rumah tentang hal hal berikut ini :<br />1. Proses penyakit (termasuk perkiraan perkembangan dan gejala kekambuhan<br />2. pengobatan (dosis, rute, jadwal, efek samping dan komplikasi)<br />3. perawatan kulit<br />4. nutrisi<br />5. pencegahan infeksi<br />6. penatalaksanaan nyeri<br />7. pembatasan aktivitas<br />8. pemeriksaan lebih lanjut<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Kelebihan volume cairan NOC : <br /> Electrolit and acid base balance<br /> Fluid balance<br /> Hydration<br />Kriteria Hasil:<br /> Terbebas dari edema, efusi, anaskara<br /> Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu<br /> Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)<br /> Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal<br /> Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan<br /> Menjelaskanindikator kelebihan cairan NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Monitor status nutrisi<br />• Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk <br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP, HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br /><br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />3 Resiko infeksi<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positif<br />4 Kerusakan integritas kulit<br /><br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />5 Nyeri<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br />7 PK : sepsis Tujuan : <br />Perawatan akan menangani dan memantau komplikasi yaitu septikemi 1. Pantau tanda dan gejala septicemia <br />• Suhu > 38 C atau < 36 C<br />• Frekuensi jantung lebih dari 90 x/mnt<br />• Frekuensi pernapasan lebih dari 20 x/mnt atau PaCO2 < 32 torr ( < 4,3 kPa)<br />• SDP > 12. 000 sel/ mm2, < 4.000 sel/mm3 ; atau lebih dari 10 % dalam bentuk imatur (pita).<br />2. Pantau lansia terhadap perubahan dalam mental, kelemahan, malaise, normotermi atau hipertermia dan anoreksia.<br />3. Sesuai dengan program pengobatan dokter berikan obat anti infeksi, pantau dan tangani pemberian oksigen serta pengirimannya, imunomodulasi dan dukungan nutrisi.<br />4. Jika ada indikasi, rujuk ke PK : syok Hipovolemik untuk informasi lebih lanjut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Heart disease<br /><br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />1. Perubahan cardiac output : turun b/d struktur jantung abnormal<br />2. Kelebihan volume cairan b/d akumulasi cairan (edema)<br />3. Intoleransi aktivitas b/d imbalance suplai oksigen dengan kebutuhan<br /><br />B. Discharge Planning<br />1. Beri pendidikan tentang kondisi yang spesifik<br />2. Berikan instruksi spesifik mengenai obat dan efek sampingnya<br />3. Ajarkan tentang tehnik memberi makan dan kebutuhan nutrisi<br />4. Rujuk sesuai indikasi untuk program stimulasi bayi atau kelompok pendukung orang tua<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Perubahan cardiac output : turun b/d struktur jantung abnormal NOC :<br /> Cardiac Pump Effectiveness<br /> Circulatory status<br /> Tissue perfusion : peripheral<br /> Vital Sign Status<br />Kriteria Hasil :<br /> Menunjukkan keadekuatan output jantung ditunjukkan dengan tekanan darah dan nadi normal, nadi perifer kuat, kemampuan untuk mentoleransi aktivitas tanpa dispneu, sinkope dan nyeri dada<br /> Bebas dari efek samping pengobatan yang digunakan untuk mencapai keadekuatan output jantung<br /> Menjelaskan tindakan dan peringatan penyakit jantung NIC :<br />Cardiac Care<br /> Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)<br /> Catat adanya disritmia jantung<br /> Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput<br /> Monitor status kardiovaskuler<br /> Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung<br /> Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi<br /> Monitor balance cairan<br /> Monitor adanya perubahan tekanan darah<br /> Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia<br /> Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan<br /> Monitor toleransi aktivitas pasien<br /> Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu<br /> Anjurkan untuk menurunkan stress<br /><br />Fluid Management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program<br />• Monitor status nutrisi<br />• Kolaborasikanpemberian cairan IV<br />• Kolaborasi pemberian diuretik sesuai program<br />• Berikan cairan IV pada suhu ruangan <br />• Dorong masukan oral<br />• Berikan penggantian nesogatrik sesuai output<br />• Dorong keluarga untuk membantu pasien makan<br />• Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk <br />• Atur kemungkinan tranfusi<br />• Persiapan untuk tranfusi<br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP<HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus<br />• Catat monitor warna, jumlah dan <br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />• Beri cairan sesuai keperluan <br />• Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin<br />• Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien<br /><br />Vital Sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor adanya pulsus paradoksus<br /> Monitor adanya pulsus alterans<br /> Monitor jumlah dan irama jantung<br /> Monitor bunyi jantung<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign<br />2 Kelebihan volume cairan b/d akumulasi cairan (edema) NOC : <br /> Electrolit and acid base balance<br /> Fluid balance<br /> Hydration<br />Kriteria Hasil:<br /> Terbebas dari edema, efusi, anaskara<br /> Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu<br /> Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)<br /> Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal<br /> Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan<br /> Menjelaskanindikator kelebihan cairan NIC :<br />Fluid management<br />• Timbang popok/pembalut jika diperlukan <br />• Pertahankan catatan intake dan output yang akurat<br />• Pasang urin kateter jika diperlukan<br />• Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )<br />• Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP<br />• Monitor vital sign<br />• Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)<br />• Kaji lokasi dan luas edema<br />• Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian<br />• Monitor status nutrisi<br />• Berikan diuretik sesuai interuksi<br />• Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l<br />• Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk <br /><br />Fluid Monitoring<br />• Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi<br />• Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )<br />• Monitor berat badan<br />• Monitor serum dan elektrolit urine<br />• Monitor serum dan osmilalitas urine<br />• Monitor BP, HR, dan RR<br />• Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung<br />• Monitor parameter hemodinamik infasif<br />• Catat secara akutar intake dan output<br />• Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB<br />• Monitor tanda dan gejala dari odema<br />3 Intoleransi aktivitas b/d imbalance suplai oksigen dengan kebutuhan NOC : <br /> Energy conservation<br /> Self Care : ADLs<br />Kriteria Hasil :<br /> Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR<br /> Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri NIC :<br />Energy Management<br />Activity Therapy<br /> Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.<br /> Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan<br /> Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social<br /> Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan<br /> Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek<br /> Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai<br /> Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang<br /> Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas<br /> Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas<br /> Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan<br /> Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />Varicella<br /><br />A. Masalah yang lazim muncul pada klien<br />1. Kerusakan integritas kulit<br />2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br />3. Nyeri akut<br />4. Hipertermi<br />5. Resiko infeksi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />No Diagnosa keperawatan<br /> Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi<br />1 Kerusakan integritas kulit<br />Definisi : Perubahan pada epidermis dan dermis<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Gangguan pada bagian tubuh <br />- Kerusakan lapisa kulit (dermis) <br />- Gangguan permukaan kulit (epidermis)<br />Faktor yang berhubungan : <br />Eksternal : <br />- Hipertermia atau hipotermia <br />- Substansi kimia <br />- Kelembaban udara <br />- Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)<br />- Immobilitas fisik <br />- Radiasi <br />- Usia yang ekstrim <br />- Kelembaban kulit <br />- Obat-obatan <br />Internal : <br />- Perubahan status metabolik <br />- Tulang menonjol <br />- Defisit imunologi <br />- Faktor yang berhubungan dengan perkembangan <br />- Perubahan sensasi <br />- Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) <br />- Perubahan status cairan <br />- Perubahan pigmentasi <br />- Perubahan sirkulasi <br />- Perubahan turgor (elastisitas kulit) NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes<br />Kriteria Hasil :<br /> Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)<br /> Tidak ada luka/lesi pada kulit<br /> Perfusi jaringan baik<br /> Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang<br /> Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami<br /> NIC : Pressure Management<br /> Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar<br /> Hindari kerutan padaa tempat tidur<br /> Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering<br /> Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali<br /> Monitor kulit akan adanya kemerahan <br /> Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan <br /> Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien<br /> Monitor status nutrisi pasien<br /> Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat<br />2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br /><br />Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal <br />- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) <br />- Membran mukosa dan konjungtiva pucat <br />- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah <br />- Luka, inflamasi pada rongga mulut <br />- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan <br />- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan <br />- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa <br />- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan <br />- Miskonsepsi <br />- Kehilangan BB dengan makanan cukup <br />- Keengganan untuk makan <br />- Kram pada abdomen <br />- Tonus otot jelek <br />- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi <br />- Kurang berminat terhadap makanan<br />- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh <br />- Diare dan atau steatorrhea <br />- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) <br />- Suara usus hiperaktif<br />- Kurangnya informasi, misinformasi<br /><br />Faktor-faktor yang berhubungan : <br />Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.<br /> NOC :<br /> Nutritional Status : food and Fluid Intake<br />Kriteria Hasil :<br /> Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan<br /> Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan<br /> Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi<br /> Tidak ada tanda tanda malnutrisi<br /> Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Nutrition Management<br /> Kaji adanya alergi makanan<br /> Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe<br /> Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C<br /> Berikan substansi gula<br /> Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi<br /> Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)<br /> Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.<br /> Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori<br /> Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi<br /> Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan<br />Nutrition Monitoring<br /> BB pasien dalam batas normal<br /> Monitor adanya penurunan berat badan<br /> Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan<br /> Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan<br /> Monitor lingkungan selama makan<br /> Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan<br /> Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi<br /> Monitor turgor kulit<br /> Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah<br /> Monitor mual dan muntah<br /> Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht<br /> Monitor makanan kesukaan<br /> Monitor pertumbuhan dan perkembangan<br /> Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva<br /> Monitor kalori dan intake nuntrisi<br /> Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.<br /> Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet<br />3 Nyeri akut<br /><br />Definisi : <br />Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.<br /><br />Batasan karakteristik : <br />- Laporan secara verbal atau non verbal <br />- Fakta dari observasi <br />- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri <br />- Gerakan melindungi <br />- Tingkah laku berhati-hati<br />- Muka topeng <br />- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)<br />- Terfokus pada diri sendiri <br />- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) <br />- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)<br />- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)<br />- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) <br />- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) <br />- Perubahan dalam nafsu makan dan minum<br /><br />Faktor yang berhubungan : <br />Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)<br /> NOC : <br /> Pain Level,<br /> Pain control,<br /> Comfort level<br />Kriteria Hasil :<br /> Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)<br /> Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri<br /> Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)<br /> Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang<br /> Tanda vital dalam rentang normal Pain Management<br /> Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi<br /> Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan<br /> Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien<br /> Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri<br /> Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau<br /> Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau<br /> Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan<br /> Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan<br /> Kurangi faktor presipitasi nyeri<br /> Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)<br /> Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi<br /> Ajarkan tentang teknik non farmakologi<br /> Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri<br /> Evaluasi keefektifan kontrol nyeri<br /> Tingkatkan istirahat<br /> Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil<br /> Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri<br />Analgesic Administration<br /> Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat<br /> Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi<br /> Cek riwayat alergi<br /> Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu <br /> Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri<br /> Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal<br /> Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur<br /> Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali<br /> Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat<br /> Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)<br />4 Hipertermia<br /><br />Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal<br /><br />Batasan Karakteristik:<br />• kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal<br />• serangan atau konvulsi (kejang)<br />• kulit kemerahan<br />• pertambahan RR<br />• takikardi<br />• saat disentuh tangan terasa hangat<br /><br />Faktor faktor yang berhubungan :<br />- penyakit/ trauma<br />- peningkatan metabolisme<br />- aktivitas yang berlebih<br />- pengaruh medikasi/anastesi<br />- ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat<br />- terpapar dilingkungan panas<br />- dehidrasi<br />- pakaian yang tidak tepat NOC : Thermoregulation<br />Kriteria Hasil :<br /> Suhu tubuh dalam rentang normal<br /> Nadi dan RR dalam rentang normal<br /> Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman NIC :<br />Fever treatment<br /> Monitor suhu sesering mungkin<br /> Monitor IWL<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tekanan darah, nadi dan RR<br /> Monitor penurunan tingkat kesadaran<br /> Monitor WBC, Hb, dan Hct<br /> Monitor intake dan output<br /> Berikan anti piretik<br /> Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam<br /> Selimuti pasien<br /> Lakukan tapid sponge<br /> Berikan cairan intravena<br /> Kompres pasien pada lipat paha dan aksila<br /> Tingkatkan sirkulasi udara<br /> Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil<br /><br />Temperature regulation<br /> Monitor suhu minimal tiap 2 jam<br /> Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu<br /> Monitor TD, nadi, dan RR<br /> Monitor warna dan suhu kulit<br /> Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi<br /> Tingkatkan intake cairan dan nutrisi<br /> Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh<br /> Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas<br /> Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan<br /> Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan<br /> Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan<br /> Berikan anti piretik jika perlu<br /><br />Vital sign Monitoring<br /> Monitor TD, nadi, suhu, dan RR<br /> Catat adanya fluktuasi tekanan darah<br /> Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri<br /> Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan<br /> Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas<br /> Monitor kualitas dari nadi<br /> Monitor frekuensi dan irama pernapasan<br /> Monitor suara paru<br /> Monitor pola pernapasan abnormal<br /> Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit<br /> Monitor sianosis perifer<br /> Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)<br /> dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign i akut <br />5 Resiko Infeksi<br /><br />Definisi : Peningkatan resiko masuknya organisme patogen<br /><br />Faktor-faktor resiko : <br />- Prosedur Infasif<br />- Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen <br />- Trauma <br />- Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan <br />- Ruptur membran amnion<br />- Agen farmasi (imunosupresan)<br />- Malnutrisi <br />- Peningkatan paparan lingkungan patogen <br />- Imonusupresi <br />- Ketidakadekuatan imum buatan <br />- Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)<br />- Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)<br />- Penyakit kronik NOC : <br /> Immune Status<br /> Knowledge : Infection control<br /> Risk control<br />Kriteria Hasil :<br /> Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi<br /> Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,<br /> Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi<br /> Jumlah leukosit dalam batas normal<br /> Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :<br />Infection Control (Kontrol infeksi)<br />• Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain<br />• Pertahankan teknik isolasi<br />• Batasi pengunjung bila perlu<br />• Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien<br />• Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan<br />• Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan<br />• Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung<br />• Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat<br />• Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum<br />• Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing <br />• Tingktkan intake nutrisi<br />• Berikan terapi antibiotik bila perlu<br /><br />Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)<br />• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal<br />• Monitor hitung granulosit, WBC<br />• Monitor kerentanan terhadap infeksi<br />• Batasi pengunjung<br />• Saring pengunjung terhadap penyakit menular<br />• Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko<br />• Pertahankan teknik isolasi k/p<br />• Berikan perawatan kuliat pada area epidema<br />• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase<br />• Ispeksi kondisi luka / insisi bedah<br />• Dorong masukkan nutrisi yang cukup<br />• Dorong masukan cairan<br />• Dorong istirahat<br />• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep<br />• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi<br />• Ajarkan cara menghindari infeksi<br />• Laporkan kecurigaan infeksi<br />• Laporkan kultur positifabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-91050685536609782712010-10-03T19:39:00.001-07:002010-10-03T19:39:47.086-07:00etikaA. Definisi Etik <br /> Etik adalah terminologi dengan berbagai makna. Singkatnya,etik berhubungan dengan bagaimana seseorang harus bertindak dan bagaimana mereka melakukan hubungan dengan orang lain. Etik tidak hanya menggambarkan sesuatu tetapi lebih kepada perhatian dengan penetapan norma atau standar kehidupan seseorang dan yang seharusnya dilakukan ( Mandel,Boyle dan O’donohoe,1994 ). Etik dititik beratkan pada pertanyaan atas apa yang baik dan yang buruk,karakter,motif atau tindakan yang benar dan salah. Jika didefinisikan secara umum terminologo moral dan etik adalah sama,meskipun terdapat sedikit perbedaan. Etik juga dapat digunakan untuk mendiskripsikan suatu pola atau cara hidup,sehingga etik merefleksikan sifat,prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku professional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai “Etik perawatan” ( Bevis,1998;Leynier,1998;Watson,1998 ). Perawatan adalah sebuah kata moral yang mengarahkan bagaimana seorang perawat harus bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. <br /> Nilai dan etik saling berhubungan. Nilai yang membentuk moralitas pribadi dan professional,mempengaruhi etik hubungan perilaku dan professional,mempengaruhi etik hubungan dari keputusan seseorang. Nilai berdasarkan pengalaman,agama,pendidikan dan budaya. Sumber nilai lain bagi perawat adalah profesi perawat dan institusi tempat ia bekerja. Etik seseorang akan lahir dari nilai yang ia yakini.<br /><br />B. Etik dalam Keperawatan <br />1. Etik perawatan <br /> Etik perawatan dikaitkan dengan hubungan antar-masyarakat dan dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain. Pengetahuan perawatan diperoleh melalui keterlibatan pribadi dan emosional dengan orang lain dengan ikut terlibat dalam masalah moral mereka. ( cooper,1991 ) <br /><br /><br /><br />2. Kode etik keperawatan <br /> Kode etik diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu. Karena memiliki monopoli atas keahlian tertentu selalu ada bahaya profesi menutup diri bagi orang luar,sehingga dapat menimbulkan kecurigaan. Kode etik dapat mengimbangi hal ini dengan adanya kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat,karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin. <br /> Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik merupakan salah satu ciri atau persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan,mempertahankan dan meningkatkan standar profesi. Apabila seorang anggota melanggar kode etik profesi oarganisasi profesi dapat memberi sanksi. Kode etik: American Nurses Assotiatiton, International Council of Nurses, Canadian Nurses Assotiation, PPNI. <br /> PPNI menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan pada UUD 1945 merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung jawab,berpedoman pada dasar-dasar seperti tertera pada uraian di bawah ini. <br /> Tanggung jawab perawat meliputi :<br />a. Tanggung jawab perawat terhadap individu,keluarga dan masyarakat. <br />b. Tanggung jawab perawat terhadap tugas <br />c. Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya <br />d. Tanggung jawab perawat terhadap profesi perawatan <br />e. Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah,bangsa dan tanah air. <br /><br /> <br />C. Pola Hubungan Kerja Perawat dalam Pelaksanaan Praktik Professional <br /><br /> Dalam melaksanakan tugasnya perawat harus dapat bekerja sama dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan tugasnya untuk memberikan pelayanan yang baik pada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. <br />Pola hubungan kerja perawat dibedakan menjadi : <br />a. Hubungan kerja perawat-pasien <br />b. Hubungan kerja perawat-sejawat <br />c. Hubungan kerja perawat-profesi lain yang berkaitan <br />d. Hubungan kerja perawat-institusi tempat bekerja <br /><br />D. Dilema Etik <br /> <br /> Dilema etik muncul ketika kesehatan seseorang mengalami masalah yang berhubungan dengan ketaatan terhadap prinsip yang menyebabkan konflik dalam bertindak. Terlihat bahwa adanya kebutuhan untuk tetap menghargai otonomi klien,tetapi dilain pihak terlihat ada kendala atau masalah yang mungkin tidak seperti yang diharapkan. Hal ini tertentu saja sangat mengecewakan karena tidak ada satu metode pun yang mudah dan aman untuk menetapkan prinsip-prinsip mana yang lebih penting, bila terjadi konflik diantara kedua prinsip yang berlawanan. <br /> Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternative memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan strees pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan,tetapi banyak rintangan bentuk melakukannnya. Dalam dilemma etik tidak ada yang benar atau salah. Untuk membuat keputusan yang etis,seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.<br /><br /><br /><br /><br />E. Prinsip Moral dalam Praktik Keperawatan<br /> Berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang,diperlukan atau diijinkan dalam situasi tertentu ( John Stone,1989 ) <br />a. Autonomi <br />Kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur sendiri <br />b. Benefisien <br />Melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan bahaya bagi pasien.<br />c. Justice <br />Bertindak adil bagi semua individu <br />d. Verasity <br />Kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi klien atau orang lain.<br />e. Avoiding killing <br />Kewajiban perawat untuk menghargai kehidupan<br />f. Fidelity<br />Kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya.<br /><br />F. PEMBAHASAN<br />Perawat merupakan profesi yang luhur,karena perawat dalam bekerja menangani langsung kepada manusia. Makadari itu perawat dituntut untuk memiliki keahlian dibidangnya,agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada klien. Salah satu cara yang ditempuh adalah melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Akan tetapi praktik di lapangan berbeda jauh dengan teori. Banyak sekali perawat dalam melaksanakan tugasnya tidak memperhatikan perannya sebagai seorang perawat. Salah satu contohnya pada kasus di bawah ini.<br />Pada hari kamis,18 juni 2009 pukul 12.33 Ny.”J” berusia 35 th,mengalami kecelakaan namun tidak mengalami luka yang serius, Ny.”J” hanya mengalami lecet-lecet pada kaki kiri bagian bagian bawah dalam. Kemudian salah satu perawat senior menyuruh seorang praktikan untuk membersihkan luka tersebut. Kemudian praktikan mengumpulkan alat dan bahan untuk membersihkan luka tersebut. Karena kondisi saat itu sedang banyak klien,sehingga semua alat tidak ada yang tidak terpakai,pertama praktikan mengambil bengkok yang saat itu belum dibersihkan karena baru saja dipakai jadi belum sempat dibersihkan,kemudian praktikan bertanya kepada perawat senior apakah masih ada bak instrument yang tidak digunakan,untuk meletakkan kasa steril dan waktu itu posisi praktikan masih membawa bengkok. Tiba-tiba saja dokter H mengambil kasa dengan korentang dan meletakkan di bengkok yang dibawa praktikan yang baru saja digunakan untuk melakukan tindakan pada klien lain dan belum dibersihkan. Meskipun perawat senior mengetahui hal tersebut tetapi perawat senior hanya diam saja. Tetapi kapas tersebut tidak digunakan oleh praktikan karena praktikan tahu kalau kapas tersebut sudah terkontaminasi dan bila tetap digunakan mungkin dapat menimbulkan bahaya bagi klien.<br /> Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat dilema etik yang timbul antara perawat dengan tim kesehatan lain yang terkait,dengan penjabaran sebagai berikut : <br />a. Hal yang dilakukan perawat dan dokter tersebut melanggar norma atau peraturan yang ada di puskesmas tersebut. <br />b. Hal tersebut juga melanggar prinsip moral dalam keperawatan yang juga merupakan unsur-unsur yuang terdapat pada dilema etik keperawatan antara lain menghargai kehidupan dan bertindak dengan tidak merugikam klien.<br />c. Etika ada hubungannya dengan aspek legal dan justice,tindakan perawat tersebut juga melanggar legalitas peraturan di puskesmas tersebut serta kejujuran dan keadilan yang merupakan hak klien.<br />d. Etika keperawatan juga menyinggung masalah autonomi baik itu autonomi pasien,keluarga dan lingkungan sekitarnya,dan tindakan perawat serta dokter tersebut tidak mencerminkan adanya autonomi bagi klien.<br />e. Fidelity,salah satu kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya,yaitu bertindak sesuai dengan perannya untuk melindungi klien,namun tindakan tersebut di atas tidak menunjukkan adanya usaha untuk melindungi klien. <br /><br /> <br />Jalan keluar yang dapat ditempuh<br />1. Penyelesaian Lapangan<br /> Praktikan tidak menggunakan kapas tersebut karena mengetahui kapas tersebut sudah terkontaminasi dengan kotoran yang ada di bengkok.<br />2. Penyelesaian<br />a. Praktikan memberi contoh baik yaitu tetap menjaga kebersihan alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan tindakan kepada klien. <br />b. Menanyakan kepada perawat senior mengenai tindakan yang benar secara halus.<br />c. Membersihkan alat-alat yang tadi siang digunakan dan belum sempat dibersihkan,sehingga apabila klien banyak alat yang digunakan dapat mencukupi.abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-25898421514894040572010-10-03T19:33:00.000-07:002010-10-03T19:37:26.488-07:00fracture femurLAPORAN PENDAHULUAN<br />POST OP FRACTURE FEMUR DEXTRA<br />A. Pengertian <br />Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. . (Brunner & Suddart, 2001)<br />Fraktur femur adalah terputusnya kontinuitas batang femur yang bisa terjadi akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian), dan biasanya lebih banyak dialami oleh laki-laki dewasa.<br /> <br /><br />B. Etiologi <br />Menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga yaitu :<br />1. Cedera traumatik<br />Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :<br />a. Cedera langsung berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang pata secara spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya.<br />b. Cedera tidak langsung berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan, misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur klavikula.<br />c. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.<br />2. Fraktur Patologik<br />Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan berikut :<br />a. Tumor tulang (jinak atau ganas) : pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkendali dan progresif.<br />b. Infeksi seperti osteomielitis : dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit nyeri.<br />c. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin D yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya disebabkan oleh defisiensi diet, tetapi kadang-kadang dapat disebabkan kegagalan absorbsi Vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.<br />3. Secara spontan : disebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.<br /><br />C. Kalsifikasi Fraktur<br />Penampikan fraktur dapat sangat bervariasi tetapi untuk alasan yang praktis , dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:<br />1. Berdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur.<br />a. Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran (bergeser dari posisi normal). <br /><br />b. Fraktur tidak komplit adalah patah yang hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang. Seperti :<br />Greenstick adalah fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.<br />2. Berdasarkan sifat fraktur.<br />a. Fraktur tertutup (fraktur simple) tidak menyebabkan robeknya kulit.<br />b. Fraktur terbuka (fraktur kompleks) merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membrane mukosa sampai ke patahan tulang.<br />Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade:<br />1) Grade I<br />a) Luka bersih panjangnnya kurang dari 1 cm <br />b) Kerusakan jaringan lunak sedikit tidak ada tanda luka remuk.<br />c) Fraktur sederhana, tranversal, obliq atau kumulatif ringan.<br />d) Kontaminasi ringan.<br />2) Grade II <br />a) Laserasi lebih dari 1 cm<br />b) Luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak ekstensif, avulse<br />c) Fraktur komuniti sedang.<br />3) Grade III <br />Luka yang sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak ekstensif <br /> <br />3. Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.<br />a. Transversal <br />Fraktur sepanjang garis tengan tulang<br />b. Oblik <br />Fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang (lebih tidak stabil disbanding transversal)<br />c. Spiral <br />Fraktur memuntir seputar batang tulang<br />d. Kompresi<br />Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang)<br />e. Avulsi<br />Tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada perlekatannya<br />4. Berdasarkan jumlah garis patah.<br />1) Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.<br />2) Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.<br />3) Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama.<br />5. Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.<br />1) Fraktur Undisplaced (tidak bergeser): garis patah lengkap ttetapi kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.<br />2) Fraktur Displaced (bergeser): terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebut lokasi fragmen, terbagi atas:<br />a) Dislokai ad longitudinam cum contractionum (pergeseran searah sumbu dan overlapping).<br />b) Dislokasi ad axim (pergeseran yang membentuk sudut).<br />c) Dislokasi ad latus (pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauh).<br />d) Fraktur Kelelahan: fraktur akibat tekanan yang berulang-ulang.<br />e) Fraktur Patologis: fraktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang<br />f) Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.<br />Jenis yang lain : <br />1. Depresi<br />Fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah)<br />2. Epifiseal <br />Fraktur melalui epifisis<br />3. Impaksi<br />Fraktur di mana fragmen tulang terdorong kefragmen tulang lainnya.<br /> <br /><br />D. Patofisiologi <br />Proses penyembuhan luka terdiri dari beberapa fase yaitu :<br />1. Fase hematum<br />a. Dalam waktu 24 jam timbul perdarahan, edema, hematume disekitar fraktur<br />b. Setelah 24 jam suplai darah di sekitar fraktur meningkat<br />2. Fase granulasi jaringan<br />a. Terjadi 1 – 5 hari setelah injury<br />b. Pada tahap phagositosis aktif produk neorosis<br />c. Itematome berubah menjadi granulasi jaringan yang berisi pembuluh darah baru fogoblast dan osteoblast.<br />3. Fase formasi callus<br />a. Terjadi 6 – 10 harisetelah injuri<br />b. Granulasi terjadi perubahan berbentuk callus<br />4. Fase ossificasi<br />a. Mulai pada 2 – 3 minggu setelah fraktur sampai dengan sembuh<br />b. Callus permanent akhirnya terbentuk tulang kaku dengan endapan garam kalsium yang menyatukan tulang yang patah<br />5. Fase consolidasi dan remadelling<br />a. Dalam waktu lebih 10 minggu yang tepat berbentuk callus terbentuk dengan oksifitas osteoblast dan osteuctas.<br />(Black, 1993 : 19 ).<br /><br />E. Manifestasi klinis<br />Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstermitas, krepitus, pembengkakan local. dan perubahan warna.<br />1. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.<br />2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak dapat digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa) bukannya tetap rigid seperti normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan deformitas (terlihat mau pun teraba) ekstermitas yang bisa diketahui dengan membandingkan dengan ekstermitas normal. Ekstermitas tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada intregitas tulang tempat melengketnya otot.<br />3. Pada fraktur yang panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2, 5 sampai 5 cm (1 sampai 2 inci).<br />4. Saat ekstermitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu sama dengan lainnya. <br />5. Pembengkakan dan perubahan warna local pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.<br /> <br />F. Pemeriksaan Penunjang<br />1. Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya<br />2. Pemeriksaan jumlah darah lengkap<br />3. Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai<br />4. Kreatinin : trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens ginjal<br /><br />G. Komplikasi<br />Pada kasus ini jarang sekali terjadi komplikasi karena incisi relatif kecil dan fiksasi cenderung aman. Komplikasi akan terjadi bila ada penyakit penyerta dan gangguan pada proses penyambungan tulang.<br /><br />H. Penatalaksanaan<br />Prinsip dari penanganan adalah :<br />1. Mobilisasi berupa latihan-latihan seluruh sistem gerak untuk mengembalikan fungsi anggota badan seperti sebelum patah.<br />a. Static contraction<br />Static contraction merupakan kontraksi otot secara isometrik untuk mempertahankan kestabilan tanpa disertai gerakan (Priatna, 1985). Dengan gerakan ini maka akan merangsang otot-otot untuk melakukan pumping action sehingga aliran darah balik vena akan lebih cepat. Apabila sistem peredaran darah baik maka oedema dan nyeri dapat berkurang.<br />b. Latihan pasif <br />Merupakan gerakan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan dari luar sedangkan otot penderita rileks (Priatna, 1985). Disini gerakan pasif dilakukan dengan bantuan terapis.<br /><br /><br />c. Latihan aktif<br />Latihan aktif merupakan gerakan murni yang dilakukan oleh otot-otot anggota tubuh pasien itu sendiri. Tujuan latihan aktifmeningkatkan kekuatan otot (Kisner, 1996). Gerak aktif tersebut akan meningkatkan tonus otot sehingga pengiriman oksigen dan nutrisi makanan akan diedarkan oleh darah. Dengan adanya oksigen dan nutrisi dalam darah, maka kebutuhan regenerasi pada tempat yang mengalami perpatahan akan terpenuhi dengan baik dan dapat mencegah adanya fibrotic.<br />d. Latihan jalan<br />Salah satu kemampuan fungsional yang sangat penting adalah berjalan. Latihan jalan dilakukan apabila pasien telah mampu untuk berdiri dan keseimbangan sudah baik. Latihan ini dilakukan secara bertahap dan bila perlu dapat menggunakan walker. Selain itu dapat menggunakan kruk tergantung dari kemampuan pasien. Pada waktu pertama kali latihan biasanya menggunakan teknik non weight bearing ( NWB ) atau tanpa menumpu berat badan. Bila keseimbangan sudah bagus dapat ditingkatkan secara bertahap menggunakan partial weight bearing ( PWB ) dan full weight bearing ( FWB ). Tujuan latihan ini agar pasien dapat melakukan ambulasi secara mandiri walaupun masih dengan alat bantu.<br />2. Mencegah infeksi pada daerah luka jahitan.<br /><br />I. Asuhan Keperawatan<br />Di dalam memberikan asuhan keperawatan digunakan system atau metode proses keperawatan yang dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 5 tahap, yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.<br /><br /><br />1. Pengkajian<br />Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas:<br />a. Pengumpulan Data<br />1) Anamnesa<br />a) Identitas Klien<br />Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.<br /><br />b) Keluhan Utama<br />Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:<br />i. Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri.<br />ii. Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.<br />iii. Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.<br />iv. Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.<br />v. Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari. (Ignatavicius, Donna D, 1995)<br />c) Riwayat Penyakit Sekarang<br />Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. Selain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang lain (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />d) Riwayat Penyakit Dahulu<br />Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan menyambung. Penyakit-penyakit tertentu seperti kanker tulang dan penyakit paget’s yang menyebabkan fraktur patologis yang sering sulit untuk menyambung. Selain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />e) Riwayat Penyakit Keluarga<br />Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung diturunkan secara genetik (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />f) Riwayat Psikososial<br />Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />g) Pola-Pola Fungsi Kesehatan<br />(1) Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat<br />Pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya kecacatan pada dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu penyembuhan tulangnya. Selain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang dapat mengganggu metabolisme kalsium, pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak.(Ignatavicius, Donna D,1995).<br />(2) Pola Nutrisi dan Metabolisme<br />Pada klien fraktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari-harinya seperti kalsium, zat besi, protein, vit. C dan lainnya untuk membantu proses penyembuhan tulang. Evaluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu menentukan penyebab masalah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan faktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. Selain itu juga obesitas juga menghambat degenerasi dan mobilitas klien.<br />(3) Pola Eliminasi<br />Untuk kasus fraktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi, tapi walaupun begitu perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi, warna serta bau feces pada pola eliminasi alvi. Sedangkan pada pola eliminasi uri dikaji frekuensi, kepekatannya, warna, bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak. (Keliat, Budi Anna, 1991)<br />(4) Pola Tidur dan Istirahat<br />Semua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. Selain itu juga, pengkajian dilaksanakan pada lamanya tidur, suasana lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur (Doengos. Marilynn E, 1999).<br />(5) Pola Aktivitas<br />Karena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas klien terutama pekerjaan klien. Karena ada beberapa bentuk pekerjaan beresiko untuk terjadinya fraktur dibanding pekerjaan yang lain (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />(6) Pola Hubungan dan Peran<br />Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien harus menjalani rawat inap (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />(7) Pola Persepsi dan Konsep Diri<br />Dampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakuatan akan kecacatan akibat frakturnya, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image) (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />(8) Pola Sensori dan Kognitif<br />Pada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan.begitu juga pada kognitifnya tidak mengalami gangguan. Selain itu juga, timbul rasa nyeri akibat fraktur (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />(9) Pola Reproduksi Seksual<br />Dampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. Selain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya termasuk jumlah anak, lama perkawinannya (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />10) Pola Penanggulangan Stress<br />Pada klien fraktur timbul rasa cemas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan timbul kecacatan pada diri dan fungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang ditempuh klien bisa tidak efektif (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br />11) Pola Tata Nilai dan Keyakinan<br />Untuk klien fraktur tidak dapat melaksanakan kebutuhan beribadah dengan baik terutama frekuensi dan konsentrasi. Hal ini bisa disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien (Ignatavicius, Donna D, 1995).<br /><br />2) Pemeriksaan Fisik<br />a) Gambaran Umum<br />(1) Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda, seperti:<br />(a) Kesadaran penderita: apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien.<br />(b) Kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus fraktur biasanya akut.<br />(c) Tanda-tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk.<br /><br />(2) Secara sistemik dari kepala sampai kelamin<br />(a) Sistem Integumen<br />Terdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.<br />(b) Kepala<br />Tidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri kepala<br />(c) Leher<br />Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.<br />(d) Muka<br />Wajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. Tak ada lesi, simetris, tak oedema.<br />(e) Mata<br />Tidak ada gangguan seperti konjungtiva tidak anemis (karena tidak terjadi perdarahan)<br />f) Telinga<br />Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan.<br />(g) Hidung<br />Tidak ada deformitas, tak ada pernafasan cuping hidung.<br />(h) Mulut dan Faring<br />Tak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak pucat.<br />(i) Thoraks<br />Tak ada pergerakan otot intercostae, gerakan dada simetris.<br /><br /><br /><br />(j) Paru<br />(1) Inspeksi<br />Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru.<br />(2) Palpasi<br />Pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.<br />(3) Perkusi<br />Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.<br /> (k) Jantung<br />(1) Inspeksi<br />Tidak tampak iktus jantung.<br />(2) PalpasiTes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan.<br />(3) Auskultasi<br />Suara S1 dan S2 tunggal, tak ada mur-mur.<br />(l) Abdomen<br />(1) Inspeksi<br />Bentuk datar, simetris, tidak ada hernia.<br />(2) Palpasi<br />Tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.<br />(3) Perkusi<br />Suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.<br />(4) Auskultasi<br />Peristaltik usus normal ± 20 kali/menit.<br />(m) Inguinal-Genetalia-Anus<br />Tak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan BAB.<br /><br />3) Pemeriksaan Diagnostik<br />a) Pemeriksaan Radiologi<br />Sebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah “pencitraan” menggunakan sinar rontgen (x-ray). Untuk mendapatkan gambaran 3 dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan 2 proyeksi yaitu AP atau PA dan lateral. <br />b) Pemeriksaan Laboratorium<br />1) Kalsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada tahap penyembuhan tulang.<br />2) Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan osteoblastik dalam membentuk tulang.<br />3) Enzim otot seperti Kreatinin Kinase, Laktat Dehidrogenase (LDH-5), Aspartat Amino Transferase (AST), Aldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan tulang.<br />c) Pemeriksaan lain-lain<br />1) Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitivitas: didapatkan mikroorganisme penyebab infeksi.<br />2) Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan diatas tapi lebih dindikasikan bila terjadi infeksi.<br />3) Elektromyografi: terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkan fraktur.<br />4) Arthroscopy: didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang berlebihan.<br />5) Indium Imaging: pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi pada tulang.<br />6) MRI: menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.(Ignatavicius, Donna D, 1995)<br />b. Analisa Data<br />Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan dan dianaisa untuk menemukan masalah kesehatan klien. Untuk mengelompokkannya dibagi menjadi dua data yaitu, data sujektif dan data objektif, dan kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.<br /><br />2. Diagnosa Keperawatan<br />Merupakan pernyataan yang menjelaskan status kesehatan baik aktual maupun potensial. Perawat memakai proses keperawatan dalam mengidentifikasi dan mengsintesa data klinis dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang menjadi tanggung jawabnya.<br />Diagnosa yang sering muncul antara lain:<br />a. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,pembengkakan, prosedur bedah,immobilisasi.<br />b. Nyeri akut b/d trauma jaringan syaraf<br />c. Ansietas b/d adanya ancaman terhadap konsep diri/citra diri<br />d. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. mual, muntah<br />e. Risti infeksi b.d. inflamasi bakteri ke daerah luka<br /><br />3. Perencanaan <br />a. Nyeri akut b/d agen injuri biologis<br />Tujuan :<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam klien mampu mengontrol nyeri, dengan kriteria hasil :<br />1) Melaporkan nyeri hilang atau terkontrol<br />2) Mengikuti program pengobatan yang diberikan<br />3) Menunjukan penggunaan tekhnik relaksasi<br /><br /><br />Intervansi :<br />1) Kaji tipe atau lukasi nyeri. Perhatikan intensitas pada skala 0-10. Perhatikan respon terhadap obat.<br />Rasional : Menguatkan indikasi ketidaknyamanan, terjadinya komplikasi dan evaluasi keevektivan intervensi.<br />2) Motivasi penggunaan tehnik menejemen stres, contoh napas dalam dan visualisasi.<br />Rasional : Meningkatkan relaksasi, memvokuskan kembali perhatian, dan dapat meningkatkan kemampuan koping, menghilangkan nyeri.<br />3) Kolaborasi pemberian obat analgesic<br />Rasional : mungkin dibutuhkan untuk penghilangan nyeri/ketidaknyamanan.<br />b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,pembengkakan, prosedur bedah.<br />Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam klien mampu :<br />1) Klien berpartisipasi dalam mobilitas fisik<br />2) Klien mampu melakukan Range Of Motion (ROM)<br />3) Klien mampu mobilisasi dengan menggunakan alat bantu<br />Intervensi :<br />1) Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik. <br />Rasional : meningkatkan kepercayaan diri klien dalam menjalankan rencana tindakan yang akan diintruksikan perawat<br />2) Instruksikan pasien untuk latihan rentang gerak pada ekstremitas.<br />Rasional : memperlancar peredaran darah pada bagian ektrimitas klien<br />3) Berikan/bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk, tongkat.Instruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas. <br />Rasional : melatih kemandirian klien<br />4) Awasi TD saat beraktivitas.<br />Rasional : mengetahui keadaan umum klien<br />c. Nutisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah<br />Tujuan:<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam nutrisi pasien terpenuhi dengan KH:<br />1) Makanan masuk<br />2) BB pasien naik<br />3) Mual, muntah hilang<br />Intervensi:<br />1) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering<br />Rasional: memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi pasien<br />2) Sajikan menu yang menarik<br />Rasional: Menghindari kebosanan pasien, untuh menambah ketertarikan dalam mencoba makan yang disajikan<br />3) Pantau pemasukan makanan<br />Rasional: Mengawasi kebutuhan asupan nutrisi pada pasien<br />4) Kolaborasi pemberian suplemen penambah nafsu makan<br />Rasional: kerjasama dalam pengawasan kebutuhan nutrisi pasien selama dirawat di rumah sakit.<br />d. Ansietas b/d adanya ancaman terhadap konsep diri/citra diri<br />Tujuan :<br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam, klien memiliki rentang respon adaptif, dengan kriteria hasil :<br />1) Tampak relaks dan melaporkan ansietas menurun sampai dapat ditangani.<br />2) Mengakui dan mendiskusikan rasa takut.<br />3) Menunjukkan rentang perasaan yang tepat.<br /><br /><br />Intervensi : <br />1) Dorong ekspresi ketakutan/marah<br />Rasional : Mendefinisikan masalah dan pengaruh pilihan intervensi.<br />2) Akui kenyataan atau normalitas perasaan, termasuk marah<br />Rasional : Memberikan dukungan emosi yang dapat membantu klien melalui penilaian awal juga selama pemulihan<br />3) Berikan informasi akurat tentang perkembangan kesehatan.<br />Rasional : Memberikan informasi yang jujur tentang apa yang diharapkan membantu klien/orang terdekat menerima situasi lebih evektif.<br />4) Dorong penggunaan menejemen stres, contoh : napas dalam, bimbingan imajinasi, visualisasi.<br />Rasional : membantu memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan relaksasi, dan meningkatkan penigkatan kemampuan koping.<br />e. Risiko infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat prosedur pembedahan.<br />Tujuan : <br />Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam resiko infeksi berkurang ditandai dengan :<br />1) Luka bersih<br />2) Tidak ada pus atau nanah<br />3) Luka kering<br />Intervensi<br />1) Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik <br />Rasional : teknik aseptic dapat mengurangi bakteri pathogen oada daerah luka.<br />2) Inspeksi luka,perhatikan karakteristik drainase. <br />Rasional : untuk mengobservasi keadaan luka, sehinggga dapat menentukan tindakan selanjutnya.<br />3) Awasi tanda-tanda vital.<br />Rasional : tanda-tanda vital untuk mengetahui keadaan umum klien<br />4) Kalaborasi Pemberian antibiotik. <br />Rasional : antibiotic dapat membunuh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.<br />f. Kerusakan Integritas Kulit Atau Jaringan Berhubungan dengan pelepasan Pen, Kawat, Sekrup<br />Tujuan : Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai dengan Kriteria Hasil :<br />1) tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus.<br />2) luka bersih tidak lembab dan tidak kotor.<br />3) Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi.<br />Intervensi :<br />1) Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka.<br />Rasional : mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat.<br />2) Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe cairan luka.<br />Rasional: mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensi.<br />3) Pantau peningkatan suhu tubuh.<br />Rasional : suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradangan.<br />4) Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester kertas.<br />Rasioanl: tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi.<br />5) Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan, misalnya debridement.<br />Rasional: agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya.<br />6) Setelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan.<br />Rasional: balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung kondisi parah/ tidak nya luka, agar tidak terjadi infeksi.<br />7) Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.<br />Rasional: antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi.<br />4. Pelaksanaan<br /> Pelaksanaan adalah pemberian asuhan keperawatan secara nyata berupa serangkaian kegiatan sistimatis berdasarkan perencanaan untuk mencapai hasil yang optimal. Pada tahap ini perawat menggunakan segala kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tindakan keperawatan terhadap klien baik secara umum maupun secara khusus pada klien post op remove ORIF femur. Pada pelaksanaan ini perawat melakukan fungsinya secara independen, interdependen dan dependen.<br />Pada fungsi independen adalah mencakup dari semua kegiatan yang diprakarsai oleh perawat itu sendiri sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pada fungsi interdependen adalah dimana fungsi yang dilakukan dengan bekerja sama dengan profesi/ disiplin ilmu yang lain dalam keperawatan maupun pelayanan kesehatan, sedangkan fungsi dependen adalah fungsi yang dilaksanakan oleh perawat berdasarkan atas pesan orang lain.<br />5. Evaluasi<br />a. Nyeri klien berkurang dengan skala 1-2<br />b. Nutrisi klien terpenuhi<br />c. Tidak terjadi kerusakan integritas kulit<br />d. Klien tidak merasa cemas<br />e. Tidak terjadi infeksi<br />f. Klien dapat mobil menggunakan alat bantuabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-56600332791800553812010-05-05T19:12:00.001-07:002010-05-05T19:12:17.668-07:00RETARDASI MENTAL<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Arial Narrow"; panose-1:2 11 6 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 2048 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Book Antiqua"; panose-1:2 4 6 2 5 3 5 3 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Comic Sans MS"; panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h2 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; font-size:14.0pt; font-family:"Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-font-weight:normal;} h3 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 3 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:3; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-bidi-font-family:Arial; mso-ansi-language:NL;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent Char"; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:1.0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-.5in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Comic Sans MS"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:Arial;} p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2 {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent 2 Char"; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:45.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-9.0pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:Arial;} p.MsoBodyTextIndent3, li.MsoBodyTextIndent3, div.MsoBodyTextIndent3 {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Indent 3 Char"; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.75in; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:-.5in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:Arial; mso-ansi-language:NL;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Book Antiqua","serif"; mso-ascii-font-family:"Book Antiqua"; mso-hansi-font-family:"Book Antiqua"; mso-bidi-font-family:Arial; font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:normal;} span.Heading3Char {mso-style-name:"Heading 3 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 3"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; mso-bidi-font-family:Arial; mso-ansi-language:NL; font-weight:bold;} span.BodyTextIndentChar {mso-style-name:"Body Text Indent Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Comic Sans MS"; mso-ascii-font-family:"Comic Sans MS"; mso-hansi-font-family:"Comic Sans MS"; mso-bidi-font-family:Arial;} span.BodyTextIndent2Char {mso-style-name:"Body Text Indent 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; mso-bidi-font-family:Arial;} span.BodyTextIndent3Char {mso-style-name:"Body Text Indent 3 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text Indent 3"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; mso-bidi-font-family:Arial; mso-ansi-language:NL;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:202057146; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:943591044 67698703 -252414298 67698693 1535305022 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l0:level2 {mso-level-start-at:2; mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l0:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l0:level4 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l1 {mso-list-id:395318186; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1206689536 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:69.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:69.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l2 {mso-list-id:465927893; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-872137428 583047970 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-start-at:4; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l2:level4 {mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:513809950; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:525082232 67698693 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:66.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:66.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l3:level4 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:174.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:174.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l4 {mso-list-id:528570641; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:947581770 67698703 67698699 67698693 1535305022 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l4:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l4:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l4:level4 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l5 {mso-list-id:760831638; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-583751830 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:69.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:69.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l6 {mso-list-id:767585240; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:770987412 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:60.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:60.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l7 {mso-list-id:777791970; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:282858452 67698693 67698695 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l7:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:87.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:87.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l7:level2 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/BILLIB~1/LOCALS~1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:117.25pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.25pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l8 {mso-list-id:851799811; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1101544324 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:69.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:69.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l9 {mso-list-id:875892053; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:963015776 67698697 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l9:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l10 {mso-list-id:909075583; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1710631934 67698693 67698699 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l10:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:87.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:87.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l10:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l11 {mso-list-id:993028710; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1460554490 67698697 67698693 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l11:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l11:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:69.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:69.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l12 {mso-list-id:1055735202; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1334115776 -941744460 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l12:level1 {mso-level-start-at:317; mso-level-text:%1; mso-level-tab-stop:45.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:45.0pt; text-indent:-27.0pt;} @list l13 {mso-list-id:1432701848; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-109427944 -277169216 67698693 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l13:level1 {mso-level-start-at:8; mso-level-tab-stop:33.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:33.0pt; text-indent:-.25in;} @list l13:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:69.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:69.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l14 {mso-list-id:1759668000; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:208319930 67698693 67698699 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l14:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.0in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l14:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l15 {mso-list-id:2036534447; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1708467860 67698697 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l15:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l16 {mso-list-id:2089037621; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1747697334 67698693 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l16:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:69.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:69.0pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1035"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <h2><span style="font-size: 20pt; font-family: "Arial","sans-serif";">RETARDASI<span style=""> </span>MENTAL<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">PENGERTIAN<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Retardasi mental adalah suatu keadaan dimanan seseorang memiliki kemampuan mental yang tidak mencukupi(WHO)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Retardasi Mental adalah kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari ; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Maturasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Proses belajar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penyesuaian diri secara social<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">ETIOLOGI<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kelainan ini dapat digolongkan menjadi :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">a. <span style=""> </span>Penyebab Organik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>1).<span style=""> </span>Faktor prenatal : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penyakit kromosom ( Trisomi 21 ( Sindrom Down) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sindrom Fragile X<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan Sindrom ( distrofi otot Duchene, neurofibromatosis<span style=""> </span>( tipe 1)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>2).<span style=""> </span>Faktor Perinatal :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Abrupsio plasenta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Diabetes maternal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kelahiran premature<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 33pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>3). Faktor Pasca natal :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Cedera kepala<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Infeksi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gangguan degeneratif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penyebab non organik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117.25pt; text-align: justify; text-indent: -63.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117.25pt; text-align: justify; text-indent: -63.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Sosial cultural<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117.25pt; text-align: justify; text-indent: -63.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Interaksi anak kurang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 117.25pt; text-align: justify; text-indent: -63.25pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" alt="*" width="13" height="13" /><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penelantaran anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0in; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>c. <span style=""> </span>Penyebab lain : Keturunan,pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Retardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi<span style=""> </span>psikososial atau lingkungan ( Ilmu Kesehatan Anak <span style=""> </span>FKUI, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">3.<span style=""> </span><span style=""> </span>MANIFESTASI KLINIS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan kognitif ( pola, proses pikir )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gagal melewati tahap perkembangan yang utama<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Lingkar kepala diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Kemungkinan lambatnya pertumbuhan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Kemungkinan tonus otot abnormal ( lebih sering tonus otot lemah ) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Kemungkinan ciri-ciri dismorfik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">PATOFISIOLOGI<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa , kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri , kesehatan dan keamanan , akademik fungsional, bersantai dan bekerja. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis<span style=""> </span>retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="5" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">CLINICAL PATHWAY<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>Prenatal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1033" style='position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x; z-index:251660800' from="297pt,6.65pt" to="315pt,6.65pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251660800; left: 0px; margin-left: 394px; margin-top: 3px; width: 27px; height: 12px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_s1033" width="27" height="12" /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><span style=""> </span>Retardasi Mental<span style=""> </span>Perinatal<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1026" style='position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251653632' from="225pt,1.85pt" to="225pt,19.85pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251653632; left: 0px; margin-left: 294px; margin-top: 1px; width: 12px; height: 27px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" v:shapes="_x0000_s1026" width="12" height="27" /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><span style=""> </span>Pasca natal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>Ketidakmampuan kognitif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>(IQ <70-75)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1027" style='position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251654656' from="225pt,9.65pt" to="225pt,27.65pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:line id="_x0000_s1028" style='position:absolute;left:0; text-align:left;flip:x;z-index:251655680' from="126pt,9.65pt" to="225pt,27.65pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:line id="_x0000_s1029" style='position:absolute;left:0; text-align:left;z-index:251656704' from="225pt,9.65pt" to="333pt,27.65pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="165" height="12"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" v:shapes="_x0000_s1027 _x0000_s1028 _x0000_s1029" width="282" height="31" /></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <br style="" clear="all" /> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1031" style='position:absolute;left:0;text-align:left;flip:x; z-index:251658752' from="117pt,9.05pt" to="198pt,45.05pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251658752; left: 0px; margin-left: 152px; margin-top: 11px; width: 113px; height: 55px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" v:shapes="_x0000_s1031" width="113" height="55" /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>Berbicara<span style=""> </span>berbahasa<span style=""> </span>ketrampilan merawat <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1030" style='position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251657728' from="99pt,4.25pt" to="99pt,36.05pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:line id="_x0000_s1034" style='position:absolute;left:0; text-align:left;z-index:251661824' from="234pt,4.25pt" to="234pt,40.25pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:line id="_x0000_s1032" style='position:absolute;left:0; text-align:left;z-index:251659776' from="378pt,4.25pt" to="378pt,40.25pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="126" height="5"></td> <td width="12"></td> <td width="168"></td> <td width="12"></td> <td width="180"></td> <td width="12"></td> </tr> <tr> <td height="45"></td> <td align="left" valign="top"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" v:shapes="_x0000_s1030" width="12" height="45" /></td> <td></td> <td rowspan="2" align="left" valign="top"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" v:shapes="_x0000_s1034" width="12" height="51" /></td> <td></td> <td rowspan="2" align="left" valign="top"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" v:shapes="_x0000_s1032" width="12" height="51" /></td> </tr> <tr> <td height="6"></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <br style="" clear="all" /> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>Gangguan pertumbuhan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>dan perkembangan<span style=""> </span>Gangguan komunikasi<span style=""> </span>Kurang perawatan diri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="6" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">KRITERIA DIAGNOSTIK <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">- Fungsi intelektual yang secara signifikan berada dibawah rata-rata . IQ kira-kira 70 atau kurang ( untuk bayi penilaian klinis dari fungsi fungsi intelektual dibawah rata2 ).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">- Kekurangan atau kerusakan fungsi adaptif yang<span style=""> </span>terjadi bersamaan ( mis. efektifitas seseorang dalam memenuhi harapan kelompok budayanya terhadap orang seusianya) dalam sedikitnya dua area berikut : komunikasi, perawatan diri , kerumahtanggaan, ketrampilan sosial dan interpersonal, penggunaan sarana-sarana masyarakat pengarahan diri, ketrampilan akademik fungsional , bekerja, bersantai , kesehatan dan keamanan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">- Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Kode dibuat berdasarkan tingkat keparahan yang tercermin dari kerusakan inteletual :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style="">317<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><span style=""> </span>Retardasi mental ringan ( Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70 )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">318.0.<span style=""> </span><span style=""> </span>Retardasi mental Sedang<span style=""> </span>( Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55 )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">318 .1. <span style=""> </span>Retardasi mental berat ( Tingkat IQ 20-35 sampai 35-45 )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">318.2. <span style=""> </span><span style=""> </span>Retardasi mental yang amat sangat berat (Tingkat IQ<span style=""> </span>dibawah 20-25)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 81pt; text-indent: -45pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">319<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>Retardasi <span style=""> </span>mental<span style=""> </span><span style=""> </span>dengan <span style=""> </span>keperahan<span style=""> </span><span style=""> </span>yang <span style=""> </span>tidak disebutkan: jika<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 81pt; text-indent: 0in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">terdapat dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi emintelligence orang tsb tidak dapat diuji dengan test Standar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">7. <span style=""> </span>KOMPLIKASI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Serebral palcy<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan kejang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan kejiwaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan konsentrasi /hiperaktif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Defisit komunikasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Konstipasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 48pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 33pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Uji intelegensi standar ( stanford binet, weschler, Bayley Scales of infant development )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Uji perkembangan seperti DDST II<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pengukuran fungsi adaftif ( <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Vineland</st1:place></st1:city><span style=""> </span>adaftive behaviour scales, Woodcock-Johnson Scales of independent Behaviour, School edition of the adaptive behaviour scales ).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 51pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 33pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">PENATALAKSANAAN MEDIS<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 33pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Obat-obat psikotropika ( tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Antidepresan ( imipramin (Tofranil)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>Pencegahan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan pengasuhan dan lingkungan yang merangsang pertumbuhan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 66pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="NL"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman kehidupan awal anak yang hidup dalam kemiskinan dalam hal ini ; <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 66pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">- perawatan prenatal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>- pengawasan kesehatan reguler<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>- pelayanan dukungan keluarga<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><o:p> </o:p></span></p> <h3><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>ASUHAN KEPERAWATAN<o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">A. PENGKAJIAN<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai kekurangan dan kekuatan yang berhubungan dengan ketrampilan adaptif ; komunikasi, perawatan diri, interaksi sosial, penggunaan sarana-sarana di masyarakat<span style=""> </span>pengarahan diri, pemeliharaan kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, pembentukan ketrampilan rekreasi dan ketenangan dan bekerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>B. DIAGNOSA KEPERAWATAN <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. kelainan fungsi kognitif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan komunikasi verbal b.d. kelainan fungsi kognitif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Risiko cedera b.d. perilaku agresif ketidakseimbangan mobilitas fisik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Gangguan interaksi social b.d. kesulitan bicara/ kesulitan adaptasi sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gangguan proses keluarga b.d. memiliki anak retardasi mental<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 60pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Deficit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik /kurangnya kematangan perkembangan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>C.<span style=""> </span>INTERVENSI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kaji factor penyebab gangguan perkembangan anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Indentifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk memfasilitasi perkembangan anak yang optimal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berikan perawatan yang konsisten<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Tingkatkan komunikasi verbal dan stimualsi taktil<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Berikan instruksi berulang dan sederhana<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Dorong anak melakukan perawatan sendiri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Manajemen perilaku anak yang sulit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Ciptakan lingkungan yang aman<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">D. PENDIDIKAN PADA ORANG TUA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Perkembangan anak untuk tiap tahap usia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Dukung keterlibatan orang tua dalam perawatan anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Bimbingan antisipasi dan manajemen menghadapi perilaku anak yang sulit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Informasikan sarana pendidikan yang ada dan kelompok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL"><span style=""> </span>E.<span style=""> </span>HASIL YANG DIHARAPKAN <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Anak berfungsi optimal sesuai tingkatannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="NL"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";" lang="NL">Keluarga dan anak mampu menggunakan koping terhadap tantangan karena adanya ketidakmampuan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 69pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Keluarga mampu mendapatkan sumber-sumber sarana komunitas <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Betz and Sowden,2002,Buku Saku Keperawatan Pediatri,Penerbit EGC <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -27pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -45pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002,Philadelpia <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">USA</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -45pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Nelson,1994,Ilmu Kesehatan Anak Jilid I,EGC <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -45pt;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -45pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Lusmilasari L,2002,Asuhan Keperawatan Klien dengan Retardasi Mental(materi kuliah tidak di publikasikan),PSIK FK UGM Jogjakarta.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -45pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <div class="flockcredit" style="text-align: right; color: #CCC; font-size: x-small;">Blogged with the <a href="http://www.flock.com/blogged-with-flock" style="color: #999; font-weight: bold;" target="_new" title="Flock Browser">Flock Browser</a></div>abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-71828005777309946432010-05-05T19:11:00.001-07:002010-05-05T19:11:20.196-07:00TUMOR MAMMAE<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 1 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-font-kerning:0pt; text-decoration:underline; text-underline:single;} span.Heading1Char {mso-style-name:"Heading 1 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 1"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; font-weight:bold; text-decoration:underline; text-underline:single;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:462504614; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1563697088 1122895814 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l1 {mso-list-id:1503276668; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-792281796 1122895814 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l2 {mso-list-id:1890802781; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-21302280 1122895814 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} @list l3 {mso-list-id:2103262988; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1286715474 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l4 {mso-list-id:2124881048; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1014585546 1122895814 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:.25in; mso-level-number-position:left; margin-left:.25in; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <h1>TUMOR MAMMAE</h1> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pendahuluan <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Ca mammae pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah carcinoma serviks uteri. Kurva insiden usia bergerak tinggi sejak usia 30 tahun. Kanker jarang ditemukan pada usia di bawah 20 tahun. Angka tertinggi pada usia 45-66 tahun. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertambahan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (cancer). Apabila tumor ini tidak diambil dan dibuang, dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat. Ada kemungkinannya juga sel kanker tersebut melepaskan diri dan menyebar ke seluruh tubuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Etiologi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Tidak ada satupun sebab spesifik, sebaliknya terdapat serangkaian factor genetic, hormonal dan kemudian kejadian lingkiungan dapat menunjang terjadinya cancer payudara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Faktor resiko<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Riwayat pribadi Ca payudara<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Menarche dini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Nullipara/ usia lanjut pada kelahiran anak pertama<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">menopause pada usia lanjut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Riwayat penyakit payudara jinak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Riwayat keluarga dengan ca mamae<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Kontrasepsi oral<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Terapai pergantian hormone<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemajanan radiasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Masukan alcohol<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">11.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Umur > 40 tahun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Patofisiologi</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Fase induksi: 15-30 tahun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Sampai saat i9ni belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">fase in situ: 1-5 tahun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">fase invasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">fase diseminasi: 1-5 tahun<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain bertambah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Tanda dan gejala<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara masih sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika dudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Terdapat massa utuh (kenyal)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Nyeri pada daerah massa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area mammae.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi ligamentum cooper.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa l;alu didekatkan untuk menimbulkan dimpling.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Edema dengan Peaut d’oramge skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti kulit jeruk)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pengelupasan papilla mammae<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya cairan secara spontan kadang disertai darah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">PENENTUAN UKURAN TUMOR, PENYEBARAN KE KELENJAR LIMFE DAN TEMPAT LAIN PADA CARCINOMA MAMMAE<o:p></o:p></span></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; width: 5.7in; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="547"> <tbody><tr> <td colspan="2" style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 5.7in;" valign="top" width="547"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">TUMOR SIZE (T)<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">TX<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tidak ada tumor<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tidak dapat ditunjukkan adanya tumor primer<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tumor dengan diameter 2 cm atau kurang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1a diameter 0,5cm atau kurang, tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1b >0,5 cm tapi kurang dari 1 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1c >1 cm tapi < 2 cm, dengan fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T2<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tumor dengan diameter antar 2-5cm<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T2a tanpa fiksasi terhadap fascia dan/muskulus pectoralis <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T2b dengan fiksasi<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T3<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tumor dengan diameter >5 cm<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T3a tan pa fiksasi, T3b dengan fiksasi<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T4<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tumor tanpa memandang ukurannya telah menunjukkan perluasan secar langsung ke dalam dinding thorak dan kulit<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 5.7in;" valign="top" width="547"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">REGIONAL LIMFE NODES (N)<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">NX<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kelenjar ketiak tidak teraba<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tidak ada metastase kelenjar ketiak homolateral<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N1<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Metastase ke kelenjar ketiak homolateral tapi masih bisa digerakkan<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N2<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Metastase ke kelenjar ketiak homolateral yang melekat terfiksasi satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N3<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Metastase ke kelenjar homolateral supraklavikuler atau intraklavikuler terhadap edema lengan<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td colspan="2" style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 5.7in;" valign="top" width="547"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">METASTASE JAUH (M)<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tidak ada metastase jauh<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 0.95in;" valign="top" width="91"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M1<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.75in;" valign="top" width="456"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Metastase jauh termasuk perluasan ke dalam kulit di luar payudara<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">STADIUM KLINIS KANKER PAYUDARA<o:p></o:p></span></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">STADIUM<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1s<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">I<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">IIA<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T2<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N0<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">IIB<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T3<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N2<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">IIIA<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T3<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N1, N2<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">IIIB<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">T4<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Semua T<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Semua N<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">N3<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M0<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 60.3pt;" valign="top" width="80"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">IV<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 116.1pt;" valign="top" width="155"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Semua T<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 117pt;" valign="top" width="156"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Semua N<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 101.95pt;" valign="top" width="136"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">M1<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemeriksaan penunjang<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Laboratorium meliputi:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Morfologi sel darah<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Laju endap darah<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Tes faal hati<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemeriksaan sitologik<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar sponyan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Tes diagnosis lain<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">a. Non invasif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1). Mamografi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting. Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan untuk menuntun diagnosis suatu kelainan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>2). Radiologi (foto roentgen thorak)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>3). USG<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan patudar yang tebal/padat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>4). Magnetic Resonance Imaging (MRI)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>5). Positive Emission Tomografi (PET)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui metastase ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal dan jarang digunakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>b. Invasif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1). Biopsi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi pemmbedahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.75in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">a). Aspirasi biopsy<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.75in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">b). Tru-Cut atau Core biopsy<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut. Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.75in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">c). Insisi biopsy<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Sebagian massa dibuang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.75in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">d). Eksisi biopsy<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 1in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Seluruh massa diangkat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan histologik secara frozen section.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Komplikasi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak mengalami gangguan persepsi sensori.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Penatalaksanaan medis<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua macam yaitu kuratif (dengan pembedahan) dan paliatif (non pembedahan)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Tabel Penanganan Cancer Mammae<o:p></o:p></span></b></p> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; width: 5.5in; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="528"> <tbody><tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 203.85pt;" valign="top" width="272"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Penanganan<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 192.15pt;" valign="top" width="256"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Keterangan<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 203.85pt;" valign="top" width="272"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Pembedahan (kuratif)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan penyinaran)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mastektomi total dengan diseksi aksila rendah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mastektomi radikal yang dimodifikasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mastektomi radikal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mastektomi radikal yang diperluas<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 192.15pt;" valign="top" width="256"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Mulai dari lumpektomi (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena) sampai kuadranektomi (pengangkatan seperempat payudara), pengangkatan atau pengambilan contoh jaringan dari kelenjar limfe aksila untuk penentuan stadium; radiasi dosis tinggi mutlak perlu (5000-6000 rad)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Seluruh payudara, semua kelenjar limfe di lateral otot pektoralis minor<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Seluruh payudara, semua atau sebagian jaringan aksila<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor di bawahnya, seluruh isi aksila<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Sama seperti masektomi radikal ditambah kelenjar limfe mamaria interna<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 203.85pt;" valign="top" width="272"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Non Pembedahan (paliatif)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Penyinaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kemoterapi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Terapi hormaon dan endokrin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 192.15pt;" valign="top" width="256"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut, pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe, aksila, kekambuhan tumor local atau regional setelah mastektomi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Adjuvan sistemik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: "Arial","sans-serif";">Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, progesterone, anti estrogen, ooforektomi, adrenalektomi, hipofisektomi<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pengobatan paliatf kanker payudara tidak dapat dijalankan menurut suatu skema yang kaku, selalu dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi kemoterap[I diberikan bila ada metastasis visceral terutama ke otak dan limphangitik dan jika terpai hormonal tidak dapat mengatasi atau penyakit tersebut telah berkembang sebelumnya, dan jika tumor tersebut ER negative.<o:p></o:p></span></p> <div class="flockcredit" style="text-align: right; color: #CCC; font-size: x-small;">Blogged with the <a href="http://www.flock.com/blogged-with-flock" style="color: #999; font-weight: bold;" target="_new" title="Flock Browser">Flock Browser</a></div>abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-65433565718519224532010-05-05T19:05:00.001-07:002010-05-05T19:05:53.187-07:00Untitled<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml><br/> <w:WordDocument><br/> <w:View>Normal</w:View><br/> <w:Zoom>0</w:Zoom><br/> <w:TrackMoves/><br/> <w:TrackFormatting/><br/> <w:PunctuationKerning/><br/> <w:ValidateAgainstSchemas/><br/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid><br/> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent><br/> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText><br/> <w:DoNotPromoteQF/><br/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther><br/> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian><br/> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript><br/> <w:Compatibility><br/> <w:BreakWrappedTables/><br/> <w:SnapToGridInCell/><br/> <w:WrapTextWithPunct/><br/> <w:UseAsianBreakRules/><br/> <w:DontGrowAutofit/><br/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/><br/> <w:DontVertAlignCellWithSp/><br/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/><br/> <w:DontVertAlignInTxbx/><br/> <w:Word11KerningPairs/><br/> <w:CachedColBalance/><br/> </w:Compatibility><br/> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel><br/> <m:mathPr><br/> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/><br/> <m:brkBin m:val="before"/><br/> <m:brkBinSub m:val="--><br /> <m:smallfrac m:val="off"><br /> <m:dispdef><br /> <m:lmargin m:val="0"><br /> <m:rmargin m:val="0"><br /> <m:defjc m:val="centerGroup"><br /> <m:wrapindent m:val="1440"><br /> <m:intlim m:val="subSup"><br /> <m:narylim m:val="undOvr"><br /> </m:narylim></m:intlim><br /></m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml><br/> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"<br/> DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"<br/> LatentStyleCount="267"><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/><br/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"<br/> UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/><br/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/><br/> </w:LatentStyles><br/></xml><![endif]--><!--[if !mso]><object<br/> classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object><br/><style><br/>st1\:*{behavior:url(#ieooui) }<br/></style><br/><![endif]--><style><br/><!--<br/> /* Font Definitions */<br/> @font-face<br/> {font-family:Wingdings;<br/> panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;<br/> mso-font-charset:2;<br/> mso-generic-font-family:auto;<br/> mso-font-pitch:variable;<br/> mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}<br/>@font-face<br/> {font-family:"Cambria Math";<br/> panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;<br/> mso-font-charset:0;<br/> mso-generic-font-family:roman;<br/> mso-font-pitch:variable;<br/> mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}<br/> /* Style Definitions */<br/> p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal<br/> {mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-qformat:yes;<br/> mso-style-parent:"";<br/> margin:0in;<br/> margin-bottom:.0001pt;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> font-size:12.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}<br/>h3<br/> {mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-qformat:yes;<br/> mso-style-link:"Heading 3 Char";<br/> mso-style-next:Normal;<br/> margin:0in;<br/> margin-bottom:.0001pt;<br/> text-align:center;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> page-break-after:avoid;<br/> mso-outline-level:3;<br/> font-size:12.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";}<br/>h6<br/> {mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-qformat:yes;<br/> mso-style-link:"Heading 6 Char";<br/> mso-style-next:Normal;<br/> margin:0in;<br/> margin-bottom:.0001pt;<br/> text-align:justify;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> page-break-after:avoid;<br/> mso-outline-level:6;<br/> font-size:12.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";}<br/>p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent<br/> {mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-link:"Body Text Indent Char";<br/> margin-top:0in;<br/> margin-right:0in;<br/> margin-bottom:0in;<br/> margin-left:.5in;<br/> margin-bottom:.0001pt;<br/> text-align:justify;<br/> line-height:150%;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> tab-stops:18.7pt;<br/> font-size:12.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}<br/>p.MsoBodyText2, li.MsoBodyText2, div.MsoBodyText2<br/> {mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-link:"Body Text 2 Char";<br/> margin:0in;<br/> margin-bottom:.0001pt;<br/> text-align:justify;<br/> line-height:150%;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> font-size:14.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:12.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";<br/> font-weight:bold;}<br/>p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2<br/> {mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-link:"Body Text Indent 2 Char";<br/> margin-top:0in;<br/> margin-right:0in;<br/> margin-bottom:0in;<br/> margin-left:.25in;<br/> margin-bottom:.0001pt;<br/> text-align:justify;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> font-size:12.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}<br/>span.Heading3Char<br/> {mso-style-name:"Heading 3 Char";<br/> mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-locked:yes;<br/> mso-style-link:"Heading 3";<br/> mso-ansi-font-size:12.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:12.0pt;<br/> font-weight:bold;}<br/>span.Heading6Char<br/> {mso-style-name:"Heading 6 Char";<br/> mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-locked:yes;<br/> mso-style-link:"Heading 6";<br/> mso-ansi-font-size:12.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:12.0pt;<br/> font-weight:bold;}<br/>span.BodyTextIndent2Char<br/> {mso-style-name:"Body Text Indent 2 Char";<br/> mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-locked:yes;<br/> mso-style-link:"Body Text Indent 2";<br/> mso-ansi-font-size:12.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:12.0pt;}<br/>span.BodyTextIndentChar<br/> {mso-style-name:"Body Text Indent Char";<br/> mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-locked:yes;<br/> mso-style-link:"Body Text Indent";<br/> mso-ansi-font-size:12.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:12.0pt;}<br/>span.BodyText2Char<br/> {mso-style-name:"Body Text 2 Char";<br/> mso-style-unhide:no;<br/> mso-style-locked:yes;<br/> mso-style-link:"Body Text 2";<br/> mso-ansi-font-size:14.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:12.0pt;<br/> font-weight:bold;}<br/>.MsoChpDefault<br/> {mso-style-type:export-only;<br/> mso-default-props:yes;<br/> font-size:10.0pt;<br/> mso-ansi-font-size:10.0pt;<br/> mso-bidi-font-size:10.0pt;}<br/>@page Section1<br/> {size:8.5in 11.0in;<br/> margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;<br/> mso-header-margin:.5in;<br/> mso-footer-margin:.5in;<br/> mso-paper-source:0;}<br/>div.Section1<br/> {page:Section1;}<br/> /* List Definitions */<br/> @list l0<br/> {mso-list-id:335696605;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:888458190 -874898892 770371782 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l0:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l0:level2<br/> {mso-level-number-format:alpha-upper;<br/> mso-level-tab-stop:1.0in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l1<br/> {mso-list-id:354160053;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:1416136526 -2134084750 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l1:level1<br/> {mso-level-start-at:2;<br/> mso-level-text:"%1\)";<br/> mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l2<br/> {mso-list-id:392704506;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:-1400880048 1557979280 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l2:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l3<br/> {mso-list-id:429397346;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:319567354 254575826 791806086 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l3:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l3:level2<br/> {mso-level-number-format:alpha-lower;<br/> mso-level-tab-stop:1.0in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l4<br/> {mso-list-id:612789955;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:934026404 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l4:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l5<br/> {mso-list-id:889728657;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:1295795904 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l5:level1<br/> {mso-level-start-at:2;<br/> mso-level-tab-stop:45.0pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:45.0pt;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l5:level2<br/> {mso-level-number-format:alpha-lower;<br/> mso-level-tab-stop:81.0pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:81.0pt;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l5:level3<br/> {mso-level-text:"%3\)";<br/> mso-level-tab-stop:129.75pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:129.75pt;<br/> text-indent:-21.75pt;}<br/>@list l5:level4<br/> {mso-level-tab-stop:153.0pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:153.0pt;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l5:level5<br/> {mso-level-start-at:2;<br/> mso-level-number-format:alpha-lower;<br/> mso-level-text:"%5\)";<br/> mso-level-tab-stop:189.0pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:189.0pt;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l5:level6<br/> {mso-level-number-format:roman-lower;<br/> mso-level-tab-stop:225.0pt;<br/> mso-level-number-position:right;<br/> margin-left:225.0pt;<br/> text-indent:-9.0pt;}<br/>@list l6<br/> {mso-list-id:1063941514;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:1992746196 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l6:level1<br/> {mso-level-tab-stop:39.75pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:39.75pt;<br/> text-indent:-21.75pt;}<br/>@list l7<br/> {mso-list-id:1123110554;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:1118737492 935737774 -235924998 1340755620 5657868 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l7:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l7:level2<br/> {mso-level-number-format:alpha-lower;<br/> mso-level-tab-stop:1.0in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l7:level3<br/> {mso-level-number-format:bullet;<br/> mso-level-text:;<br/> mso-level-tab-stop:117.0pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:117.0pt;<br/> text-indent:-.25in;<br/> font-family:Symbol;<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";<br/> mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}<br/>@list l7:level4<br/> {mso-level-number-format:bullet;<br/> mso-level-text:-;<br/> mso-level-tab-stop:2.0in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}<br/>@list l8<br/> {mso-list-id:1531143994;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:-622441274 935737774 -293286564 -1633377046 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l8:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l8:level2<br/> {mso-level-number-format:alpha-lower;<br/> mso-level-tab-stop:1.0in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l8:level3<br/> {mso-level-number-format:bullet;<br/> mso-level-text:;<br/> mso-level-tab-stop:117.0pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:117.0pt;<br/> text-indent:-.25in;<br/> font-family:Symbol;<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";<br/> mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}<br/>@list l9<br/> {mso-list-id:1573812012;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:-484154890 -1754874818 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}<br/>@list l9:level1<br/> {mso-level-tab-stop:.6in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:.6in;<br/> text-indent:-.4in;<br/> mso-ansi-font-size:14.0pt;<br/> mso-ascii-font-family:"Times New Roman";<br/> mso-fareast-font-family:"Times New Roman";<br/> mso-hansi-font-family:"Times New Roman";<br/> mso-bidi-font-family:"Times New Roman";<br/> mso-hide:none;<br/> text-transform:none;<br/> text-effect:none;<br/> text-shadow:none;<br/> text-effect:none;<br/> text-effect:none;<br/> text-decoration:none;<br/> text-line-through:none;<br/> vertical-align:baseline;}<br/>@list l10<br/> {mso-list-id:1881355700;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:-352946324 -2334138 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}<br/>@list l10:level1<br/> {mso-level-text:"%1\)";<br/> mso-level-tab-stop:83.45pt;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> margin-left:83.45pt;<br/> text-indent:-.25in;}<br/>@list l11<br/> {mso-list-id:2036541168;<br/> mso-list-type:hybrid;<br/> mso-list-template-ids:-1120890554 2043566702 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}<br/>@list l11:level1<br/> {mso-level-number-format:alpha-upper;<br/> mso-level-tab-stop:.5in;<br/> mso-level-number-position:left;<br/> text-indent:-.25in;<br/> text-decoration:none;<br/> text-underline:none;}<br/>ol<br/> {margin-bottom:0in;}<br/>ul<br/> {margin-bottom:0in;}<br/>--><br/></style><!--[if gte mso 10]><br/><style><br/> /* Style Definitions */<br/> table.MsoNormalTable<br/> {mso-style-name:"Table Normal";<br/> mso-tstyle-rowband-size:0;<br/> mso-tstyle-colband-size:0;<br/> mso-style-noshow:yes;<br/> mso-style-priority:99;<br/> mso-style-qformat:yes;<br/> mso-style-parent:"";<br/> mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;<br/> mso-para-margin:0in;<br/> mso-para-margin-bottom:.0001pt;<br/> mso-pagination:widow-orphan;<br/> font-size:10.0pt;<br/> font-family:"Times New Roman","serif";}<br/></style><br/><![endif]--><br /><br /><h3>Cedera Kepala</h3><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="text-transform: uppercase;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="text-transform: uppercase;" lang="SV">T</span><span style="" lang="SV">engkorak sebagai pelindung jaringan otak<br />mepunyai daya elastisitas untuk mengatasi trauma bila dipukul atau terbentur<br />benda tumpul. Namun pada benturan, beberapa mili detik akan terjadi depresi<br />maksimal dan diikuti osilasi. Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada<br />tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar<br />otak, oedem otak, perdarahan dengan derajat yang bervariasi tergantung pada<br />luas daerah trauma.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 56.7pt; text-indent: -56.7pt; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Klasifikasi<span style=""> </span>Cedera Kepala<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 56.7pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Berat ringannya<br />cedera kepala bukan didasarkan berat ringanya gejala yang muncul setelah cedera<br />kepala (Alexander PM, 1995). Ada berbagai klasifikasi yang dipakai dalam<br />penentuan derajat cedera kepala. <i>The Traumatic Coma Data Bank </i><span style=""> </span>mendifinisikan berdasarkan skor Skala Koma<br />Glasgow (<i>Glasgow coma scale</i>)<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 63pt; text-indent: -63pt; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Tabel 1.<span style=""> </span>Kategori Penentuan<br />Keparahan cedera Kepala<span style=""> </span>berdasarkan<br />Nilai Skala Koma Glasgow (SKG)<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><br /> <tbody><tr style=""><br /> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><b>Penentuan<o:p></o:p></b></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><b>keparahan<o:p></o:p></b></p><br /> </td><br /> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><b>Deskripsi<o:p></o:p></b></p><br /> </td><br /> </tr><br /> <tr style=""><br /> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">Minor/<br /> Ringan </p><br /> </td><br /> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">SKG 13 – 15<o:p></o:p></span></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau<br /> amnesia tetapi kurang dari 30 menit. </span>Tidak ada fraktur tengkorak,<br /> tidak ada kontusia cerebral, hematoma</p><br /> </td><br /> </tr><br /> <tr style=""><br /> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">Sedang</p><br /> </td><br /> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">SKG 9 – 12<o:p></o:p></span></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kehilangan kesadaran dan atau amnesia<br /> lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam. </span>Dapat mengalami fraktur<br /> tengkorak.</p><br /> </td><br /> </tr><br /> <tr style=""><br /> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">Berat</p><br /> </td><br /> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">SKG 3 – 8<o:p></o:p></span></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kehilangan kesadaran dan atau terjadi<br /> amnesia lebih dari 24 jam. </span>Juga meliputi kontusia serebral, laserasi<br /> atau hematoma intrakranial</p><br /> </td><br /> </tr><br /></tbody></table><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">sumber :keperawatan kritis, pendekatan<br />holostik vol, II tahun 1995, hal:226<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Tabel 2. Skala Koma Glasgow (Blak, 1997)<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"><br /> <tbody><tr style="height: 70.9pt;"><br /> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in; height: 70.9pt;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; text-indent: -21.75pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /> </span></span></b><!--[endif]--><b><u>Membuka Mata<o:p></o:p></u></b></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Spontan</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Terhadap<br /> rangsang suara</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Terhadap<br /> nyeri</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Tidak<br /> ada</p><br /> </td><br /> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in; height: 70.9pt;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">4</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">3</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">2</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">1</p><br /> </td><br /> </tr><br /> <tr style="height: 80.5pt;"><br /> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in; height: 80.5pt;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; text-indent: -21.75pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /> </span></span></b><!--[endif]--><b><u>Respon Verbal<o:p></o:p></u></b></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Orientasi<br /> baik</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">orientasi<br /> terganggu</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Kata-kata<br /> tidak jelas</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Suara<br /> Tidak jelas</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Tidak ada respon</p><br /> </td><br /> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in; height: 80.5pt;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">5</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">4</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">3</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">2</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">1</p><br /> </td><br /> </tr><br /> <tr style=""><br /> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; text-indent: -21.75pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /> </span></span></b><!--[endif]--><b><u>Respon Motorik<o:p></o:p></u></b></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Mampu<br /> bergerak</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Melokalisasi<br /> nyeri</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Fleksi<br /> menarik</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Fleksi<br /> abnormal</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 39.75pt; line-height: 150%;">Ekstensi</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.55in; line-height: 150%;">Tidak<br /> ada respon</p><br /> </td><br /> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">6</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">5</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">4</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">3</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">2</p><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">1</p><br /> </td><br /> </tr><br /> <tr style=""><br /> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 4.25in;" valign="top" width="408"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">Total</p><br /> </td><br /> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 1.25in;" valign="top" width="120"><br /> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;">3 - 15</p><br /> </td><br /> </tr><br /></tbody></table><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 56.7pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 56.7pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Annegers et al<br />(1998) membagi trauma kepala berdasarkan lama tak sadar dan lama amnesis pasca<br />trauma yang dibagi menjadi:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Cedera<br />kepala ringan, apabila kehilangan kesadaran dan amnesia berlangsung kurang dari<br />30 menit.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Cedera<br />kepala sedang, apabila kehilangan kesadaran atau amnesia terjadi 30 menit<br />sampai 24 jam atau adanya fraktur tengkorak.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Cedera<br />kepala berat, apabila kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 24 jam,<br />perdarahan subdural dan kontusio serebri.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Penggolongan cedera kepala<br />berdasarkan periode kehilangan kesadaran ataupun amnesia saat ini masih<br />kontroversional dan tidak dipakai secara luas. Klasifikasi cedera kepala<br />berdasarkan jumlah Skala Koma Glasgow (SKG) saat masuk rumah sakit merupakan<br />definisi yang paling umum dipakai (Hoffman, dkk, 1996).<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 51.05pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 56.7pt; text-indent: -56.7pt; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Patofisiologi <o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Patofisiologis dari cedera<br />kepala traumatic dibagi dalam proses primer dan proses sekunder. Kerusakan yang<br />terjadi dianggap karena gaya fisika yang berkaitan dengan suatu trauma yang<br />relative baru terjadi dan bersifat irreversible untuk sebagian besar daerah<br />otak. Walaupun kontusio dan laserasi yang terjadi pada permukaan otak, terutama<br />pada kutub temporal dan permukaan orbital dari lobus frontalis, memberikan<br />tanda-tanda jelas tetapi selama lebih dari 30 tahun telah dianggap jejas akson<br />difus pada substasi alba subkortex adalah penyebab utama kehilangan kesadaran<br />berkepanjangan, gangguan respon motorik dan pemulihan yang tidak komplit yang<br />merupakan penanda pasien yang menderita cedera kepala traumatik berat.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.75in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -51.05pt; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Proses Primer<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Proses primer timbul langsung<br />pada saat trauma terjadi. Cedera primer biasanya fokal (perdarahan, konusi) dan<br />difus (jejas akson difus).Proses ini adalah kerusakan otak tahap awal yang<br />diakibatkan oleh benturan mekanik pada kepala, derajat kerusakan tergantung<br />pada kuat dan arah benturan, kondisi kepala yang bergerak diam, percepatan dan<br />perlambatan gerak kepala. Proses primer menyebabkan fraktur tengkorak,<br />perdarahan segera intrakranial, robekan regangan serabu saraf dan kematian<br />langsung pada daerah yang terkena.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -51.05pt; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">Proses Sekunder<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kerusakan sekunder timbul<br />beberapa waktu setelah trauma menyusul kerusakan primer. Dapat dibagi menjadi<br />penyebab sistemik dari intrakranial. Dari berbagai gangguan sistemik, hipoksia<br />dan hipotensi merupakan gangguan yang paling berarti. Hipotensi menurunnya<br />tekanan perfusi otak sehingga mengakibatkan terjadinya iskemi dan infark otak.<br />Perluasan kerusakan jaringan otak sekunder disebabkan berbagai faktor seperti<br />kerusakan sawar darah otak, gangguan aliran darah otak metabolisme otak,<br />gangguan hormonal, pengeluaran bahan-bahan neurotrasmiter dan radikal bebas.<br />Trauma saraf proses primer atau sekunder akan menimbulkan gejala-gejala<br />neurologis yang tergantung lokasi kerusakan.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kerusakan sistem<br />saraf motorik yang berpusat dibagian belakang lobus frontalis akan<br />mengakibatkan kelumpuhan pada sisi lain. Gejala-gejala kerusakan lobus-lobus<br />lainnya baru akan ditemui setelah penderita sadar. Pada kerusakan lobus<br />oksipital akan dujumpai ganguan sensibilitas kulit pada sisi yang berlawanan.<br />Pada lobus frontalis mengakibatkan timbulnya seperti dijumpai pada epilepsi<br />lobus temporalis.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kelainan<br />metabolisme yang dijumpai pada penderita cedera kepala disebabkan adanya<br />kerusakan di daerah hipotalamus. Kerusakan dibagian depan hipotalamus akan<br />terjadi hepertermi. Lesi di regio optika berakibat timbulnya edema paru karena<br />kontraksi sistem vena. Retensi air, natrium dan klor yang terjadi pada hari pertama<br />setelah trauma tampaknya disebabkan oleh terlepasnya hormon ADH dari daerah<br />belakang hipotalamus yang berhubungan dengan hipofisis.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Setelah kurang<br />lebih 5 hari natrium dan klor akan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah<br />berlebihan sehingga keseimbangannya menjadi negatif. Hiperglikemi dan<br />glikosuria yang timbul juga disebabkan keadaan perangsangan pusat-pusat yang<br />mempengaruhi metabolisme karbohidrat didalam batang otak.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Batang otak<br />dapat mengalami kerusakan langsung karena benturan atau sekunder akibat fleksi<br />atau torsi akut pada sambungan serviks medulla, karena kerusakan pembuluh darah<br />atau karena penekanan oleh herniasi unkus.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Gejala-gejala<br />yang dapat timbul ialah fleksiditas umum yang terjadi pada lesi tranversal<br />dibawah nukleus nervus statoakustikus, regiditas deserebrasi pada lesi<br />tranversal setinggi nukleus rubber, lengan dan tungkai kaku dalam sikap<br />ekstensi dan kedua lengan kaku dalam fleksi pada siku<span style=""> </span>terjadi bila hubungan batang otak dengan<br />korteks serebri terputus.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Gejala-gejala<br />Parkinson timbul pada kerusakan ganglion basal. Kerusakan-kerusakan saraf-saraf<br />kranial dan traktus-traktus panjang menimbulkan gejala neurologis khas. Nafas<br />dangkal tak teratur yang dijumpai pada kerusakan medula oblongata akan<br />menimbulkan timbulnya Asidesil. Nafas yang cepat dan dalam yang terjadi pada<br />gangguan setinggi diensefalon akan mengakibatkan alkalosisi respiratorik.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Cedera otak sekunder tejadi setiap<br />saat setelah terjadi benturan. Factor-faktor yang menyebabkan cedera otak<br />sekunder adalah:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Hematoma intrakranial</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Epidural</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Subdural</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Intraserebral</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Subarahnoid</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Pembengkakan otak</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Mungkin terjadi dengan atau tanpa hematoma<br />intrakranial. Hal ini diakibatkan timbunan cairan intra atau ekstrasekuler atau<br />bendung vaskuler.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Herniasi : tentorial dan tonsiler</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Iskhemi serebral, akibat dari:</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 117pt; text-indent: -99pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Hipoksia / hiperkarbi</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 117pt; text-indent: -99pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Hipotensi</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 117pt; text-indent: -99pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Peninggian tekanan intrakranial</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Infeksi : Meningitis, abses serebri</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 56.7pt; text-indent: -56.7pt; line-height: 150%;"><b>Tipe trauma kepala <o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -51.05pt; line-height: 150%;"><b>a. <span style=""> </span>Trauma kepala terbuka<o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Trauma ini dapat menyebabkan fraktur<br />tulang tengkorak dan laserasi durameter. Kerusakan otak dapat terjadi bila<br />tulang tengkorak menusuk otak, misalnya akibat benda tajam atau tembakan.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Fraktur linier di daerah temporal, dimana<br />arteri meningeal media berada dalam jalur tulang temporal, sering menyebabkan<br />perdarahan epidural. Fraktur linier yang melintang garis tengah, sering<br />menyebabkan perdarahan sinus dan robeknya sinus sagitalis superior.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><i><span style="" lang="SV"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></i><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Fraktur di daerah basis, disebabkan karena<br />trauma dari atas atau kepala bagian atas yang membentur jalan atau benda diam.<br />Fraktur di fosa anterior, sering terjadi keluarnya liquor melalui hidung <i>(rhinorhoe)</i><br />dan adanya brill hematom <i>(raccon eye).<o:p></o:p></i></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Fraktur pada os petrosus, berbentuk<br />longitudinal dan transversal (lebih jarang). Fraktur longitudinal dibagi<br />menjadi anterior dan posterior. Fraktur anterior biasanya karena trauma di<br />daerah temporal, sedang yang posterior disebabkan trauma di daerah oksipital.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Fraktur<br />longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna,<br />foramen jugularis dan tuba eustakhius. Setelah 2 – 3 hari akan nampak <i>battle<br />sign </i>(warna biru di belakang telinga di atas os mastoid) dan <i>otorrhoe</i><br />(liquor keluar dari telinga). perdarahan dari telinga dengan trauma kepala<br />hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak. Pada dasarnya<br />fraktur tulang tengkorak itu sendiri tidaklah menimbulkan hal yang emergensi,<br />namun yang sering menimbulkan masalah adalah fragmen tulang itu menyebabkan<br />robekan pada durameter, pembuluh darah atau jaringan otak. </span>Hal ini dapat<br />menyebabkan kerusakan pusat vital, saraf kranial dan saluran saraf <i>(nerve<br />pathway)</i>.</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><b>b. Trauma kepala tertutup</b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 150%;"><b>1) <span style=""> </span>Komotio serebri (gegar otak)<o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Penyebab gejala komotio serebri belum<br />jelas. Akselerasi-akselerasi yang meregangkan otak dan menekan formotio<br />retikularis merupakan hipotesis yang banyak dianut. Setelah penurunan kesadaran<br />beberapa saat pasien mulai bergerak, membuka matanya tetapi tidak terarah,<br />reflek kornea, reflek menelan dan respon terhadap rasa sakit yang semula hilang<br />mulai timbul kembali. Kehilangan memori yang berhubungan dengan waktu sebelum<br />trauma disebut amnesia retrograde. Amnesia post traumatic ialah kehilangan<br />ingatan setelah trauma, sedangkan amnesia traumatic terdiri dari amnesia<br />retrograde dan post traumatic.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></b><!--[endif]--><b>Edema serebri traumatic<o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Otak dapat menjadi sembab tanpa disertai<br />perdarahan pada trauma kapitis terutama pada anak-anak. Pingsan dapat<br />berlangsung lebih dari 10 menit, tidak dijumpai tanda-tanda kerusakan jaringan<br />otak. Pasien mengeluh nyeri kepala, vertigo, mungkin muntah. Pemeriksaan cairan<br />otak mungkin hanya dijumpai tekanan yang agak meningkat.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></b><!--[endif]--><b>Kontusio serebri <o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kerusakan jaringan otak disertai<br />perdarahan yang secara makroskopis tidak mengganggu jaringan. Kontosio sendiri<br />biasanya menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah motorik atau<br />sensorik otak.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kontusio serebri murni biasanya jarang<br />terjadi. Diagnosa kontusio serebri meningkat sejalan dengan meningkatnya<br />penggunaan CT scan dalam pemeriksaan cedera kepala. Kontusio serebri sangat<br />sering terjadi difrontal dan labus temporal, walaupun dapat terjadi juga pada<br />setiap bagian otak, termasuk batang otak dan serebelum. Batas perbedaan antara<br />kontusio dan perdarahan intra serebral traumatika memang tidak jelas. Kontusio<br />serebri dapat saja dalam waktu beberapa jam atau hari mengalami evolusi<br />membentuk pedarahan intra serebral (ATLS 1997).<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV"><span style=""> <br /></span>4) <span style=""> </span>Perdarahan<span style=""> </span>Intrakranial<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: 150%;"><b><span style="" lang="SV">a) <span style=""> </span>Perdarahan<br />Epidural<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Perdarahan epidural terletak diantara dura<br />dan calvaria. Umumnya terjadi pada regon temporal atau temporopariental akibat<br />pecahnya anteri meningea media (Sudiharto 1998). Manifestasi klinik berupa<br />gangguan kesadaran sebentar dan dengan bekas gejala (interval lucid) beberapa<br />jam. Keadaan ini disusul oleh gangguan kesadaran progesif disertai kelainan<br />neurologis unilateral. Kemudian gejala neurologis timbul secara progesif berupa<br />pupil anisokor, hemiparese, papiledema dan gajala herniasi transcentorial.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Perdarahan epidural di fossa posterior<br />dengan perdarahan berasal dari sinus lateral, jika terjadi di oksiput akan<br />menimbulkan gangguan kesadaran, nyeri kepala, muntah ataksia serebelar dan<br />paresis nervi kranialis. </span>Ciri perdarahan epidural berbentuk bikonveks<br />atau menyerupai lensa cembung.</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 189pt; text-indent: -171pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></b><!--[endif]--><b>Perdarahan Subdural<o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Terjadi antara duramater dan arachnoid.<br />Perdarahan subdural lebih biasa terjasi perdarahan epidural (30 % dari cedera<br />kepala berat). Umumnya perdarahan akibat pecahnya/robeknya vena-vena jembatan<br />yang terletak antara kortek serebri dan sinus venosa tempat vena tadi bermuara,<br />namun dapat pula terjadi akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaaan otak.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Gejala yang sub akut tidak sejelas yang gejala<br />akut. Perdarahan subdural menjadi simptomatik dalam 3 hari disebut akut, jika<br />gejala timbul antarqa 3 sampai 21 hari disebut subakut, sedangkan lebih dari 21<br />hari disebut kronik.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Gejala yang paling sering pada akut adalah<br />nyeri kepala, mengantuk, agitasi cara berpikir yang lambat dan bingung. Gejala<br />yang paling sering pada kronik adalah nyeri kepala yang semakin berat, cara<br />berpikir yang lambat, bingung, mngantuk. Pupil edema dapat terjadi dan<br />pupilipsilateral dilatasi dan refleka cahaya menurun, Hemiparese sebagai tanda<br />akhir biasa ipsilateral atau kontralateral tergantung pada a[akah lobus<br />temporal mengalami herniasi melalui celah tentorum dan menekan pendukulus<br />serebri kontralateral.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Perdarahan subdural biasanya menutupi<br />seluruh permukaan hemisfer otak dan kerusakan otak dibawahnya lebih berat dan<br />prognosinyapun jauh lebih buruk daripada perdarahan epidural.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 189pt; text-indent: -171pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></b><!--[endif]--><b>Perdarahan subarahnoid<o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Perdarahan subaranoid sering terjadi pada<br />trauma kapitis. Secara klinis mudah dikenali yaitu ditemukannya kaku kuduk, nyeri<br />kepala, gelisah, suhu badan subfebril.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent"><span style="" lang="SV">Gejalanya<br />menyerupai meningitis. Perdarahan yang besar dapat disertai koma. Pedarahan<br />terjadi didalam ruang subarahnoid karena robeknya pembuluh darah yang berjalan<br />didalamnya. darah tercampur dengan cairan otak. Adanya darah didalam liquor<br />serebri spinal akan merangsang meningia sehingga terjadi kaku kuduk.<b><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></b></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><h6 style="line-height: 150%;">Manifestasi Klinis</h6><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Gangguan kesadaran</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Konfusi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Abnormalitas pupil</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Awitan tiba-tiba defisit neurologik</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Perubahan tanda vital</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Gangguan penglihatan dan pendengaran</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Disfungsi sensory </p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Kejang otot</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Sakit kepala</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Vertigo</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">11.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Gangguan<br />pergerakan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">12.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Kejang<br /></p><br /><br /><p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><br /><br /><h6 style="line-height: 150%;">Evaluasi Diagnostik</h6><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->CT scan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->MRI</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Angiografi cerebral</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Penatalaksanaan<o:p></o:p></b></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Tindakan terhadap peningkatan TIK</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->pemantauan TIK dengan ketat</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->oksigenasi adekuat</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->pemberian mannitol</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->penggunaan steroid</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->peningkatan kepala tempat tidur</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->bedah neuro</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Tindakan pendukung lain</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->dukungan ventilasi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->pencegahan kejang</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">pemeliharan cairan, elektrolit, dan<br />keseimbangan nutrisi <o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->terapi antikonvulsan </p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->klorpromazin untuk <span style=""> </span>menenangkan pasien</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->selang nasogastrik</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p><br /><br /><p class="MsoBodyText2"><span style="" lang="SV">Proses<br />Penatalaksanaan pada Trauma Kepala yang Memerlukan Tindakan Bedah<span style=""> </span>Saraf :<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Penatalaksanaan trauma kepala yang memerlukan<br />tindakan bedah saraf, merupakan proses yang terdiri dari serangkaian tahapan<br />yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga sampai pada pengambilan putusan<br />untuk melakukan tindakan pembedahan. </span>Dalam hal ini meliputi 4 tahapan,<br />tahapan-tahapan tersebut meliputi:</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Tahap I</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Penilaian awal dan Pertolongan pertama</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent" style="">Penilaian awal, prioritas<br />penilaian :</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Airway</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Breathing</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Circulation</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Periksa<br />adanya kemungkinan kelainan atau perdarahan<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tentukan<br />hal-hal sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Lamanya<br />tak sadar<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Lamanya<br />amnesia post-trauma<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Sebab-sebab<br />cedera<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Adanya<br />nyeri kepala, muntah<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pemeriksaan fisik umum dan neurologik</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pertolongan pertama<br />yang segera dilakukan bila terjadi gangguan pernafasan, sirkulasi dan atau<br />gangguan kesadaran:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Membebaskan<br />jalan nafas agar tetap terbuka dan bebas<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Mengontrol atau mengendalikan perdarahan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Menanggulangi renjatan (shock)</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 117pt; text-align: justify; text-indent: -81pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Monitor EKG</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Diagnosis</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pemeriksaan Laboratorium </p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Hb,<br />hematokrit, eritrosit, lekosit, trombosit, elektrolit, gula darah, BUN, ureum,<br />kreatinin, masa perdarahan dan penjendalan, golongan darah dan AGD.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pemeriksaan penunjang yang khusus</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style=""> </span>Foto kepala</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style=""> </span>Foto servikal</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />trauma multiple perlu dilakukan <i>foto abdomen dan ekstremitas<o:p></o:p></i></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style=""> </span>Angiografi Serebral</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style=""> </span>CT scan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style=""> </span>Burr holes/trepanasi eksplorasi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Indikasi Konsultasi Bedah Saraf (Teddy<br />& Anslew, 1989)<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Coma<br />yang berlangsung lebih dari 6 jam<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Penurunan<br />kesadaran atau gangguan neurologik progresif<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Penderita<br />belum sadar kembali setelah dirawat 24 jam<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Adanya<br />tanda-tanda neurologik fokal, termasuk yang sudah ada sejak saat terjadinya<br />cedera kepala.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Adanya<br />kejang fokal atau umum setelah trauma.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Fraktur impresi terbuka / tertutup</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Perdarahan intrakranial</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tahap II: Observasi perjalanan klinis dan<br />Perawatan suportif<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Tahap III</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Indikasi pembedahan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Perlukaan pada kulit kepala</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Fraktur tulang kepala</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Hematoma intrakranial</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Kontusio<br />jaringan otak yang mempunyai diameter > 1 cm dan atau laserasi otak<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Subdural higroma</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Kebocoran cairan serebrospinal </p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Kontaindikasi</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Adanya<br />tanda-tanda renjatan (Shock), ini biasanya bukan karena trauma kepalanya tetapi<br />karena sebab-sebab lain, misalnya ruptur alat viscera (Hepar, lien, ginjal)<br />atau fraktur berat pada ekstremitas.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Penderita<br />dengan trauma kepala yang pada waktu masuk rumah sakit pupil sudah dilatasi<br />maksimal dan reaksi cahaya negatif, denyut nadi dan respirasi irregular.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Tujuan Pembedahan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Untuk<br />mengeluarkan bekuan darah dan atau jaringan otak yang nekrotik<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Untuk<br />mengangkat bagian tulang yang menekan atau masuk ke jaringan otak<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Untuk mengurangi tekanan intrakranial</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Untuk mengontrol perdarahan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Untuk menutup durameter atau memperbaiki<br />durameter yang rusak</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Menutup defek pada kulit kepala untuk mencegah<br />infeksi atau untuk kepentingan segi kosmetik.</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Persiapan Pembedahan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Mempertahankan<br />jalan nafas agar tetap bebas<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pasang infus </p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Observasi tanda-tanda vital</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pemeriksaan laboratorium</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pemberian antibiotik profilaksi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pasang kateter</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pasang NGT</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Terapi untuk menurunkan TIK</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Pemberian antikonvulsan</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Tahap IV</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Pembedahan spesifik</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Perlukaan<br />pada kulit prinsipnya dilakukan “debridemen”<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Pada<br />lesi desak ruang intrakranial traumatic pada prinsipnya dilakukan kraniotomi<br />yang cukup luasnya.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />Hematom Epidural biasanya dilakukan.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Trepanasi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Kraniotomi yang diperluas dengan kraniektomi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Bila diagnosa dengan CT scan<br />yang menunjukkan lesi dengan jelas, cukup dengan kraniotomi yang terbatas. Pada<br />epidural hematom yang lebih tebal <1,5 – 1 cm, belum perlu tindakan operasi.<br /><o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />Hematom Subdural<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada Hematom<br />Subdural akut senantiasa diperlukan kraniotomi yang luas. Tindakan kraniektomi<br />atau membuat lubang bur tidak dianggap cukup, ini hanya hematom subdural yang<br />kronis.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />Hematom intraserebral dan kontusio serebri dengan efek massa yang jelas<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dilakukan tindakan kraniotomi<br />yang cukup luas. <o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bila<br />terdapat kontusio dengan diameter > 1 cm, dipermukaan korteks hendaknya<br />diisap sampai batas jaringan otak yang sehat.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Menimbulkan efek <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">massa</st1:place></st1:city><br />yang jelas</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Menyebabkan penyimpangan garis tengah > 4-5 mm</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Volume diperkirakan > 30 cc atau diameter > 3 cm</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Menunjukkan<br />peninggian tekanan intrakarnial > 30 mmHg dan atau berkaitan dengan gangguan<br />neurologik yang progresif.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Pada hematoma<br />intraserebral yang kronis dapat dilakukan dengan trepanasi secara konvensional<br />dan aspirasi.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style=""> </span>Pada intraventrikuler hematoma</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Kraniotomi – aspirasi hematom</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Trepanasi – drenase ventrikuler</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bila<br />timbul tanda-tanda hidrosefalus, dilakukan ventrikulo-peri-toneal shunt.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Prognosis buruk bila GCS <<br />8 pada saat masuk dirawat. Bila GCS > 8 prognosis lebih baik kira-kira 86 %<br />hidupnya tidak tergantung orang lain.<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />subdural higroma<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />Rhinorrhea<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />Laserasi otak<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />fraktur tulang kepala terbuka<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pada<br />fraktur yang menekan tertutup<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Evaluasi: komplikasi yang perlu<br />diperhatikan:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Perdarahan ulang</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Kebocoran cairan otak</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Infeksi pada luka atau sepsis</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Timbulnya edema serebri</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Timbulnya<br />edema pulmonum neurogenik, akibat peninggian TIK<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Nyeri kepala setelah penderita sadar</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Konvulsi</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span><!--[endif]-->Outcome</p><br /><br /><p class="MsoBodyTextIndent" style=""><span style="" lang="SV">Outcome akibat trauma kepala, walaupun sudah<br />dilakukan tindakan operasi tergantung beberapa factor diantaranya:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Saat dilakukan <u>operasi</u></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Tergantung pada penilaian tingkat kesadaran</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Faktor usia</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tergantung<br />tanda-tanda vital waktu masuk<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]-->Tergantung pada peninggian intrakranial</p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> <br /></span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Tergantung<br />pada factor hematom: jenis, sifatnya, volume dan lokalisasinya, misalnya:<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Outcome<br />epidural hematom dengan kontusio serebri lebih buruk daripada kalau hanya ada<br />epidural hematomnya (Guillermann, 1996)<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-family: Symbol;" lang="SV"><span style="">§</span></span><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Volume<br />hematom epidural (EDH)<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">EDH<br />< 50 cc <span style=""> </span>dengan<span style=""> </span>mortalitas 12 %<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">EDH<br />50 – 100 cc <span style=""> </span>dengan<span style=""> </span>mortalitas <span style=""> </span>33 %<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">EDH<br />> 100 cc <span style=""> </span>dengan<span style=""> </span>mortalitas <span style=""> </span>66 %<o:p></o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="margin-left: -9pt; text-align: center; text-indent: 0in;" align="center"><!--[if !supportLists]--><b><span style="" lang="SV"><span style="">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="" lang="SV">Asuhan Keperawatan<o:p></o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Diagnosa<br />keperawatan yang sering muncul pada klien dengan cidera kepala :<o:p></o:p></span></p><br /><br /><ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Resiko tidak efektifnya pola<br /> pernafasan berhubungan dengan disfungsi neuromuskuler<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Resiko peningkatan tekanan intrakranial<br /> berhubungan dengan adanya proses desak ruang akibat penumpukan cairan<br /> /darah di dalam otak<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Defisit volume cairan berhubungan<br /> dengan penurunan produksi antidiuretik hormon akibat terfiksasinya<br /> hipotalamus<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Resiko keseimbangan nutrisi kurang<br /> dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan melemahnya otot yang dipergunakan<br /> untuk mengunyah dan menelan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Kerusakan mobilitas fisik berhubungan<br /> dengan perubahan persepsi sensori dan kognitif, penurunan kekuatan dan<br /> ketahanan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Perubahan persepsi sensori<br /> berhubungan dengan menurunnya tingkat kesadaran<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Nyeri akut (nyeri kepala, pusing)<br /> berhubungan dengan kerusakan jaringan otak dan peningkatan tekanan<br /> intrakranial<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Cemas dari keluarga berhubungan<br /> dengan ketidakpastian terhadap pengobatan dan perawatan serta adanya<br /> perubahan situasi dan krisis <span style=""> </span><o:p></o:p></span></li></ol><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p><br /><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p><br /><br /> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><div class="flockcredit" style="text-align: right; color: #CCC; font-size: x-small;">Blogged with the <a href="http://www.flock.com/blogged-with-flock" style="color: #999; font-weight: bold;" target="_new" title="Flock Browser">Flock Browser</a></div>abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-56196304278053134612010-05-05T02:14:00.001-07:002010-05-05T02:14:52.311-07:00TALASEMIA<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"Arial Narrow"; panose-1:2 11 6 6 2 2 2 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 2048 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 1 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-font-kerning:0pt;} h2 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 2 Char"; mso-style-next:Normal; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif";} h4 {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 4 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:63.0pt; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; text-indent:-45.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:4; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-bidi-font-family:Arial;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:Arial;} span.Heading1Char {mso-style-name:"Heading 1 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 1"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; font-weight:bold;} span.Heading2Char {mso-style-name:"Heading 2 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 2"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; font-weight:bold;} span.Heading4Char {mso-style-name:"Heading 4 Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 4"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; mso-bidi-font-family:Arial; font-weight:bold;} span.BodyTextChar {mso-style-name:"Body Text Char"; mso-style-noshow:yes; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text"; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Arial Narrow","sans-serif"; mso-ascii-font-family:"Arial Narrow"; mso-hansi-font-family:"Arial Narrow"; mso-bidi-font-family:Arial;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:595.35pt 842.0pt; margin:99.25pt 85.05pt 85.05pt 99.25pt; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} @page Section2 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section2 {page:Section2;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:763258317; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1217706720 -1624752764 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:46.35pt; mso-level-number-position:left; margin-left:45.35pt; text-indent:-17.0pt; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:1012604514; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1852168732 -1331129496 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:46.35pt; mso-level-number-position:left; margin-left:45.35pt; text-indent:-17.0pt; font-family:Wingdings;} @list l2 {mso-list-id:1153178607; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-193286394 -1567556658 -69562600 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:54.85pt; mso-level-number-position:left; margin-left:51.05pt; text-indent:-14.2pt; font-family:Wingdings;} @list l2:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:-; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @list l3 {mso-list-id:1468162010; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-876995590 2063516506 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:30.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:30.0pt; text-indent:-.25in;} @list l4 {mso-list-id:1501970034; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-90924760 296899698 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l5 {mso-list-id:1962876771; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-771694882 -1099925572 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:30.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:30.0pt; text-indent:-.25in;} @list l6 {mso-list-id:1994336228; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1228128464 -1858331326 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:54.85pt; mso-level-number-position:left; margin-left:51.05pt; text-indent:-14.2pt; font-family:Wingdings;} @list l7 {mso-list-id:2035958175; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:336214594 -2017532296 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1035"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <div class="Section1"> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h1>TALASEMIA</h1> <h2>I. DEFINISI</h2> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Talasemia adalah penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>II. KLASIFIKASI</h2> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Secara molekuler talasemia dibedakan atas :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">a</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (gangguan pembentukan rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">a</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (gangguan p[embentukan rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">-</span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">d</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (gangguan pembentukan rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> dan </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">d</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> yang letak gen nya diduga berdekatan).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">d</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"> (gangguan pembentukan rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">d</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia Mayor (bentuk homozigot)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Memberikan gejala klinis yang jelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 30pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia Minor biasanya tidak memberikan gejala klinis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>III. PATOFISIOLOGI</h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Penyebab anemia pada talasemia bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Tejadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hemoglobin postnatal(Hb A)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1026" style='position:absolute;z-index:251653632' from="63pt,4.25pt" to="297pt,4.25pt"/><v:line id="_x0000_s1033" style='position:absolute;z-index:251660800' from="297pt,1.6pt" to="297pt,19.6pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><v:line id="_x0000_s1034" style='position:absolute;z-index:251661824' from="63pt,1.6pt" to="63pt,19.6pt"> <v:stroke endarrow="block"/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="78" height="1"></td> </tr> <tr> <td></td> <td><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_s1026 _x0000_s1033 _x0000_s1034" width="324" height="27" /></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <br style="" clear="all" /> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Rantai<span style=""> </span></span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">a</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1032" style='position:absolute;z-index:251659776' from="3in,12.85pt" to="243pt,12.85pt"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251659776; margin-left: 287px; margin-top: 16px; width: 38px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" v:shapes="_x0000_s1032" width="38" height="2" /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>Talasemia </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Defisiensi sintesis rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Sintesa rantai </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">a</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Kerusakan pembentukan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Hemolisis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Anemia berat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Pembentukan eritrosit oleh <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>sum-sum tulang dan disuply dari transfusi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Fe meningkat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Hemosiderosis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 200%;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Talasemia </span><span style="font-family: Symbol;"><span style="">b</span></span><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1029" style='position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251656704' from="54pt,9.5pt" to="2in,9.5pt"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251656704; left: 0px; margin-left: 71px; margin-top: 12px; width: 122px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" v:shapes="_x0000_s1029" width="122" height="2" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1028" style='position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251655680' from="270pt,9.5pt" to="342pt,9.5pt"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251655680; left: 0px; margin-left: 359px; margin-top: 12px; width: 98px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" v:shapes="_x0000_s1028" width="98" height="2" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1027" style='position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:251654656' from="261pt,.5pt" to="261pt,.5pt"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251654656; left: 0px; margin-left: 347px; margin-top: 0px; width: 2px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" v:shapes="_x0000_s1027" width="2" height="2" /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menstimulasi eritropoesis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hiperplasia SS Tlg<span style=""> </span><span style=""> </span>Sel darah merah rusak<span style=""> </span>Hemapoesis eksra medular<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perubahan skeletal<span style=""> </span>Hemolisis<span style=""> </span>splenomegali/limfadenopati<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Anemia<span style=""> </span>Hemosiderosis<span style=""> </span><span style=""> </span>Hemokromatosis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Maturasi seksual dan<span style=""> </span>Kulit kecoklatan<span style=""> </span>Fibrosis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1031" style='position:absolute;z-index:251658752' from="198pt,14.2pt" to="369pt,14.2pt"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251658752; margin-left: 263px; margin-top: 18px; width: 230px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif" v:shapes="_x0000_s1031" width="230" height="2" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1030" style='position:absolute;z-index:251657728' from="198pt,5.2pt" to="198pt,5.2pt"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 251657728; margin-left: 263px; margin-top: 6px; width: 2px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/BILLIB%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" v:shapes="_x0000_s1030" width="2" height="2" /></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Pertumbuhan terlambat<span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Jantung<span style=""> </span>liver<span style=""> </span>K.empedu<span style=""> </span>Pankreas<span style=""> </span>limfa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>Gagal jantung sirosis kolelitiasis<span style=""> </span>diabetes<span style=""> </span>splenomegali<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>IV. ETIOLOGI</h2> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Factor genetic<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>V. MANIFESTASI<span style=""> </span>KLINIS</h2> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Letargi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pucat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kelemahan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Anoreksia<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Sesak nafas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Tebalnya tulang cranial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pembesaran limfe<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Menipsnya tulang kartilago<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Disritmia <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>VII. KOMPLIKASI</h2> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Fraktur patologis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Hepatosplenomegali<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Gangguan Tumbuh Kembang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45.35pt; text-indent: -17pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">v<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Disfungsi organ<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>VIII.<span style=""> </span>PENATALAKSANAAN TERAPI</h2> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Splenectomy : dilakukan untuk mengurangi penekanan pada abdomen dan meningkatkan rentang hidup sel darah merah yang berasal dari suplemen(transfusi).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>ASUHAN KEPERAWATAN</h2> <h2>PENGKAJIAN</h2> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Pengkajian Fisik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Riwayat keperawatan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kaji adanya tanda-tanda anemia(pucat,lemah,sesak,nafas cepat,hipoksia kronik,nyeri tulang dan dada,menurunnya aktivitas,anoreksia),epistaksis berulang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><span style=""> </span>Pengkajian Psikososial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Anak : Usia,tugas perkembangan psikososial,kemampuan beradaptasi dengan penyakit,mekanisme koping yang digunakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 51.05pt; text-indent: -14.2pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Keluarga : respon emosional keluarga,koping yang digunakan keluarga,penyesuaian keluarga terhadap stress.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <h2>DIAGNOSE KEPERAWATAN</h2> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan Oksigen/zat nutrisi ke sel.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Koping keluarga tidak efektif b.d dampak penyakit anak terhadap fungsi keluarga.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> </div> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><br style="page-break-before: always;" clear="all" /></span> <h4>RENCANA KEPERAWATAN</h4> <table class="MsoNormalTable" style="border: medium none ; margin-left: 23.4pt; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 44.15pt;" valign="top" width="59"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">NO<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 150.15pt;" valign="top" width="200"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">DIAGNOSE KEPERAWATAN<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 149.15pt;" valign="top" width="199"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">TUJUAN DAN KRITERIA HASIL<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 160.55pt;" valign="top" width="214"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">INTERVENSI<o:p></o:p></span></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 155.3pt;" valign="top" width="207"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">RASIONAL<o:p></o:p></span></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 44.15pt;" valign="top" width="59"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">3<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">4<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 150.15pt;" valign="top" width="200"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen/zat nutrisi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Koping Keluarga tidak efektif b.d dampak penyaklit anak terhadap fungsi keluarga<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 149.15pt;" valign="top" width="199"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x 24 jam perfusi jaringan klien adekuat dengan criteria :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Membran mukosa merah muda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Conjunctiva tidak anemis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Akral hangat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- TTV dalam batas normal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.05in; text-indent: -0.05in;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien toleran terhadap aktivitas dengan criteria :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt;"><span style="">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Kebutuhan ADL terpenuhi tanpa rasa pusing,sesak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi klien terpenuhi dengan criteria <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- BB stabil/meningkat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Nilai laboratorium Dbn<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Melaporkan nafsu makan meningkat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Menghabiskan porsi makan yang disediakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText">Setelah diberikan tindakan keperawatan selama<span style=""> </span>3 x 24 jam keluarga dapat mengatasi dan mengendalikan stress yang terjadi pada keluarga dengan criteria :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Keluarga menerima kondisi anaknya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 7.3pt; text-indent: -7.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Menunjukkan tingkah laku koping yang positip<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 160.55pt;" valign="top" width="214"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.15pt; text-indent: -2.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Monitor TTV,pengisian kapiler,warna kulit dan membaran mukosa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.15pt; text-indent: -2.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Tinggikan posisi kepala<span style=""> </span>tempat tidur<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Periksa adanya keluhan nyeri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Catat keluhan rasa dingin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Beri oksigen sesuai kebutuhan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Kolaborasi dalam pemeiksaan lab : HB,HMT,SDM.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Kaji kemampuan anak dalm melakukan aktivitas/memenuhi ADL<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Monitor TTV,respon fisiologis selama,setelah melakukan aktivitas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Beri informasi pada anak/klg untuk berhenti melakukan aktivitas jika terjadi peningkatan TTV atau pusing<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Beri bantuan dalam beraktivitas/ambulasi ila perlu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Perioritaskan jadwal askep untuk meningkatkan istirahat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.15pt; text-indent: -2.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Kaji riwayat nutrisi dan makanan yg disukai<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Observasi dan catat masukan makanan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Timbang Berat badan setiap hari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.15pt; text-indent: -2.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.15pt; text-indent: -2.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Beri makanan sedikit tapi sering dan atau makan diantara waktu makan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Konsul ahli gizi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Beri obat/suplemen vitamin sesuai order<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 2.15pt; text-indent: -2.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Jelaskan kondisi anak sesuai realita dan beri dukungan pada keluarga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.15pt; text-indent: -11.15pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Berikan waktu/dengarkan hal-hal yang<span style=""> </span>mejadi keluhan keluarga<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Memberikan dukungan kepada keluarga untuk mengembangkan harapan realistis thd anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 11.2pt; text-indent: -11.2pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Bantu keluarga untuk memahami betapa pentingnya mempertahankan fungsi psikososial<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 155.3pt;" valign="top" width="207"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Perubahan tanda vital,warna kulit dan membran mukosa menunjukkan tanda perfusi jaringan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan seluler<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Iskemia seluler mempengaruhi jar.miokardial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Vasokontriksi ke organ vital menurunkan sirkulasi perifer<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Memaksimalkan transfer oksigen ke jaringan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Memantau kadar oksigenasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Mempengaruhi pilihan intervensi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jml oksigen adekuat ke jar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Rangsangan/stress kardiopulmonal berlebihan dpt menimbulkan dekompensasi/kegagalan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Membantu dan memberi dukungan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Memperthanan tingkat energi dan meningkatkan regangan pada system jantung dan pernafasan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Mengidentifikasi defisiensi,merencanakan intervensi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- mengawasi penurunan BB atau efektivitas intervensi nutrisi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Makan dpt menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Membantu membuat rencana diet<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Menigkatkan masukan protein dan kalori<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Keluarga paham dengan kondisi anak dan dapat menerima sesuai keadaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Orang terdeklat memerlukan dukungan yg terus menerus dg berbagai masalah yg dihadapi akan meningkatkan dlm mengatasi penyakit untuk memudahkan proses adaptasi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Dukungan keluarga thd anak dapat meningktkan harapan anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 5.3pt; text-indent: -5.3pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Arial Narrow","sans-serif";">- Tingkah laku yang terhalang,tuntutan perawatan tinggi dan seterusnya dapat menimbulkan klg menarik diri dri pergaulan social.<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <div class="flockcredit" style="text-align: right; color: #CCC; font-size: x-small;">Blogged with the <a href="http://www.flock.com/blogged-with-flock" style="color: #999; font-weight: bold;" target="_new" title="Flock Browser">Flock Browser</a></div>abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-42903518408465707522010-05-05T02:04:00.000-07:002010-05-05T02:05:18.814-07:00HISCHPRUNG ( MEGACOLON AGANGGLIONIC )HISCHPRUNG <br /> ( MEGACOLON AGANGGLIONIC )<br /><br /><br />A. Pengertian<br />Penyakit hischprung disebut juga congenital aganglionosis atau megacolon (aganglionic megacolon ) yaitu tidak adanya sel ganglion dalam rectum dan sebagian tidak ada dalam colon.<br />Kelainan hirschsprung terjadi pada persarafan usus besar paling bawah, mulai anus hingga ke bagian usus di atasnya, termasuk ganglion parasimpatis, yang mengatur pergerakan usus hingga membuat usus dapat bergerak melebar dan menyempit<br /><br />B. Etiologi<br /> Sering terjadi pada anak dengan down syndrome<br /> Kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi kraniokaudal pada myenterik dan submukosa dinding plexus<br /><br />C. Patofisiologi <br /> Berdasarkan panjang segmen yang terkena dapat dibedakan 2 tipe yaitu :<br />a. Penyakit Hischprung segmen pendek<br />Segmen agangilonosis mulai dari anus sampai sigmoid.<br />b. Penyakit hischprung segmen panjang<br />Daerah agangilonosis dapat melebihi sigmoid bahkan dapat mengenai seluruh kolon sampai usus halus. <br /> Persarafan parasimpatik colon didukung oleh ganglion. Persarafan parasimpatik yang tidak sempurna pada bagian usus yang aganglionik mengakibatkan peristaltic abnormal sehingga terjadi konstipasi dan obstruksi<br /> Tidak adanya ganglion disebabkan kegagalan dalam migrasi sel ganglion selama perkembangan embriologi. Karena sel ganglion tersebut bermigrasi pada bagian kaudal saluran gastrointestinal ( rectum) kondisi ini akan memperluas hingga proksimal dari anus.<br /> Semua ganglion pada intramural plexus dalam usus berguna untuk control kontraksi dan relaksasi peristaltic secara normal<br /> Penyempitan pada lumen usus, tinja dan gas akan terkumpul dibagian proksimal dan terjadi obstruksi dan menyebabkan di bagian colon tersebut melebar ( megacolon) <br /><br /><br /><br /><br />D. Clinical Pathway<br />Region aganglionic<br /><br /><br />Kontraksi yang tonus dan tidak adekuatnya peristaltic<br /><br /><br /> Obstruksi pelebaran segmen proksimal<br /><br /><br />Konstipasi kronik obstruksi komplit pada usus<br /><br />E. Manifestasi klinis <br />1. Masa Neonatal :<br /> Gagal mengeluarkan mekonium dalam 48 jam setelah lahir<br /> Muntah berisi empedu<br /> Enggan minum<br /> Distensi abdomen ( kadang-kadang tampak meteorismus )<br /> Obstruksi usus <br />2. Masa Bayi dan Kanak-kanak<br /> Konstipasi<br /> Diare berulang<br /> Tinja seperti pita, berbau busuk<br /> Distensi abdomen<br /> Nyeri abdomen dan distensi<br /> Gangguan pertumbuhan dan perkembangan<br /><br />F. Uji Laboratorium dan Diagnostik <br /> Foto abdomen( terlentang,tegak,telungkup, dekubitus lateral) – diagnostik<br /> Enema barium – diagnostik<br /> Biopsi rectal – untuk mendeteksi ada tidaknya sel ganglion<br /> Manometri anorectal – untuk mencatat respons refluks sfingter interna dan eksterna<br /><br />G. Komplikasi<br /> Obstruksi usus<br /> Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit<br /> Konstipasi<br /> Gawat pernafasan ( akut )<br /> Enterokolitis (akut)<br /> Striktura ani ( pasca bedah)<br /> Inkontinensia ( jangka panjang) <br /><br />H. Penatalaksanaan Bedah<br />Pembedahan pada penyakit hischprung dilakukan dalam dua tahap :<br /> Mula-mula dilakukan kolostomi loop atau double barrel sehingga tonus dan ukuran usus yang dilatasi dan hipertropi dapat kembali normal ( memerlukan waktu kira-kira 3 sampai 4 bulan)<br /> Bila umur bayi itu antara 6-12 bulan ( atau bila beratnya antara 9dan 10 kg ) satu dari tiga prosedur berikut dilakukan dengan cara memotong usus aganglionik dan menganastomosiskan usus yang berganglion ke rectum dengan jarak 1 cm dari anus.<br />Prosedur Duhamel umumnya dilakukan terhadap bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. Prosedur ini terdiri atas penarikan kolon normal kearah bawah dan menganastomiskannya dibelakang usus aganglionik menciptakan dinding ganda yang terdiri dari selubung aganglionik dan bagian posterior kolon normal yang ditarik tersebut.<br />Pada prosedur Swenson bagian kolon yang aganglionik itu dibuang. Kemudian dilakukan anastomosis end to end pada kolon berganglion dengan saluran anal yang dilatasi.sfingterotomi dilakukan pada bagian posterior.<br />Prosedur Soave dilakukan pada anak-anak yang lebih besar dan merupakan prosedur yang paling banyak dilakukan untuk mengobati penyakit hischprung.dinding otot dari segmen rectum dibiarkan tetap utuh. Kolon yang bersaraf normal ditarik sampai keanus tempat dilakukannya anastomosis antara kolon normal dari jaringan otot rektosigmoid yang tersisa.<br /><br />I. Diagnosa Keperawatan <br /> Konstipasi berhubungan dengan obstruksi karena aganglion pada usus<br /> Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan persiapan pembedahan, intake yang kurang, mual dan muntah<br /> Gangguan integritas kulit berhubungan dengan colostomy dan perbaikan pembedahan<br /> Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan dan adanya insisi<br /> Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan gastrointestinal<br /> Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan <br /> Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan kebutuhan irigasi,pembedahan dan perawatan colostomy<br /> Gangguan citra tubuh berhubungan dengan colostomy dan irigasi<br /><br /><br />I. Penatalaksanaan Perawatan <br />1. Pengkajian<br /> Riwayat pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama setelah lahir<br /> Riwayat tinja seperti pita dan bau busuk<br /> Pengkajian status nutrisi dan status hidrasi<br /> Pengkajian status bising usus untuk melihat pola bunyi hiperaktif pada bagian proksimal karena obstruksi<br /> Pengkajian psikososial keluarga<br /> Pra Bedah : <br /> Kaji status klinik anak( tanda-tanda vital, asupan dan keluaran)<br /> Kaji adanya tanda-tanda perforasi usus<br /> Kaji adanya tanda-tanda enterokolitis<br /> Kaji kemampuan anak dan keluarga untuk melakukan koping terhadap pembedahan yang akan datang<br /> Kaji tingkat nyeri yang dialami anak<br /> Pasca Bedah :<br /> Kaji status pasca bedah anak ( tanda-tanda vital, bising usus, distensi abdomen)<br /> Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan<br /> Kaji adanya komplikasi<br /> Kaji adanya tanda-tanda infeksi<br /> Kaji tingkat nyeri yang dialami anak<br /> Kaji kemampuan anak dan keluarga untuk melakukan koping terhadap pengalamannya di rumah sakit dan pembedahan<br /> Kaji kemampuan orang tua dalam menatalaksanakan pengobatan dan perawatan yang berkelanjutan<br /><br />2. Diagnosa Keperawatan <br /> Konstipasi berhubungan dengan obstruksi karena aganglion pada usus<br /> Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan persiapan pembedahan, intake yang kurang, mual dan muntah<br /> Gangguan integritas kulit berhubungan dengan colostomy dan perbaikan pembedahan<br /> Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan dan adanya insisi<br /> Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan gastrointestinal<br /> Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan <br /> Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan kebutuhan irigasi,pembedahan dan perawatan colostomy<br /> Gangguan citra tubuh berhubungan dengan colostomy dan irigasi<br /><br /><br />3. Intervensi keperawatan<br /> Perawatan PraBedah : <br />a. Pantau status nutrisi anak sebelum pembedahan<br /> Beri makan tinggi kalori,tinggi protein dan tinggi sisa<br /> Gunakan rute makan alternatif jika pasien tidak dapat minum peroral<br /> Kaji asupan dan haluaran secara cermat setiap 8 jam<br /> Timbang berat badannya setiap hari<br />b. Persiapkan bayi dan anak secara emosional untuk menghadapi pembedahan<br />c. Pantau status klinik prabedah<br /> Pantau tanda-tanda vital setiap 2 jam bila perlu<br /> Pantau asupan dan haluaran <br /> Observasi tanda dan gejala perforasi usus<br />- Muntah<br />- Peningkatan nyeri tekan<br />- Distensi abdomen<br />- Iritabilitas<br />- Gawat pernafasan ( dispnea)<br /> Pantau adanya tanda-tanda enterokolitis<br /> Ukur lingkar perut setiap 4 jam ( untuk mengkaji distensi abdomen) <br />d. Pantau reaksi bayi terhadap persiapan pra bedah<br /> Enema sampai bersih ( untuk membersihkan usus sebelum pembedahan )<br /> Pasang selang intravena (IV)<br /> Pasang kateter foley<br /> Obat prabedah<br /> Uji diagnostic<br /> Dekompresi lambung dan usus ( selang nasogastrik atau selang rectal )<br /> Puasa selama 12 jam sebelum operasi<br /> <br /> Perawatan PascaBedah :<br />a. Pantau dan laporkan status pascabedah anak<br /> Auskultasi kembalinya bising usus<br /> Pantau tanda-tanda vital setiap 2 jam sampai stabil kemudian setiap 4 jam <br /> Pantau adanya distensi abdomen( pertahankan kepatenan selang NG )<br />b. Pantau status hidrasi anak ( tergantung status anak dan protocol RS )<br /> Kaji adanya tanda-tanda dehydrasi atau kelebihan cairan<br /> Ukur dan catat drainase kolostomi<br /> Ukur dan catat drainase kateter foley<br /> Pantau infus IV ( jumlah,kecepatan,infiltrasi)<br /> Observasi adanya gangguan keseimbangan elektrolit <br />( Hiponatremianatau hipokalemia)<br />c. Observasi dan laporkan adanya tanda-tanda komplikasi<br /> Obstruksi usus karena perlengketan,volvulus atau intusepsi<br /> Kebocoran pada anastomosis<br /> Sepsis<br /> Fistula<br /> Enterokolitis<br /> Frekuensi defekasi<br /> Konstipasi<br /> Perdarahan<br /> Kambuhnya gejala<br />d. Usahakan kembalinya peristaltik<br /> Pertahankan kepatenan selang NG<br /> Irigasi dengan air garam normal setiap 4 jam dan bila perlu<br />e. Tingkatkan dan pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit<br /> Catat asupan per rute ( IV,Oral )<br /> Catat haluaran per rute ( urin,feses,emesis,stoma )<br /> Konsultasikan dengan dokter jika terdapat ketidakcocokan<br />f. Atasi atau kurangi nyeri dan ketidak kenyamanan<br /> Pertahankan kepatenan selang NG<br /> Pertahankan posisi yang nyaman<br /> Pantau respons anak terhadap pemberian obat<br />g. Cegah infeksi<br /> Pantau tempat insisi<br /> Berikan perawatan kateter foley setiap pergantian dinas <br /> Ganti balutan bila perlu ( perianal dan kolostomi )<br /> Rujuk pada pedoman prosedur institusi untuk perawatan yang berhubungan dengan prosedur tertentu.<br /> Ganti popok dengan sering untuk menghindari kontaminasi feses <br />h. Lakukan intervensi yang spesifik untuk prosedur,rujuk pada pedoman prosedur institusi<br />i. Beri dukungan emosi pada anak dan keluarga <br /><br />4. Hasil yang diharapkan:<br /> Tanda – tanda infeksi tidak ada<br /> Hidrasi bayi adekuat<br /> Tidak ada kerusakan jaringan pada area stoma<br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br /><br />Betz and Sowden,2002,Buku Saku Keperawatan Pediatri(terjemahan),EGC,Jakarta<br /><br />Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2001-2002,Philadelpia USA<br /><br />Suriadi,Yuliani,2001,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV Sagung Seto,Jakarta<br /><br />Saryono,2002,Hiscprung Disease(Handout materi Kuliah Keperawatan Anak), PSIK FK UGM Jogjakarta. tidak dipublikasikan<br /><br /> <br /><br /> Sumber: http://www.tabloid-nakita.com/abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-50189547309900869452010-05-05T02:02:00.002-07:002010-05-05T02:03:57.985-07:00PNEUMONIAPNEUMONIA<br /><br />A. PENGERTIAN<br />Pneumonia merupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur atau oleh benda asing.<br />Pneumonia merupakan peradangan akut padaparu-paru dengan akumulasi eksudat di dalam alveoli dan sluran pernafasan yang mengganggu proses pernafasan.<br />Pada umumnya pembagian pneumonia menurut dasar anatomis dan etiologi. Pembagian menurut tempatnya adalah pneumonia lobaris, pneumonia lobularis ( bronchopneumonia ), pneumonia interstisilis ( bronkhiolitis ), sedangkan pembagian menurut penyebabnya atau etiologinya adalah bakteri, virus, jamur, aspirasi makanan, pneumonia hipostatik dan sindrom Loefler.<br /><br />B. PENYEBAB<br />Berdasarkan etiologinya pneumonia dapat disebabkan oleh :<br />a. Bakteri<br />b. Virus<br />c. Jamur<br />d. Aspirasi makanan<br />e. Pneumonia hipostatik<br />f. Sindrom Loefler.<br /><br />C. PATOFISIOLOGI<br /><br />Infeksi kuman patogen<br />( bakteri / virus )<br /><br /><br /><br />terganggunya parenkhim paru brochiolitis gangguan interstisiil<br /> PK : Infeksi<br /><br /><br />kerusakan epitel<br /><br /><br />pembentukan mukus muntah infiltrat ke duktus alveolus<br /><br /><br /><br /> penyumbatan bronkhus kerusakan alveolus<br /> Gangguan pertukaran gas<br /><br /><br /><br />brochietase gangguan fungsi paru<br />1. Bersihan jalan nafas tidak efektif<br />2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh <br />3. Perubahan pola nafas<br /><br /><br />D. PEMERIKSAAN PENUNJANG<br />a. Radiologi : Rongten thorax , digunakan untuk menilai status pulmoner klien<br />b. Laboratorium rutin<br />c. Penilaian AGD ( analisa gas darah )<br />E. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI<br />a. Empiema <br />b. Atelektasis paru<br />c. Empisema<br />d. Meningitis<br />e. Fibrosis paru<br />f. Kalsifikasi paru<br /><br />F. PENATALAKSANAAN MEDIS<br />Pengobatan / penatalksanaan medis mencakup pengobatan untuk memperbaiki oksigenasi dengan pemberian oksigen dan terapi pernafasan. Kadang-kadang diberikan terapi inhalasi untuk memudahkan pengeluaran mukus atau sputum / sekret dari saluran pernafasan.<br />Untuk pneumonia bakteri maka diberikan antibiotik sesuai dengan kultus atau sensitest kuman. Kadang-kadang diberikan langsung ampisilin injeksi dan chloramfenikol dengan dosis sesuai dengan berat badan anak / bayi.<br /><br />G. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL<br />Diagnosa keperawatan pada pertusis<br />1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas : mukus tertahan<br />2. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan pemasukan berhubungan dengan faktor biologis<br />3. Perubahan pola nafas berhubungan dengan asidosis / alkahlosis<br />4. Gangguan pertukaran gas berhubugnan dengan kerusakan alveoli<br />5. PK : Infeksi<br /><br />H. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN<br /><br />1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas : mukus tertahan<br />a. Airway management<br />- Berikan posisi yang membantu ventilasi dapat maksimal (semi fowler)<br />- Ajarkan cara batuk efektif<br />- Dorong sekret dengan batuk dan suction<br />- Auskultasi suara nafas<br />- Berikan broncodilator sesuai terapi<br />- Berikan O2<br />- Berikan cairan untuk mengoptimalkan balanca cairan<br />- Monitor respirasi dan status oksigenasi<br />- Anjurkan untuk istirahat dan mengurangi aktivitas untuk mengurangi batuk<br />b. Airway suction<br />- Kaji kebutuhan tindakan suction dengan melakukan auskultasi suara nafas crackles / ronchi.<br />- Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan suction<br />- Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction<br />- Gubnakan sarung tangan dan masker sebelum melakukan tindakan.<br />- Berikan hiperoksigenasi antar tindakan suction<br />- Anjurkan pasien untuk nafas dalam sblm dilaksanakan suction dan gunakantambahan oksigenasi.<br />c. Chest physiotherapi<br />- Cek kontra indikasi fisiotherapi dada<br />- Cek paru yang membutuhkan drainage<br />- Berikan posisi dengan segmen paru yang perlu drainage pada posisi yang lebih rendah<br />- Gunakan bantal untuk menyokong posisi<br />- Lakukan perkusi, vibrasi dan postural drainage<br />- Monitor jumlah, tipe sputum<br />- Anjurkan untuk batuk sebelum dan sesudah postural drainage<br />d. Terapi O2<br />- Berikan O2 sesuai terapi<br />- Monitor aliran O2<br />- Monitor kemampuan mentoleransi terapi<br />e. Respiratory monitoring<br />- Monitor RR, ritme, kedalaman<br />- Monitor pergerakan dada, simetris, penggunaan otot bantu pernafasan<br />- Monitor suara nafas<br />- Monitor kemampuan batuk efektif<br />- Monitor vs<br /><br />2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak mampuan pemasukan b.d faktor biologis<br />a. Managemen nutrisi<br />- kelaborasi dengan ahli gizi tentang kebutuhan kalori dan tipe makanan yang dibutuhkan<br />- tingkatkan intake protein, zat besi dan vit c<br />- anjurkan untuk makan tktp dan tingkatkan minum sesuai kebutuhan<br />- monitor intake nutrisi dan kalori<br />b. Nutritional terapi<br />- kaji kebutuhan untuk pemasangan NGT<br />- berikan makanan melalui NGT k/p<br />- berikan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk mendukung makan<br />- berikan makanana sedikit-sedikit tetapi sering<br />- monitor penurunan dan peningkatan BB<br />- kaji rasa mual dan muntah<br />- monitor kelemahan, fatigue<br />- monitor intake kalori dan giziabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-41274613049939794352010-05-05T02:02:00.001-07:002010-05-05T02:02:52.209-07:00DBDDEMAM BERDARAH DENGUE<br /><br />♫ Pendahuluan <br />Selama hampir 2 abad , penyakit dengue digolongkan sejajar dengan demam , pilek atau diare , yaitu sebagai penyakit penyesuaian diri terhadap lingkungan tropis . Namun sejak timbulnya wabah demam dengue di Manila pada tahun 1953 –1954 ( Quintos dkk.,1954), yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir dengan kematian penderita , pandangan ini berubah . Kenyataan sekarang adalah bahwa penyakit ini menempati urutan kedelapan kesakitan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Laporan yang ada sampai saat ini penyakit demam berdarah dengue sudah menjadi masalah yang endemis pada 122 daerah tingkat II , 605 daerah kecamatan dan 1800 desa /kelurahan di Indonesia . Distribusi umur memperlihatkan terdapatnya penderita terbanyak (86%) dari golongan anak berumur 1 – 15 tahun (Dit.Jen.P3M.,Dep. Kes R.I.1976).Dan kematian lebih sering ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki. <br />♫ Definisi<br />Demam dengue , adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot , sendi , dan tulang , penurunan jumlah sel darah putih dan ruam- ruam. <br />Demam berdarah dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah demam dengue disertai pembesaran hati dan tanda –tanda perdarahan .<br />Pada keadaan yang lebih parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan penderita jatuh dalam keadaan syok akibat kebocoran plasma . Keadaan ini disebut Dengue Shock Syndrome<br />♫ Sejarah <br />Bylon yang meneliti epidemi dengue yang berjangkit di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1779, pada umumnya dianggap sebagai perintis penguraian gejala klinis dengue . Dia menamakan penyakit ini knokkel-koorts yang berarti demam sendi dan mengutarakannya secara terperinci bencana yang menimmpa dirinya . Pada waktu bersamaan Hirsch menguraikan gejala klinis suatu penyakit yang timbul sebagai wabah di Kairo yang dikenal sebagai knee trouble . Wabah demam dengue di Eropa meletus pertama kali pada tahun 1784 , sedangkan di Amerika Selatan wabah itu muncul diantara tahun 1830 – 1870. Di Afrika wabah demam dengue hebat terjadi tahun 1871 – 1873 dan di Amerika Serikat pada tahun 1922 dengan jumlah penderita 2 juta . Di Indonesia setelah tahun 1779, terjadi 2 kali epidemi demam dengue yaitu di Jatinegara pada tahun 1893 dan di Medan pada tahun 1930. Istilah hemorrhagic fever di Asia Tenggara pertama kali digunakan di Filipina pada tahun 1953, yaitu pada waktu terdapatnya epidemi demam yang menyerang anak-anak disertai manifestasi perdarahan dan renjatan (shock). <br />♫ Penyebab <br />Penyakit demam berdarah termasuk golongan penyakit Arbovirus , singkatan darii Arthropodborne viruses , artinya virus yang ditularkan melalui gigitan binatang arthropoda . Dalam hal ini demam berdarah ditularkan oleh sejenis nyamuk yang dsebut Aedes aegypti ,Aedes albopictus, Aedes polynesiens. Yang akan lebih banyak dibicarakan adalah Aedes aegypti , karena merupakan vector utama . Nyamuk betina menghisap darah untuk kebutuhan reproduksi . Tiga hari setelah menghisap darah maka ia akan sanggup bertelur sebanyak 100 butir . Selanjutnya mulai menghisap dan bertelur lagi. Nyamuk Aedes termasuk antropofilik yaitu paling doyan darah manusia dan mampunyai kebiasaan menggigit berulang , yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat. Nyamuk betina menggigit di dalam rumah pada waktu siang hari, di tempat yang agak redup. Nyamuk betina meletakan telurnya di permukaan air yang jernih dan terlindung dari sinar matahari. Ciri-ciri : badannya berwarna hitam berbintik – bintik putih, ukurannya lebih kecil dibanding nyamuk biasa. Telurnya berwarna hitam seperti sarang tawon, diletakan satu demi stu diatas permukaan air dalam jarak 2,5 cm dari dinding tempat perindukan .<br />Virus Dengue, termasuk famili Flaviviridae, yang berukuran kecil sekali yaitu 35 – 45 nm. Virus ini dapat tetap hidup di alam ini melalui 2 mekanisme. Mekanisme pertama : tranmisi vertical dalam tubuh nyamuk, dimana virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual. Mekanisme kedua : tranmisi virus dari nyamuk kedalam tubuh mahluk “ Vertebrata “ dan sebaliknya . Yang dimaksud dengan mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu. <br />Virus ini ada 4 tipe yaitu virus den I ,II ,III dan IV, masing-masing punya karakteristik yang berbeda . Yang dapat diisolasi di Indonesia adalah tipe den – II dan den – III, den –III , lebih ganas daripada den –II . Hubungannya dengan nyamuk Aedes aegepty hanya sebagai media saja <br />♫ Epidemiologi <br />Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu spectrum manifestasii klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan ( mild undifferentiated febrile illness) , dengue fever , dengue haemorrhagic fever (DHF) dan dengue shock syndrome (DSS) ; yang terakhir dengan mortalitas tinggi yang disebabkan renjatan dan perdarahan hebat. Gambaran manifestasi klinis yang bervariasi inii dapat disamakan dengan sebuah gunung es. DHF dan DSS sebagai kasus – kasus yang dirawat di rumah sakit merupakan puncak gunung es yang kelihatan di atas permukaan laut , sedangkan kasus – kasus dengue ringan (demam dengue dan silent dengue infection) merupakan dasar gunung es. Diperkirakan untuk setiap kasus renjatan yang dijumpai di rumah sakit , telah terjadi 150 – 200 kasus silent dengue infection. <br />♫ Manifestasi Klinis <br />Kasus DHF ditandai oleh 4 manifestasi klinis :<br />1. demam tinggi <br />2. perdarahan , terutama perdarahan kulit <br />3. hepatomegali<br />4. kegagalan peredaran darah <br />Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokan menjadi 4 tingkatan :<br />1. Derajat 1 : demam diikuti gejala tidak khas . Satu-satunya tanda perdarahan adalah tes torniquet positif atau mudah memar. <br />2. Derajat 2 : gejala derajat 1 ditambah dengan perdarahan spontan . Perdarahan bisa terjadi di kulit atau tempat lain .<br />3. Derajat 3 : terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai denagn denyut nadi yang cepat dan lemah , hipotensi ,suhu tbh rendah ,kulit lembab dan penderita gelisah.<br />4. Derajat 4 : terjadi syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diperiksa<br />Patogenesis<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Gambar 1. Patogenesis terjadinya syok pada DBD <br />Secondary heterologous dengue infektion<br /><br /> Replikasi virus Anamnestic antibodresponse<br /><br />Kompleks virus antibody<br /><br /> Agregasi trombosit Aktivasi koagulasi Aktivasi komplemen<br /> plasmin<br />Gg fx trombosit<br /> Penghancuran Pengeluaran Aktivasi factor Hageman<br /> Trombosit oleh RES Platelet factor III<br /><br /> anafilatoksin <br /> Trombositopenia konsumtif koagulopati Sistem kinin <br /> Penurunan factor Kinin Peningkatan <br /> pembekuan permeabilitas<br /> kapiler<br /> FDP meningkat<br /><br /> Perdarahan masif Syok<br /><br />Gambar 2. Patogenesis Perdarahan pada DBD<br /><br />♫ Diagnosa<br />Pada awal terjadinya demam, DHF sulit dibedakan dengan infeksi lain yang disebabkan oleh berbegai jenis virus, bakteri atau parasit . Setelah hari ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa . Diagnosa ditegakan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah :<br />1. penurunan jumlah trombosit (< 100.000 sel / mm3)<br />2. peningkatan konsentrasi sel darah ( > 20% di atas rata-rata )<br />3. hasil laboratorium semacam ini biasanya ditemukan pada hari ke–3 sampai hari ke–7 <br />Penderita harus segera dirawat bila ditemukan gejala- gejala seperti di bawah ini:<br />1. takikardi, denyut jantung meningkat <br />2. kulit pucat dan dingin <br />3. denyut nadi melemah <br />4. terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat mengantuk atau tertidur terus- menerus <br />5. urine sangat sedikit <br />6. peningkatan hematokrit secara tiba- tiba <br />7. tekanan darah menurun hingga kurang dari 20 mmHg <br />♫ Pengobatan <br />Pada dasarnya pengobatan penderita DHF/ DSS bersifat simtomatik dan supuratif.<br />DHF tanpa syok <br />Rasa haus dan dehidrasi timbul akibat demam tinggi , anoreksia dan muntah , sehingga : <br />1. diberi minum banyak, 1.5 – 2 liter dalm 24 jam (teh manis, sirup atau susu) peroral <br />2. oralit pada beberapa penderita <br />3. anti piretik <br />4. kompres es dan alcohol <br />5. anti konvulsan bila kejang <br />6. intravenous fluid drip bila penderita :<br />a. terus –menerus muntah <br />b. didapatkan nilai hematokrit yang cenderung meningkat <br />DSS ( Dengue Shock Syndrome) <br />Syok pada demam berdarah terjadi karena kebocoran pipa pembuluh darah dan berkumpul di rongga – rongga tubuh yaitu rongga perut dan rongga dada . Dan akibatnya pipa pembuluh darah menjadi kolaps dan jalan mengatasinya ialah dengan infus .<br />Penatalaksanaan shock:<br />1. penggantian volume , terapi awal digunakan Ringer Lactat , cairan harus diberikan secara duguyur artinya secepat- cepatnya <br />2. dilakukan tranfusi darah bila terdapat indikasi : perdarahan gastrointestinal hebat<br />Adanya informasi bahwa penderita demam berdarah harus makan jambu biji, hingga kini belum ada penelitian khusus tentang hal itu. <br />♫ Pencegahan <br />Sampai saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menangkal virus dengue dengan berbagai serotipe. Satu-satumya usaha pencegahan atau pengendalian dengue adalah dengan memerangi nyamuk yang berperan pada penularan virus dengue. Aedes aegypti berkembang biak terutama di tempat – tempat buatan manusia seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang. Pencegahan dapat dilakukan dengan langkah 3M :<br />1. menguras bak mandi <br />2. menutup tempat- tempat yang mungkin menjadi tempat berkembangbiak nyamuk <br />3. mengubur barang – barang bekas yang bisa menampung air <br />Selain itu di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. Hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu tertentu. Penyemprotan atau foging dapat dilakukan untuk memberantas DBD, tapi penyemprotan dilakukan pada pagi hari. Kemudian dalam sebuah jurnal disebutkan ikan suamang yang ditaruh dalam bak air dapat memakan jentik dengan kecepatan tinggi. <br />♫ Kesimpulan <br />Disimpulkan bahwa perlunya masyarakat awam mengenal tanda – tanda DBD, kapan harus dibawa ke dokter / Puskesmas, untuk mencegah terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan.<br />♫ Diagnosa Keperawatan yang muncul :<br />1. Hipertermia<br />2. PK Perdarahan<br />3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, pencegahan dan pengobatannya b.d kurangnya informasi<br />4. Nyeri akut b.d agen injury biological.<br />5. PK Infeksi<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />1. Sumarmo dkk, 1988, Demam Berdarah (Dengue) Pada Anak, ui-Press, Jakarta<br />2. Sttanley Ch. Budihardja, Demam Berdarah , Jurnal Kesehatan , 5 Februari 2002<br />3. Syafruddin Mapata, Sp.A , Pengenalan Dini Demam Berdarah Dengue, Jurnal 7 Oktober 2000<br />4. Widodo Darmowandowo Sp.A(K), Demam Berdarah Dengue, Lb/SMF Kesehatan Anak FK UNAIR/RSUD Dr. Soetomo<br />5. http://nusaindah.tripod.com/picdemamberdarah1.jpg”\*ss<br />6. Penderita Demam Berdarah Tak Perlu Transfusi Darah, Jurnal Kesehatan , 22/08/2000<br />7. Suamangnisasi Bisa Cegah DBD , Aneka Medika, satumed.com<br />8. Abate Utuk Demam Berdarah Dibagikan, Aneka Medika, satumed.com<br />9. Sallehudin Sulaiman, Vektor Dengue Dan Dengue Berdarah Kwalan Terkini, ISBN 967-942-373-5 RM15.00<br />10. McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA<br />11. Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006, Philadelphia USA<br />12. Soeparman & Waspadji, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1 Edisi 3, FKUI, Jakarta<br />13. Haryani dan Siswandi, 2004, Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available on: www.Us.Elsevierhealth.comabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-74257340434465870572010-05-05T01:59:00.000-07:002010-05-05T02:01:36.106-07:00BPHBPH<br /><br />A. Gambaran Umum Benigna Prostat Hiperplasi<br />1. Pengertian<br />Benigna Prostat Hiperplasi adalah suatu benigna yang timbul di dalam kelenjar periuretral, bukan kelenjar prostat yang sebenarnya. Tetapi ia tumbuh di dalam prostat, sehingga menekan dan mendorong prostat ke lateral untuk membentuk “kapsula bedah” (Sabiston, 1994). <br />Benigna Prostat Hipertropi adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius (Doenges, 2000). Menurut Mansyur (2000), istilah hipertropi sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi adalah hiperplasia kelenjar periuretral yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.<br />Jadi dari tiga pendapat di atas diambil kesimpulan bahwa yang mengalami penambahan sel (hiperplasia) adalah kelenjar periuretral kemudian menekan dan mendorong prostat ke lateral dan menjadi simpai bedah (hipertropi).<br /><br />2. Etiologi<br />Etiologi dari benigna prostat hipertropi belum diketahui secara pasti, tapi umur dan fungsi androgenik laki-laki merupakan dua faktor terbesar yang memicu terjadinya benigna prostat hipertropi.<br />Menurut Sabiston (1994), etiologi benigna prostat hipertropi belum pasti namun berhubungan dengan perubahan rasio androgen terhadap estrogen yang diketahui berubah dengan penuaan. <br /><br />3. Patofisiologi<br />Prostat merupakan kelenjar yang berkapsul, beratnya kira-kira 20 gram yang melingkari uretra pria di bawah vesika urinaria. Proses pembesaran prostat terjadi perlahan-lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan-lahan. Menurut Mansyur (2000), pada tahap awal terjadi resistensi yang meningkat pada leher buli-buli dan daerah prostat, serta otot detrusor menebal dan merenggang sehingga timbul sakulasi atau divertikel. Fase penebalan detrusor ini disebut kompensasi. Jika berlanjut maka detrusor lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi. Jika tidak mampu lagi berkontraksi akan terjadi retensi urine yang selanjutnya menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas.<br /><br />Skema : Patofisiologi BPH dan Penanganannya<br />Penuaan (peningkatan usia) <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br /><br /> Perubahan hormon<br /><br />pembesaran prostat<br />(hiperplasia prostat)<br /><br />resistensi leher buli-buli,otot detrusor menebal dan merenggang<br />(fase kompensasi)<br /><br />timbul sakulasi atau divertikel<br /><br />detrusor lelah, mengalami dekompensasi, tidak mampu berkontraksi<br /><br />retensi urine, residu urine dalam buli-buli<br /><br />tekanan intravesika meningkat<br /><br />hidronefrosis, hidroureter, pyelonefritis, uremia<br /><br />Konservatif :<br />• obat<br />• observasi balance cairan Pembedahan :<br />• TURP <br />• open prostatektomi<br />• TUIP<br /><br />Sumber : Mansyur (2000)<br /><br />4. Manifestasi Klinis<br />Menurut Mansyur (2000), biasanya gejala-gejala pembesaran prostat jinak, dikenal sebagai Lower Urinary Tract Symtoms (LUTS) dibedakan menjadi gejala iritatif dan obstruktif.<br />Gejala iritatif yaitu sering miksi (frekuensi), terbangun untuk miksi pada malam hari (nokturia), perasaan ingin miksi yang sangat mendesak (urgensi), dan nyeri pada saat miksi (disuria). Sedangkan gejala obstruktif adalah pancaran melemah, rasa tidak lampias sehabis miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama (hesistancy), harus mengedan (straining), kencing terputus-putus (intermittency), dan waktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensi urine dan inkontinen karena overflow.<br /><br />5. Pemeriksaan Penunjang<br />a) Pemeriksaan Laboratorium<br />Analisis urine dan pemeriksaan mikroskopik urine penting untuk melihat adanya sel leukosit, bakteri, dan infeksi. Bila terdapat hematuria, harus diperhitungkan etiologi lain seperti keganasan pada saluran kemih, batu infeksi, saluran kemih, walaupun BPH sendiri dapat menyebabkan hematuria. Elektrolit, kadar ureum dan kreatinin darah merupakan informasi dasar dari fungsi ginjal dan status metabolik. Pemeriksaan Prostate Specific Antigen (PSA) dilakukan sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau sebagai deteksi dini keganasan. <br />b) Pemeriksaan Radiologis <br />Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah foto polos abdomen, pielografi intravena, USG dan sitoskopi. Tujuan pemeriksaan pencitraan ini adalah untuk memperkirakan volume BPH, menentukan derajat disfungsi buli-buli dan volume residu urine, dan mencari kelainan patologi lain, baik yang berhubungan maupun tidak dengan BPH. Dari foto polos dapat dilihat adanya batu pada traktus urinarius, pembesaran ginjal atau buli-buli. Dari pielografi intravena dapat dilihat supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis dan hidroureter.<br />Dari USG dapat diperkirakan besarnya prostat, memeriksa massa ginjal, mendeteksi residu urine, batu ginjal, divertikulum atau tumor buli-buli. <br /><br /><br /><br />6. Penatalaksanaan <br />a) Observasi (watchfull waiting)<br />Biasanya dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan (skor Madsen Iversen ≤ 9).<br />Nasehat yang diberikan ialah mengurangi minum setelah makan malam untuk mengurangi nokturia, menghindari obat-obat dekongestan (para simpatolitik), mengurangi minum kopi dan tidak diperbolehkan minum alkohol agar tidak terlalu sering miksi. Setiap tiga bulan lakukan kontrol keluhan (sistem skor), sisa kencing dan pemeriksaan colok dubur.<br />b) Terapi Medikamentosa<br />1) Penghambat adrenegik <br />Obat-obat yang sering dipakai ialah prazosin, doxazosin, terazosin, afluzosin atau yang lebih selektif 1a (tamsulosin). Dosis dimulai 1 mg/hari sedangkan dosis tamsulosin adalah 0,2-0,4 mg/hari. Penggunaan antagonis – 1 adrenergik karena secara selektif mengurangi obstruksi pada buli-buli tanpa merusak kontraktilitas detrusor. <br />Obat ini menghambat reseptor-reseptor yang banyak ditemukan pada otot polos di trigonum, leher vesika, prostat dan kapsul prostat sehingga terjadi relaksasi di daerah prostat. Hal ini akan menurunkan tekanan pada urethra pars prostatika sehingga gangguan aliran air seni dan gejala-gejala berkurang. Biasanya pasien mulai merasakan berkurangnya keluhan dalam waktu 1 – 2 minggu setelah ia mulai memakai obat. Efek samping yang mungkin timbul adalah pusing-pusing (dizzines), capek, sumbatan hidung, dan rasa lemah. <br />2) Penghambat enzim 5 - - reduktase<br />Obat yang dipakai adalah finasteride (proscar) dengan dosis 1 x 5 mg/hari. Obat golongan ini dapat menghambat pembentukan DHT sehingga prostat yang membesar akan mengecil. Namun obat ini bekerja lebih lambat daripada golongan bloker dan manfaatnya hanya jelas pada prostat yang sangat besar. Efektivitasnya masih diperdebatkan karena baru menunjukkan perbaikan sedikit dari keluhan pasien setelah 6 - 12 bulan pengobatan bila dimakan terus-menerus. Salah satu efek samping obat ini adalah melemahkan libido, ginekomastia, dan dapat menurunkan nilai PSA (masking effect). <br /><br /><br />3) Fitoterapi <br />Pengobatan fitoterapi yang ada di Indonesia antara lain eviprostat. Substansinya misalnya pygeum africanum, sapalmetto, serenoa repeus, dll. Efeknya diharapkan terjadi setelah pemberian selama 1 – 2 bulan. <br />c) Terapi Bedah<br />Menurut Sabiston (1994), satu-satunya terapi efektif adalah pembedahan dengan 4 pendekatan yaitu :<br />1) Reseksi Transurethra<br />Ahli bedah mereseksi jaringan prostat melalui urethra dengan resektoskop yang digunakan saat ini dari unit bedah listrik. <br />2) Prostatektomi Suprapubik<br />Prostatektomi suprapubik dilakukan melalui insisi abdomen rendah digaris tengah, melalui ini vesika urinaria dibuka, adenoma prostat dienukleasi dengan jari tangan sepanjang bidang kapsul bedah. <br />3) Prostatektomi Retropubik<br />Tindakan ini melalui pendekatan abdomen rendah dan insisi transversa dibuat melalui kapsul prostat. Setelah prostat dienukleasi maka jahitan hemostatik ditempatkan dan baji serviks vesika uretra ditempatkan dalam vesika urinaria maka kapsul prostat ditutup. <br />4) Prostatektomi Perineal<br />Pasien dalam posisi litotomi, insisi perineal dibuat dan diseksi dilakukan melalui tendo sentral dan muskulus rekto uretralis untuk memaparkan prostat. Insisi dibuat melalui kapsul prostat dan adenoma dienuklasi dari bawah. Angka impotensi pasca bedah mencapai 50%. <br />d) Perawatan Post Operasi<br />Menurut Pedoman Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Penyakit Bedah RS DR. Sardjito Yogyakarta (1996), perawatan untuk pasien post operasi open prostatektomi suprapubik adalah sebagai berikut :<br />1) 0 – 24 jam post operasi, irigasi guyur (lebih dari 60 tetes/menit)<br />2) Hari I post operasi, irigasi 40 – 60 tetes/menit, fiksasi DC luar dilepas.<br />3) Hari II post operasi, irigasi 30 – 40 tetes/menit.<br />4) Hari III post operasi, irigasi 20 – 30 tetes/menit, drainase dilepas dengan catatan sudah tidak produktif.<br />5) Hari IV post operasi, irigasi intermitten.<br />6) Hari V post operasi, irigasi dilepas.<br />7) Hari VI post operasi, dilakukan evaluasi.<br />8) Hari VII post operasi, bila kateter lancar dan baik dilepas. <br /><br />B. Gambaran Umum Asuhan Keperawatan Pasien Post Open Prostatektomi Suprapubik<br />1. Pengkajian <br />Observasi/temuan menurut Tucker, et al.(1998) yaitu :<br />a) Haluaran urine : karakter, jumlah. <br />b) Hemorragi : drainase merah terang dan bekuan dari kateter.<br />c) Syok<br />d) Spasme kandung kemih<br />e) Distensi kandung kemih : nyeri suprapubik, peningkatan TD, takikardi, diaforesis, gelisah.<br />f) Dilusi hipernatremia : peningkatan TD, sakit kepala, disorientasi, edema paru.<br />g) Dilusi hiponatremia : kelemahan otot, ketakutan, mual, muntah. <br />h) Hiperpnea<br />i) Hipotensi<br />j) Ekstravasasi urine ke dalam rongga abdomen : abdomen tegang, kaku, peningkatan suhu tubuh, gagal ginjal.<br />k) Kateter bebad tegangan, paten : lipatan (sumbatan mukosa, bekuan darah), sistem drainase gravitasi tertutup, irigasi kandung kemih secara terus menerus, bocoran urine di sekitar kateter suprapubik.<br />l) Pengangkatan kateter indwelling : inkontinensia, disuria, hematuria, kontraktur leher kandung kemih (menetes, sering berkemih, kesulitan dalam memulai aliran perkemihan, aliran urine kecil), retensi urine dengan aliran berlebihan, fistula perkemihan, ketidakmampuan berkemih.<br />m) Kemerahan insisi, bengkak, nyeri, drainase.<br /> <br />2. Diagnosa Keperawatan <br />Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan post open prostatektomi menurut Doenges (2000) antara lain :<br />a) Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi mekanik : bekuan darah, edema, trauma, dan prosedur bedah, tekanan, iritasi, kateter/balon.<br />b) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan area bedah vaskuler, kesulitan mengontrol perdarahan, pembatasan pemasukan pra operasi.<br />c) Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif : alat selama pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering dan trauma jaringan.<br />d) Nyeri (akut) berhubungan dengan iritasi mukosa kandung kemih, refleks spasme otot akibat prosedur bedah dan/atau tekanan dari balon kandung kemih (traksi).<br />e) Resiko disfungsi seksual berhubungan dengan situasi krisis (inkontinensia, kebocoran urine setelah pengangkatan kateter, keterlibatan area genital), ancaman konsep diri/perubahan status kesehatan.<br />f) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.<br />Diagnosa keperawatan yang muncul menurut Tucker (1998) :<br />a) Nyeri berhubungan dengan insisi bedah, spasme kandung kemih, dan retensi urine.<br />b) Perubahan pola eliminasi perkemihan berhubungan dengan reseksi pembedahan dan irigasi kandung kemih.<br />c) Potensial terhadap infeksi berhubungan dengan adanya kateter di kandung kemih dan insisi bedah.<br />d) Potensial terhadap kelebihan cairan berhubungan dengan absorbsi cairan irigasi (TURP).<br />e) Potensial kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan darah berlebihan.<br />f) Potensial terhadap ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan anastesi.<br />g) Disfungsi seksual berhubungan dengan ejakulasi retrograd (bedah suprapubik).<br />h) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang rutinitas pasca operasi.<br />3. Perencanaan<br />Perencanaan untuk pasien dengan post open prostatektomi suprapubik menurut Doenges (2000), yaitu :<br />a) Diagnosa 1 : Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi mekanik : bekuan darah, edema, trauma, dan prosedur bedah, tekanan dan iritasi kateter/balon.<br />Tujuan :<br />1) Pasien mampu berkemih dengan jumlah normal tanpa retensi.<br />2) Pasien menunjukkan perilaku yang meningkatkan kontrol kandung kemihnya.<br />Intervensi :<br />1) Kaji haluaran urine dan sistem kateter/drainase <br />Rasional : Retensi dapat terjadi karena edema pra bedah, bekuan darah dan spasme kandung kemih.<br />2) Perhatikan waktu, jumlah urine, dan ukuran aliran setelah kateter dilepas. Perhatikan keluhan rasa penuh kandung kemih, ketidakmampuan berkemih urgensi.<br />Rasional : Kateter biasanya dilepas 2-5 hari setelah pembedahan tetapi berkemih dapat kembali berlanjut menjadi masalah untuk beberapa waktu karena edema uretral dan kehilangan tonus. <br />3) Dorong pasien untuk berkemih bila terasa dorongan tetapi tidak boleh lebih dari 2-4 jam per protokol. <br />Rasional : Berkemih dengan dorongan mencegah retensi urine. <br />4) Ukur volume residu bila ada kateter suprapubik .<br />Rasional : Mengawasi keefektifan pengosongan kandung kemih. <br />5) Dorong pemasukan cairan 3000 ml sesuai toleransi. Batasi cairan pada malam hari setelah kateter dilepas.<br />Rasional : Mempertahankan hidrasi adekuat dan perfusi ginjal untuk aliran urine. <br />6) Instruksikan pasien untuk latihan perineal, contoh mengencangkan bokong, menghentikan dan memulai aliran urine.<br />Rasional : Membantu meningkatkan kontrol kandung kemih.<br />7) Anjurkan pasien bahwa penetesan diharapkan setelah kateter dilepas dan harus teratasi sesuai kemajuan.<br />Rasional : Informasi membantu pasien untuk menerima masalah.<br />8) Pertahankan irigasi kandung kemih kontinu sesuai indikasi pada periode pasca operasi dini.<br />Rasional : Mencuci kandung kemih dari bekuan darah dan debris untuk mempertahankan patensi kateter/aliran urine. <br /><br />b) Diagnosa 2 : Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan area bedah vaskuler, kesulitan mengontrol perdarahan, pembatasan pemasukan pra operasi.<br />Tujuan :<br />1) Pasien mampu mempertahankan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer teraba, pengisian kapiler baik, membran mukosa lembab dan keluaran urine tepat.<br />2) Menunjukkan tidak ada perdarahan aktif. <br />Intervensi :<br />1) Awasi pemasukan dan pengeluaran<br />Rasional : Indikator keseimbangan cairan dan kebutuhan penggantian.<br />2) Observasi drainase kateter, perhatikan perdarahan berlanjut. <br />Rasional : Perdarahan yang tidak umum terjadi selama 24 jam pertama tapi perlu pendekatan perineal. Perdarahan kontinu atau berat/berulangnya perdarahan aktif memerlukan intervensi/evaluasi medik. <br />3) Evaluasi warna dan konsentrasi urine<br />Rasional : Warna merah terang dengan bekuan darah mengindikasikan perdarahan dari arterial dan perlu terapi cepat.<br />Peningkatan viskositas, warna keruh gelap dengan bekuan gelap menunjukkan perdarahan dari vena (perdarahan yang paling umum) biasanya berkurang sendiri.<br />Perdarahan tanpa bekuan dapat mengindikasikan diskrasia darah atau masalah pembekuan sistemik. <br />4) Awasi tanda vital, perhatikan peningkatan nadi dan pernafasan, penurunan tekanan darah, diaforesis, pucat, pelambatan pengisian kapiler dan membran mukosa kering.<br />Rasional : Dehidrasi/hipovolemia memerlukan intervensi cepat untuk mencegah berlanjutnya ke syok. <br />5) Anjurkan masukan cairan 3000 ml/hari kecuali kontraindikasi.<br />Rasional : Membilas ginjal/kandung kemih dari bakteri dan debris tapi tidak mengakibatkan intoksikasi cairan atau kelebihan cairan bila tidak diawasi dengan ketat. <br />6) Awasi pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, misalnya Hb, Ht, jumlah sel darah merah, pemeriksaan koagulasi dan jumlah trombosit.<br />Rasional : Berguna dalam evaluasi kehilangan darah atau kebutuhan penggantian, dapat mengindikasikan terjadinya komplikasi seperti penurunan faktor pembekuan dan KID. <br />7) Berikan pelunak faeces atau laksatif sesuai indikasi.<br />Rasional : Pencegahan konstipasi/mengejan untuk defekasi menurunkan perdarahan rektal-perianal. <br /><br />c) Diagnosa 3 : Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif : alat selama pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering, dan trauma jaringan, insisi bedah.<br />Tujuan :<br />1) Pasien mampu mencapai waktu penyembuhan.<br />2) Pasien tidak mengalami infeksi.<br />Intervensi :<br />1) Pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter reguler dengan sabun dan air, berikan salep antibiotik di sekitar sisi kateter.<br />Rasional : Mencegah pemasukan bakteri dan infeksi/sepsis lebih lanjut. <br />2) Awasi tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan pernafasan cepat, gelisah, peka, disorientasi.<br />Rasional : Pasien yang mengalami syok bedah/septik sehubungan dengan manipulasi/ instrumentasi. <br />3) Observasi drainase dari luka, sekitar kateter suprapubik.<br />Rasional : Adanya drain, insisi suprapubik meningkatkan resiko infeksi yang diindikasikan dengan eritema, drainase purulen. <br />4) Ganti balutan dengan sering (insisi supra/retropubik dan perineal), pembersihan dan pengeringan kulit sepanjang waktu.<br />Rasional : Balutan basah menyebabkan kulit iritasi, merupakan media untuk pertumbuhan bakteri. <br />5) Berikan antibiotik sesuai indikasi<br />Rasional : Mungkin diberikan secara profilaktitk sehubungan dengan peningkatan resiko infeksi pada prostatektomi.<br /><br />d) Diagnosa 4 : Nyeri (akut) berhubungan dengan iritasi mukosa kandung kemih, refleks spasme otot akibat prosedur pembedahan dan/atau tekanan dari balon kandung kemih (traksi).<br />Tujuan :<br />1) Pasien menyatakan nyeri berkurang.<br />2) Pasien mampu menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan aktivitas terapeutik sesuai indikasi untuk situasi individu.<br />3) Pasien tampak rileks, tidur/istirahat dengan tepat <br />Intervensi :<br />1) Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas, skala (0-10).<br />Rasional : Nyeri tajam, intermitten dengan dorongan berkemih/pasase urine sekitar kateter menunjukkan spasme kandung kemih, yang cenderung lebih berat pada pendekatan suprapubik atau TUR (biasanya menurun setelah 48 jam).<br />2) Pertahankan patensi kateter dan sistem drainase.<br />Pertahankan selang bebas dari lekukan dan bekuan.<br />Rasional : Mempertahankan fungsi kateter dan drainase sistem, menurunkan resiko distensi/spasme kandung kemih. <br />3) Berikan tindakan kenyamanan (sentuhan terapeutik, pengubahan posisi, pijatan punggung) dan aktivitas terapeutik. Dorong penggunaan teknik relaksasi termasuk latihan nafas dalam, visualisasi, pedoman imajinasi.<br />Rasional : Menurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping. <br />4) Kolaborasi pemberian antispasmodik dan analgesik.<br />Rasional : Antispasmodik menghilangkan spasme kandung kemih, analgesik membantu mengurangi nyeri insisi. <br /><br />e) Diagnosa 5 : Resiko disfungsi seksual berhubungan dengan situasi krisis (inkontinensia, kebocoran urine setelah pengangkatan kateter, keterlibatan area genital), ancaman konsep diri, perubahan status kesehatan.<br />Tujuan :<br />1) Pasien tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat diatasi.<br />2) Pasien menyatakan pemahaman situasi individual.<br />3) Pasien menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah.<br />Intervensi :<br />1) Berikan keterbukaan pada pasien/orang terdekat untuk membicarakan tentang masalah inkontinensia dan fungsi seksual.<br />Rasional : Dapat mengalami ansietas tentang efek bedah dan dapat menyembunyikan pertanyaan yang diperlukan. Ansietas dapat mempengaruhi kemampuan untuk menerima informasi yang diberikan sebelumnya. <br />2) Berikan informasi akurat tentang harapan kembalinya fungsi seksual.<br />Rasional : Impotensi fisiologi terjadi bila saraf perineal dipotong selama prosedur radikal, pada pendekatan lain, aktivitas seksual dapat dilakukan seperti biasa dalam 6-8 minggu. <br />3) Diskusikan ejakulasi retrograd bila pendekatan trans uretral/suprapubik digunakan.<br />Rasional : Cairan seminal mengalir ke dalam kandung kemih dan disekresikan melalui urine. Ini tidak mempengaruhi fungsi seksual tapi akan menurunkan kesuburan dan menyebabkan urine keruh. <br />4) Rujuk ke penasehat seksual sesuai indikasi<br />Rasional : Masalah menetap/tidak teratasi memerlukan intervensi profesional. <br /><br />f) Diagnosa 6 : Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosa, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi. <br />Tujuan :<br />1) Pasien menyatakan pemahaman prosedur bedah dan pengobatan.<br />2) Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam program perawatan dan pengobatan.<br />Intervensi :<br />1) Tekanan perlunya nutrisi yang baik, dorong konsumsi buah, meningkatkan diet tinggi serat.<br />Rasional : Meningkatkan penyembuhan dan mencegah komplikasi, menurunkan resiko perdarahan pasca operasi. <br />2) Diskusikan pembatasan aktivitas, contoh menghindari mengangkat berat, latihan keras, duduk atau mengendarai mobil terlalu lama.<br />Rasional : Peningkatan tekanan abdominal atau meregangkan dapat menempatkan stres pada kandung kemih dan prostat sehingga menimbulkan resiko perdarahan.<br />3) Dorong keseimbangan latihan perineal.<br />Rasional : Membantu kontrol urinaria dan menghilangkan inkontinensia. <br />4) Kaji ulang tanda/gejala yang memerlukan evaluasi medik contoh eritema, drainase purulen dari luka, perubahan dari karakter/jumlah urine, adanya dorongan/frekuensi, perdarahan berat, demam menggigil.<br />Rasional : Intervensi cepat dapat mencegah komplikasi serius. Urine tampak keruh beberapa minggu sampai penyembuhan pasca operasi dan tampak keruh setelah koitus karena ejakulasi retrograd. <br />Menurut Tucker (1998) muncul 8 diagnosa keperawatan, 2 diagnosa yang berbeda dari Doenges (2000) dan intervensinya adalah : <br />a) Potensial terhadap ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan anestesi .<br />Intervensi :<br />1) Bantu pasien dengan spirometer insentif untuk memaksimalkan ekspansi paru secara maksimum jika dianjurkan.<br />2) Ajarkan dan bantu pasien untuk membalik, batuk, dan napas dalam tiap 2 jam.<br />3) Kaji bunyi napas tiap 4 jam.<br />4) Laporkan penurunan atau tidak adanya bunyi napas pada dokter.<br />5) Kaji kulit terhadap tanda sianosis dan diaforesis.<br />6) Pantau dan laporkan gejala gangguan pertukaran gas (kacau mental, gelisah, peka rangsang, penurunan PO2, peningkatan PCO2)<br />7) Berikan obat penghilang nyeri dengan interval yang tepat untuk mengurangi rasa nyeri dan membantu pasien melakukan latihan batuk dan napas dalam secara efektif.<br />b) Potensial terhadap kelebihan cairan berhubungan dengan absorbsi cairan irigasi (TURP)<br />Intervensi :<br />1) Pantau dan laporkan tanda dan gejala dilusi hiponatremia (rendahnya natrium serum, perubahan status mental, bingung, gelisah, kejang otot, kejang, mual, muntah sesak napas, peningkatan TD).<br />2) Pantau masukan dan haluaran tiap 4 sampai 8 jam.<br />3) Dengan cermat hitung irigasi yang dimasukkan dan jumlah yang kembali/keluar; laporkan penurunan aliran keluar.<br />4) Hentikan irigasi saat tanda pertama kelebihan cairan terjadi; beritahu dokter.<br />5) Gunakan spuit untuk mengirigasi kateter untuk menghilangkan bekuan jika dipesankan. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br />Purnomo, Basuki B. 2000. Dasar – dasar urologi. Malang: CV Infomedika. <br /><br />Long, Barbara C. 1996. Pendekatan Medikal Bedah 3, Suatu pendekatan proses keperawatan. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran.<br /><br />Sjamsuhidayat, R ( et al ). 1997. Buku Ajar Bedah. Jakarta: Penerbit buku kedokteran, EGC.<br /><br />Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 3. Jakarta: Penerbit buku kedokteran, EGC.<br /><br />Hardjowijoto, Sunaryo. 1999. Benign Prostat Hiperplasia. Surabaya: FK UNAIR / RSUD Dr. Soetomo. <br /><br />Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah,volume 3. Jakarta: Penerbit buku kedokteran, EGC.<br /><br />Carpenito, Lynda Juall. 1998. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, edisi 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran, EGC.<br /><br />Santoso, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikaabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-64640908215462170552010-05-05T00:53:00.000-07:002010-05-05T00:57:18.512-07:00GAGAL GINJAL KRONIK / CHRONIC KIDNEY DISEASELAPORAN PENDAHULUAN<br />GAGAL GINJAL KRONIK / CHRONIC KIDNEY DISEASE<br /><br />A. Definisi<br /> Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).<br /><br />B. Etiologi<br />Gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak nefron ginjal. Sebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.<br />1. Infeksi : pielonefritis kronik<br />2. Penyakit peradangan : glomerulonefritis<br />3. Penyakit vaskuler hipertensif : nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna<br /> stenosis arteri renalis<br />4. Gg. jaringan penyambung : SLE, Poli arteritis nodosa, <br /> Sklerosis sistemik progresif<br />5. Gg. congenital dan herediter : Penyakit ginjal polikistik, Asidosis tubuler ginjal<br />6. Penyakit metabolic : DM, Gout, Hiperparatiroidisme, Amiloidosis<br /> 7. Nefropati obstruktif : penyalahgunaan analgetik, nefropati timbale<br /> 8. Nefropati obstruktif <br />Sal. Kemih bagian atas:<br />Kalkuli, neoplasma, fibrosis, netroperitoneal<br />Sal. Kemih bagian bawah:<br />Hipertrofi prostate, striktur uretra, anomali congenital pada leher kandung kemih dan uretra.<br /><br />C. Tanda dan Gejala<br />1. Kelainan Hemopoesis, dimanifestasikan dengan anemia<br /> a. Retensi toksik uremia → hemolisis sel eritrosit, ulserasi mukosa sal.cerna, gangguan pembekuan, masa hidup eritrosit memendek, bilirubuin serum meningkat/normal, uji comb’s negative dan jumlah retikulosit normal.<br /> b. Defisiensi hormone eritropoetin<br />Ginjal sumber ESF (Eritropoetic Stimulating Factor) → def. H eritropoetin →Depresi sumsum tulang → sumsum tulang tidak mampu bereaksi terhadap proses hemolisis/perdarahan → anemia normokrom normositer.<br /> 2. Kelainan Saluran cerna<br /> a. Mual, muntah, <br />Dikompensasi oleh flora normal usus → ammonia (NH3) → iritasi/rangsang mukosa lambung dan usus<br /> b. Stomatitis uremia<br /> Mukosa kering, lesi ulserasi luas, karena sekresi cairan saliva banyak mengandung urea dan kurang menjaga kebersihan mulut.<br />c. Pankreatitis<br /> Berhubungan dengan gangguan ekskresi enzim amylase<br /> 3. Kelainan mata<br /> - visus hilang<br /> - Kelainan syaraf mata<br /> - Kelainan retina<br /> - Keratopati<br /> - Red Eye sindrome<br />4. Kelainan kulit<br />a. Gatal<br /> Terutama pada klien dgn dialisis rutin karena:<br />- toksik uremia yang kurang terdialisis<br />- peningkatan kadar kalium phosphor<br />- alergi bahan-bahan dalam proses HD<br /> b. Kering bersisik<br /> Karena ureum meningkat menimbulkan penimbunan kristal urea di bawah kulit<br /> c. Kulit mudah memar ( Easy bruising )<br />5. Neuropsikiatri<br /> 6. Kelainan selaput serosa<br /> 7. Neurologi → Diseguilibrium syndrome : Mual, muntah , kelelahan dan sakit kepala, kejang otot dan pingsan.<br /> 8. Kelainan sistem Kardiopulmonal :<br />a. Gagal jantung kongestif : disebabkan faktor anemia, hipertensi, aterosklerosis, penyebaran kalsifikasi mengenai sistem vaskuler<br />b. Hipertensi<br />c. Kalsifikasi pembuluh darah perifer : kalsifikasi difus yang berat dapat menyebabkan gangren ekstrimitas.<br />d. Perikarditis : ditandai dengan eksudatif fibrinosis yang dinamakan bread atau butter perikardium<br />e. Paru uremia : dinamakan butterfly atau baturing distribution<br /><br /><br />D. Patofisiologi<br />Perjalanan umum GGK melalui 3 stadium:<br />1. Stadium I : Penurunan cadangan ginjal<br /> - Kreatinin serum dan kadar BUN normal, pasien asimtomatik<br /> - Disebabkan o.k berkurangnya aliran darah yang menuju ke ginjal atau oleh kondisi-kondisi yang menyebabkan kerusakan pada ginjal, misalnya GGA tanpa perawatan.<br /> - Tes beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR<br /><br /><br />2. Stadium II: Insufisiensi ginjal<br /> - 75 % jaringan yang berfungsi telah rusak, kecepatan filtrasi glomerulus ( GFR ) > 25 % dari normal. <br /> - Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam diet)<br /> - Kadar kreatinin serum meningkat<br /> - Manifestasi klinis : lelah, lemah, sakit kepala, mual dan priritus <br />- Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan atau penurunan kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan urin )<br /> Ada 3 derajat insufisiensi ginjal:<br />a. Ringan <br />40% - 80% fungsi ginjal dalam keadaan normal<br />b. Sedang<br />15% - 40% fungsi ginjal normal<br />c. Kondisi berat<br />2% - 20% fungsi ginjal normal<br /> 3. Stadium III : gagal ginjal stadium akhir atau stase uremia (End Stage Renal Disease: ESRD)<br /> - 90 % masa nefron telah hancur kurang lebih 200.000 nefron saja yang masih utuh, nilai GFR 10 % dari keadaan normal atau jika bersihan kreatinin < 5-10 ml/menit<br /> - Kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat<br /> - Ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit<br /> - Air kemih/urin isoosmotis dengan plasma, dengan BJ 1,010<br /> - Zat- zat yang tinggal dalam tubuh mengalami kerusakan, yang mengakibatkan gangguan multisistem.<br /> - Manifestasi klinis ESRD : defisit nourologis, hematologis, gangguan gastrointestinal, pernafasan, cairan dan elektrolit, ketidakseimbangan asam basa, dan kerusakan pada integritas kulit.<br /><br /><br /> Patofisiologi umum GGK<br />a. Sudut pandang tradisional<br />Semua unit nefron telah terserang penyakit namun dalam stadium yang berbeda-beda dan bagian spesifik dari nefron yang berkaitan dengan fungsi tertentu dapat saja benar- banar rusak atau berubah struktur<br />b. Hipotesis Bricker (hipotesis nefron yang utuh)<br /> Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal”. Uremia akan timbul bila jumlah nefron sudah sedemikian berkurang sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit yang tidak dapat dipertahankan lagi.<br /><br /> Kerusakan nefron<br /><br /> Beban kerja ginjal <br /><br /> Hipertensi nefron yang masih utuh reabsorpsi tubulus<br /><br /> Peningkatan kecepatan filtrasi Peningk beban solut<br /><br /> Gangguan keseimbangan Glomerulus tubulus<br /><br /> Fleksibilitas proses ekskresi dan konservasi solut dan air berkurang <br /><br />E. Pemeriksaan Penunjang<br />1.Laboratorium<br /> a. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal<br /> - ureum kreatinin<br /> - asam urat serum<br /><br /> b. Identifikasi etiologi gagal ginjal<br /> analisis urin rutin<br /> mikrobiologi urin<br /> kimia darah<br /> elektrolit<br /> imunodiagnosis<br /> c. Identifikasi perjalanan penyakit<br />- progresifitas penurunan fungsi ginjal<br /> ureum kreatinin, klearens kreatinin test<br />- hemopoesis : Hb, trobosit, fibrinogen, factor pembekuan<br />- elektrolit : Na+, K+, HCO3-, Ca2+, PO42-, Mg+<br />- endokrin : PTH dan T3,T4<br />- pemeriksaan lain berdasarkan indikasi terutama faktor pemburuk ginjal, misalnya: infark miokard<br /> 2. Diagnostik<br /> a. Etiologi GGK dan terminal<br />- Foto polos abdomen<br />- USG<br />- Nefrotogram<br />- Pielografi retrograde<br />- Pielografi antegrade<br />- mictuating Cysto Urography (MCU)<br /> b. Diagnosis pemburuk fungsi ginjal<br />- Pemeriksaan radiologi dan radionuklida ( renogram )<br />- USG<br /><br /><br /><br />F. Managemen terapi<br /> 1. Terapi Konservatif<br />Perubahan fungsi ginjal bersifat individu untuk setiap klien gagal ginjal kronik dan lama terapi konservatif bervariasi dari bulan sampai tahun.<br /> Tujuan terapi konservatif :<br />- mencegah memburuknya fungsi ginjal secara profresif<br />- meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksi asotemia<br />- mempertahankan dan memperbaiki metabolisme secara optimal<br />- memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit<br /> <br /> Alur manajemen terapi pada klien gagal ginjal kronik dan terminal sebagai berikut ;<br /> GGK<br /> Terapi konservatif<br />Penyakit ginjal terminal<br /> <br /> meninggal Dialisis HD di RS, Rumah, CAPD<br /> gagal<br /> Transplantasi ginjal berhasil<br /><br /> Prinsip terapi konservatif :<br />a. Mencegah memburuknya fungsi ginjal.<br />- Hati-hati dalam pemberian obat yang bersifat nefrotoksik<br />- Hindari keadaan yang menyebabkan diplesi volume cairan ekstraseluler dan hipotensi<br />- Hindari gangguan keseimbangan elektrolit<br />- Hindari pembatasan ketat konsumsi protein hewani<br />- Hindari proses kehamilan dan pemberian obat kontrasepsi<br />- Hindari instrumentasi dan sistoskopi tanpa indikasi medis yang kuat<br />- Hindari pemeriksaan radiologis dengan kontras yang kuat tanpa indikasi medis yang kuat<br />b. Pendekatan terhadap penurunan fungsi ginjal progresif lambat<br />- kendalikan hipertensi sistemik dan intraglomerular<br />- Kendalikan terapi ISK<br />- Diet protein yang proporsional<br />- Kendalikan hiperfosfatemia<br />- Terapi hiperurekemia bila asam urat serum > 10mg%<br />- Terapi hIperfosfatemia<br />- Terapi keadaan asidosis metabolik<br />- Kendalikan keadaan hiperglikemia<br />c. Terapi alleviative gejala asotemia<br />- Pembatasan konsumsi protein hewani<br />- Terapi keluhan gatal-gatal<br />- Terapi keluhan gastrointestinal<br />- Terapi keluhan neuromuskuler<br />- Terapi keluhan tulang dan sendi<br />- Terapi anemia<br />- Terapi setiap infeksi<br />2. Terapi simtomatik<br />a. Asidosis metabolik<br />Jika terjadi harus segera dikoreksi, sebab dapat meningkatkan serum K+ ( hiperkalemia ) :<br />- Suplemen alkali dengan pemberian kalsium karbonat 5 mg/hari<br />- Terapi alkali dengan sodium bikarbonat IV, bila PH < atau sama dengan 7,35 atau serum bikarbonat < atau sama dengan 20 mEq/L.<br /><br /><br /><br />b. Anemia<br />- Anemia Normokrom normositer<br /> Berhubungan dengan retensi toksin polyamine dan defisiensi hormon eritropoetin ( ESF : Eritroportic Stimulating Faktor ). Anemia ini diterapi dengan pemberian Recombinant Human Erythropoetin ( r-HuEPO ) dengan pemberian30-530 U per kg BB<br />- Anemia hemolisis<br />Berhubungan dengan toksin asotemia. Terapi yang dibutuhkan adalah membuang toksin asotemia dengan hemodialisis atau peritoneal dialisis.<br />- Anemia Defisiensi Besi<br />Defisiensi Fe pada GGK berhubungan dengan perdarahan saluran cerna dan kehilangan besi pada dialiser ( terapi pengganti hemodialisis ). Klien yang mengalami anemia, tranfusi darah merupakan salah satu pilihan terapi alternatif ,murah dan efektif, namun harus diberikan secara hati-hati.<br /> Indikasi tranfusi PRC pada klien gagal ginjal :<br />- HCT < atau sama dengan 20 %<br />- Hb < atau sama dengan 7 mg5<br />- Klien dengan keluhan : angina pektoris, gejala umum anemia dan high output heart failure.<br /> Komplikasi tranfusi darah :<br />- Hemosiderosis<br />- Supresi sumsum tulang<br />- Bahaya overhidrasi, asidosis dan hiperkalemia<br />- Bahaya infeksi hepatitis virus dan CMV<br />- Pada Human Leukosite antigen (HLA) berubah, penting untuk rencana transplantasi ginjal<br /><br /><br />c. Kelainan Kulit<br />1. Pruritus (uremic itching)<br />Keluhan gatal ditemukan pada 25% kasus GGK dan terminal, insiden meningkat pada klien yang mengalami HD<br />Keluhan :<br />- bersifat subyektif<br />- bersifat obyektif : kulit kering, prurigo nodularis, keratotic papula dan lichen symply<br />Beberapa pilihan terapi : <br />- Mengendalikan hiperfosfatemia dan hiperparatiroidisme<br />- Terapi lokal : topikal emmolient ( tripel lanolin )<br />- Fototerapi dengan sinar UV-B 2x perminggu selama 2-6 mg, terapi ini bisa diulang apabila diperlukan<br />- Pemberian obat<br /> Diphenhidramine 25-50 P.O<br /> Hidroxyzine 10 mg P.O <br />2. Easy Bruishing<br />Kecenderungan perdarahan pada kulit dan selaput serosa berhubungan denga retensi toksin asotemia dan gangguan fungsi trombosit. Terapi yang diperlukan adalah tindakan dialisis.<br />d. Kelainan Neuromuskular <br />Terapi pilihannya : - HD reguler<br />- Obat-obatan : Diasepam, sedatif<br />- Operasi sub total paratiroidektomi<br />e. Hipertensi<br />Bentuk hipertensi pada klien dengan GG berupa : volum dependen hipertensi, tipe vasokonstriksi atau kombinasi keduanya. Program terapinya meliputi :<br />- Restriksi garam dapur - Obat anti hipertensi<br />- Diuresis dan Ultrafiltrasi<br />3. Terapi pengganti<br />Adalah terapi yang menggantikan fungsi ginjal yang telah mengalami kegagalan fungsi ginjal baik kronik maupun terminal. Pada masa sekarang ini ada dua jenis terapi :<br />a. Dialisis yang meliputi :<br />- Hemodialisa<br />- Peritoneal dialisis, yang terkenal dengan Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD) atau Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan (DPMB).<br /> b. Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal.<br />F. Komplikasi<br /> Hipertensi<br /> Hiperkalemia<br /> Anemia<br /> Asidosis metabolic<br /> Osteodistropi ginjal<br /> Sepsis<br /> Neuropati perifer<br /> Hiperuremia<br /><br /> G. Klasifikasi GGK atau CKD (Cronic Kidney Disease) :<br />Stage Gbran kerusakan ginjal GFR (ml/min/1,73 m2)<br />1 Normal atau elevated GFR ≥ 90<br />2 Mild decrease in GFR 60-89<br />3 Moderate decrease in GFR 30-59<br />4 Severe decrease in GFR 15-29<br />5 Requires dialysis ≤ 15<br /><br /><br /><br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2, EGC, Jakarta<br />Bongard, Frederic, S. Sue, darryl. Y, 1994, Current Critical, Care Diagnosis and Treatment, first Edition, Paramount Publishing Bussiness and Group, Los Angeles<br />McCloskey, 1996, Nursing Interventions Classification (NIC), Mosby, USA<br />Ralph & Rosenberg, 2003, Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006, Philadelphia USA<br />Price, Sylvia A and Willson, Lorraine M, 1996, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses penyakit, Edisi empat, EGC, Jakarta<br />www. Us. Elsevierhealth.com, 2004, Nursing Diagnosis: for guide to Palnning care, fifth Edition<br />Saduran dari Kristiana Endang dan modifiksi sendiri untuk tinjauan teori, sedangkan untuk diagnosa keperawatan dan PK modifikasi sendiriabang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-34777937542814607042010-05-04T23:30:00.001-07:002010-05-04T23:30:28.422-07:00abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3240073533593994549.post-26707761612813099952010-05-04T23:20:00.000-07:002010-05-04T23:34:23.649-07:00ASERTIF TRAINING<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBILLIB%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-link:"Heading 1 Char"; mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0in; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:1; font-size:16.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-font-kerning:16.0pt; font-weight:bold;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Char"; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} strong {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} pre {mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-link:"HTML Preformatted Char"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; font-size:10.0pt; font-family:"Courier New"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.Heading1Char {mso-style-name:"Heading 1 Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Heading 1"; mso-ansi-font-size:16.0pt; mso-bidi-font-size:16.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Arial; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:Arial; mso-bidi-font-family:Arial; mso-font-kerning:16.0pt; font-weight:bold;} span.HTMLPreformattedChar {mso-style-name:"HTML Preformatted Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"HTML Preformatted"; font-family:"Courier New"; mso-ascii-font-family:"Courier New"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Courier New"; mso-bidi-font-family:"Courier New";} span.BodyTextChar {mso-style-name:"Body Text Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:242880625; mso-list-template-ids:-1097700386;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level2 {mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level3 {mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level4 {mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level5 {mso-level-tab-stop:2.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level6 {mso-level-tab-stop:3.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level7 {mso-level-tab-stop:3.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level8 {mso-level-tab-stop:4.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l0:level9 {mso-level-tab-stop:4.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:388263822; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-619668100 687113678 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ansi-font-weight:normal; mso-ansi-font-style:normal;} @list l2 {mso-list-id:484516440; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1576947802 26007708 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:81.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:81.0pt; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:117.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level4 {mso-level-tab-stop:153.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:153.0pt; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:189.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:189.0pt; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:225.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:225.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level7 {mso-level-tab-stop:261.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:261.0pt; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:297.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:297.0pt; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:333.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:333.0pt; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3 {mso-list-id:927425684; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1541641268 -2090680808 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:right; margin-left:2.0in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level4 {mso-level-tab-stop:2.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:2.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:3.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:3.0in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:3.5in; mso-level-number-position:right; margin-left:3.5in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level7 {mso-level-tab-stop:4.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.0in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:4.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:5.0in; mso-level-number-position:right; margin-left:5.0in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4 {mso-list-id:1089304967; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:703614256 -2090680808 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:right; margin-left:2.0in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level4 {mso-level-tab-stop:2.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:2.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:3.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:3.0in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:3.5in; mso-level-number-position:right; margin-left:3.5in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level7 {mso-level-tab-stop:4.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.0in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:4.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:5.0in; mso-level-number-position:right; margin-left:5.0in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5 {mso-list-id:1141075970; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1252721124 -2090680808 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:1.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:right; margin-left:2.0in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level4 {mso-level-tab-stop:2.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:2.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:3.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:3.0in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:3.5in; mso-level-number-position:right; margin-left:3.5in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level7 {mso-level-tab-stop:4.0in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.0in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:4.5in; mso-level-number-position:left; margin-left:4.5in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:5.0in; mso-level-number-position:right; margin-left:5.0in; text-indent:-9.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6 {mso-list-id:1158695479; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-616657782 82116164 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:.75in; mso-level-number-position:left; margin-left:.75in; text-indent:-.25in; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:1.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level3 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:1.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l6:level4 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:2.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l6:level5 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:2.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level6 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:3.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l6:level7 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:3.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Symbol;} @list l6:level8 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:o; mso-level-tab-stop:4.0in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:"Courier New"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l6:level9 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:4.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">ASERTIF TRAINING<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">A.<span style=""> </span>DEFINISI<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;">Istilah Asertif dewasa ini sudah sangat populer “mengiang” ditelinga kita, terlebih-lebih istilah itu sering digunakan sebagai materi <i>Assertiveness and social Skills training</i> bagi para karyawan perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme kerja.<span style=""> </span><span style="" lang="SV">Banyak Pakar memberikan definisi yang berbeda tapi sama (satu makna) tentang<span style=""> </span>asertif, berikut diantaranya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif adalah sikap di mana seseorang mampu bertindak sesuai dengan keinginannya, membela haknya dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Selain itu, bersikap asertif juga berarti mengkomunikasikan apa yang kita inginkan secara jelas dengan menghormati tanpa menyakiti orang lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Sikap asertif adalah kemampuan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, perasaan, dan kepentingan secara langsung kepada siapapun. Namun sikap asertif ini jangan disamakan dengan sikap agresif. Sikap asertif bersifat jujur, obyektif, tidak dipengaruhi oleh judgement, atau hal-hal yang bersifat emosionil. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: black;" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif <span style="color: black;">merupakan ungkapan perasaan, pendapat, dan kebutuhan kita secara jujur, wajar dan tidak dibuat-buat. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif adalah sarana untuk menjadikan hubungan kita lebih setara dan menghindari perasaan direndahkan yang kerap kali datang bilamana gagal mengekspresikan apa yang sungguh-sungguh kita dambakan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif adalah Cara Efektif dalam mengekpresikan diri, mempertahankan harga diri, dan menunjukan rasa hormat kepada orang lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan, dan kepercayaan secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak mengganggu hak orang lain. Jadi, berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan apa adanya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif adalah membina hubungan tanpa melakukan penolakan terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">h.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif artinya menyadari bahwa andalah penentu perilaku anda sendiri dan anda dapat memutuskan apa yang anda lakukan atau tidak. Kita juga menyadari kondisi yang sama yang dihadapi orang lain dan tidak berusaha mengendalikan mereka. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">i.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Asertif<span style=""> </span>adalah cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain tanpa bermaksud melukainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa asertif adalah sikap positif bukan sikap negatif, asertif bukan agresif yang selalu <span style="color: black;"><span style=""> </span>merugikan orang lain, asertif bukan perilaku permisif/pasif yang selalu merugikan diri sendiri, bahkan menurut penelitian di Amerika, dikatakan bahwa perilaku agresif dan permisif/pasif adalah <i>animal behavior</i> sedangkan asertif adalah <i>human behavior</i>.<span style=""> </span></span></span><span style="color: black;" lang="FI">Jelaslah bahwa dengan Bersikap Asertif, kita akan mampu mempertahankan kredibiltas dan eksistensi diri sebagai pribadi yang berguna bagi lingkungannya.</span><span style="" lang="FI"> Sedangkan</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;" lang="FI"> n</span><strong><span style="font-weight: normal;" lang="FI">on asertif</span></strong><span style="" lang="FI"> adalah sikap yang pasif dan tidak langsung. Sikap ini membiarkan orang lain mempengaruhi hak-hak kita dan bersikap tidak hormat terhadap kebutuhan kita. Memecahkan masalah secara lose-win solution.<o:p></o:p></span></p> <pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">B.<span style=""> </span>CIRI-CIRI ASERTIF</span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;" lang="IT"><o:p></o:p></span></b></pre><pre style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="IT">Fensterheim dan Baer, (1980) berpendapat sesorang dikatakan mempunyai sikap asertif apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :<o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun tindakan. <o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka. <o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik. <o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV">Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung bersifat negatif. <o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika membutuhkan.<o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak<span style=""> </span>menyenangkan dengan cara yang tepat. <o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan. <o:p></o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Menerima keterbatasan yang ada di dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal ia akan tetap memiliki harga diri (self esteem) dan kepercayaan diri (self confidence).<o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></pre><pre style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI">Kedelepan pandangan Fensterheim dan Baer (1980) tentang ciri-ciri individu jadi sebuah penegasan dalam memposisikan kita (secara individu) sebagai manusia merdeka yang mempunyai hak, kewajiban dan martabat yang sama dengan yang lainnya dalam menentukan sikap,<span style=""> </span>bersuara/berpendapat, mengapresiasikan bakat, minat dan kemampuannya. Selain itu, seseorang yang asertif<span style=""> </span>dengan ikhlas dapat<span style=""> </span>menerima<span style=""> </span>dengan lapang dada<i> </i>berbagai kritikan dan saran yang dapat meningkatkan kualitas diri<i> </i>atas berbagai kekurangan dan<span style=""> </span>kesalahan yang pernah/sedang dilakukan tanpa memandang siapa ??? (orang tua / Senior yunior / atasan / bawahan) yang menggugah kita untuk segera terbangun dari keterpurukan. <o:p></o:p></span></pre><pre style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="FI"><o:p> </o:p></span></pre> <h1 style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="NO-BOK">C.<span style=""> </span>MANFAAT</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; font-weight: normal;" lang="NO-BOK"><br />Sikap asertif memengaruhi banyak segi kehidupan kita. Orang yang asertif cenderung memiliki konflik yang lebih sedikit dengan orang lain, artinya stres dalam hidup mereka berkurang. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; font-weight: normal;" lang="SV">Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dan juga menolong orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan memiliki hubungan yang saling mendukung, orang yang asertif memiliki orang-orang yang dapat ia andalkan. Hal ini menjauhkan mereka dari stres sehingga tubuh dan jiwa mereka juga menjadi lebih sehat. <o:p></o:p></span></h1> <h1 style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; font-weight: normal;" lang="SV">Sikap asertif ini terbukti bermanfaat ketika Anda berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya saat bos sedang bad mood atau marah, ataupun saat Anda sedang suntuk berat karena pekerjaan menumpuk. Meski Anda sedang dilanda rasa gelisah, Anda tetap bisa berpikir dengan jernih tanpa terpengaruh oleh emosi Anda.<br />Misalnya saja, meskipun hati Anda sudah panas karena kemarahan bos, Anda tidak terpancing untuk bersikap destruktif.<br /></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";" lang="SV"><br /></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif"; font-weight: normal;" lang="SV">Sebaliknya, sikap agresif cenderung mengasingkan orang lain dan menumbuhkan stres yang sebenarnya tidak perlu jika dapat dikendalikan dengan bersikap asertif. Seseorang dengan perilaku agresif selalu merasa diserang dan menghindari interaksi dengan orang yang ia anggap agresif.Seringkali, orang yang bersikap agresif memiliki hubungan yang retak dan sedikit dukungan sosial. Mereka tidak mengerti bahwa hal ini terjadi karena sikap mereka sendiri. Sebaliknya, mereka sendiri juga merasa sebagai korban.<br /><br />Orang yang pasif selalu menghindari konflik dengan cara menghindar dari komunikasi untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan kebutuhan mereka. Namun, sikap ini juga merusak suatu hubungan dalam jangka panjang. Mereka selalu merasa menjadi korban, tapi terus menerus menghindari konfrontasi. Hingga mencapai puncak kemarahan, dan mereka akan melepaskan kemarahannya dengan agresif. Pihak lain yang membuatnya marah tidak mengetahui masalahnya, sampai orang yang pasif ini meledak dalam kemarahan. Peristiwa seperti ini memicu hubungan yang buruk dan perasaan terluka. <o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">D.<span style=""> </span>PERBEDAAN AGRESIF DAN NON-ASERTIF<o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seseorang dikatakan asertif bila ia mampu bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam integritas pihak lain. Sedangkan dalam agresif, ekspresi yang dikemukakan justru terkesan melecehkan, menghina, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain sehingga tidak ada rasa saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sikap ataupun perilaku agresif cenderung akan merugikan pihak lain karena seringkali bentuknya seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal ataupun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Seseorang dikatakan bersikap non-asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangan/ keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">E.<span style=""> </span>LATIHAN ASERTIF<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Latihan asertif adalah suatu terapi modaliltas keperawatan dalam nentuk terapi kelompok(terapi tingkah laku), klien belajar mengungkapkan rasa marah secara tepat atau asertif sehingga pasien mampu untuk berhubungan dengan orang lain,mampu menyatakan: apa yang diinginkannya , apa yangn disukainya, dan apa yang ingin dia kerjakan dan kemampuan untuk membuat seseorang merasa tidak risih berbicara tentang dirinya sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Teknik ini dugunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar. Latihan ini terutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya. Cara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. Diskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">F.<span style=""> </span>CARA MENGEKSPRESIKAN EMOSI NEGATIF SECARA ASERTIF<o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ekspresi asertif pada umumnya mengandung unsur yang dapat kita katakan sebagai berita tentang aku, seperti saya sebal, saya kesal, saya marah. Dalam berita tentang aku terkandung makna bahwa saya mempunyai perasaan dan perasaan saya adalah tanggung jawab saya.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sebaliknya ekspresi agresif selalu mengandung unsur berita tentang kamu, karena seseorang diserang atau diberi sebutan yang bermakna negatif. Kamu seharusnya tidak melakukan hal itu atau kamu orang jahat, atau kamu bloon. Apabila kemarahan sudah memuncak, biasanya seseorang akan lebih sering menggunakan komunikasi yang didominasi oleh berita tentang kamu.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Sementara itu komunikasi asertif tidak sama dengan komunikasi agresif, karena dalam asertif terjadi suatu ungkapan yang langsung, jujur, dan secara spontan mengekspresikan segala macam perasaan yang ada, namun dengan cara tertentu yang membuat lawan bicara tidak akan terpancing untuk memberikan respons yang emosional pula.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Oleh karena seorang yang asertif tidak akan pernah menyertakan berita tentang kamu. Jadi tidak ada yang merasa disalahkan dan dicerca oleh keberadaan emosi negatif secara agresif, dari apa yang dirasakan oleh lawan bicaranya tersebut. </span><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="IN">G.<span style=""> </span>LANGKAH-LANGKAH<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN">Astrid French, pakar perilaku terkenal di Amrik dalam bukunya yang berjudul Interpersonal Skills, mengungkapkan bahwa perilaku asertif akan membantu Anda mendapatkan apa yang menjadi hak Anda maupun apa yang bukan hak Anda tetapi Anda menginginkannya. Namun tanpa menanggalkan tanggung jawab dalam melakukannya. Di bawah ini merupakan petunjuk untuk bersikap asertif:<br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--><b><o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Bedakan dengan jelas apa saja yang menjadi hak Anda dan apa yang bukan hak Anda tetapi Anda menginginkannya. Ingat loh, orang yang asertif bukanlah orang yang suka merampas hak orang lain. Orang yang asertif bisa memenuhi keinginannya walaupun sebetulnya itu bukan haknya tanpa pemaksaan dan tindakan destruktif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Berani mengungkapkan sesuatu yang mengganjal perasaan Anda. Misalnya tentang ketidakpuasan Anda. Dengan sikap asertif Anda bisa mengungkapkan ketidakpuasan itu dengan nada yang lebih bersahabat, bukan dengan nada penuh emosi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Tunjukkan image yang positif, misalnya dengan bertutur kata dan bertingkah laku sopan. Dengan image positif ini Anda akan lebih mudah diterima dalam bersikap asertif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Pandai membaca keadaan. Perilaku asertif dapat dinilai agresif jika ditunjukkan dalam kondisi yang salah. Maka jika ingin mengungkapkan sesuatu pastikan suasana dan kondisinya dalam keadaan tenang dan tidak dalam keadaan yang penuh emosi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV"><span style=""> </span>Dalam keadaan emosi jangan sekalipun mengungkapkan keinginan Anda, karena dikhawatirkan hasilnya tidak objektif karena dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat subyektif dan emosionil.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">H. Formula Membangun Assertivitas<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Setidaknya ada<span style=""> </span>Formula 3 A sebagai sebuah pendekatan yang dapat dilakukan dalam mewujudkan sikap Assertivitas diri, yang terangkai dalam tiga kata yaitu <b style=""><i style="">Appreciation, Acceptance, Accommodating:<o:p></o:p></i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b style="">Appreciation</b>. <b style=""><i style=""><o:p></o:p></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;">Dengan cepat dan tanggap memberikan penghargaan dan rasa hormat<span style=""> </span>terhadap kehadiran orang lain sampai pada batas-batas tertentu atas apa yang terjadi pada diri mereka tanpa<span style=""> </span>menunggu mereka untuk lebih dahulu memperhatikan, memahami, menghormati dan menghargai kita.<b style=""><i style=""><o:p></o:p></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b style="">Acceptance</b><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Adalah perasaan mau menerima, memberikan arti sangat positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang, yaitu menjadi pribadi yang terbuka dan dapat menerima orang lain sebagaimana keberadaan diri mereka masing-masing. Dalam hal ini, kita tidak memiliki tuntutan berlebihan terhadap perubahan sikap atau perilaku orang lain (kecuali yang negatif) agar ia mau berhubungan dengan mereka. Tidak memilih-milih orang dalam berhubungan, dengan tidak membatasi diri hanya pada keselarasan tingkat pendidikan, status sosial, suku, agama, keturunan, dan latar belakang lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="" lang="SV">Accomodating</span></b><span style="" lang="SV">. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="" lang="SV"><span style=""> </span></span></b><span style="" lang="SV">Menunjukkan sikap ramah kepada semua orang, tanpa terkecuali, merupakan perilaku yang sangat positif. Keramahan senantiasa memberikan kesan positif dan menyenangkan kepada semua orang yang kita jumpai. Keramahan membuat hati kita senantiasa terbuka, yang dapat mengarahkan kita untuk bersikap akomodatif terhadap situasi dan kondisi yang kita hadapi, tanpa meninggalkan kepribadian kita sendiri<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Formula diatas dapat dijadikan sebagai pedoman berinteraksi sosial dalam<span style=""> </span>membina hubungan baik<span style=""> </span>dengan banyak orang, dengan asumsi bahwa orang lain pun mempunyai hak dan kesempatan yang sama seperti kita. Oleh karena itu, kita dapat mengemukakan hak pribadi, namun janganlah kita melupakan untuk memperhatikan hak orang lain pula.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p style="margin-right: 11.25pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="SV">I</span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;" lang="IN">.<span style=""> </span>TIPS UNTUK BERSIKAP ASERTIF<o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Tips untuk mampu mengatakan “tidak” terhadap permintaan yang tidak diinginkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Tentukan sikap yang pasti, apakah Anda ingin menyetujui atau tidak. Jika Anda belum yakin dengan pilihan<span style=""> </span>Anda, maka Anda bisa minta kesempatan berpikir sampai mendapatkan kepastian. Jika Anda sudah merasa yakin dan pasti akan pilihan Anda sendiri, maka akan lebih mudah menyatakannya dan Anda juga merasa lebih percaya diri. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="IN"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Jika belum jelas dengan apa yang dimintakan pada Anda, bertanyalah untuk mendapatkan kejelasan atau klarifikasi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Berikan penjelasan atas penolakan Anda secara singkat, jelas, dan logis. Penjelasan yang panjang lebar hanya akan mengundang argumentasi pihak lain. </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” untuk penolakan, dari pada “sepertinya saya kurang setuju..sepertinya saya kurang sependapat...saya kurang bisa.....” </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Pastikan pula, bahwa sikap tubuh Anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi Anda...Seringkali orang tanpa sadar menolak permintaan orang lain namun dengan sikap yang bertolak belakang, seperti tertawa-tawa dan tersenyum. </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Gunakan kata-kata “Saya tidak akan....” atau “Saya sudah memutuskan untuk.....” dari pada “Saya sulit....”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk....” lebih menunjukkan sikap tegas atas sikap yang Anda tunjukkan. </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Jika Anda berhadapan dengan seseorang yang terus menerus mendesak Anda padahal Anda juga sudah berulang kali menolak, maka alternatif sikap atau tindakan yang dapat Anda lakukan : mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan. </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Anda tidak perlu meminta maaf atas penolakan yang Anda sampaikan (karena Anda berpikir hal itu akan menyakiti atau tidak mengenakkan buat orang lain)...Sebenarnya, akan lebih baik Anda katakan dengan penuh empati seperti : “ saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan bagimu.....tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk ...” </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Janganlah mudah merasa bersalah ! Anda tidak bertanggung jawab atas kehidupan orang lain...atau atas kebahagiaan orang lain, bukan..... </span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 5pt 11.25pt 5pt 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="IN">Anda bisa bernegosiasi dengan pihak lain agar kedua belah pihak mendapatkan jalan tengahnya, tanpa harus mengorbankan perasaan, keinginan dan kepentingan masing-masing.(<b>jr</b>)</span><span style="" lang="SV"> <o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, tidak setiap saat kita mendapat stimulus yang positif, terkadang kita mendapati stimulus yang negatif, stimulus negatif menimbulkan perasaan negatif seperti pada kasus B , stimulus negatif buat B adalah temannya mengajak dia bermain games (padahal tugasnya belum selesai), perasaan negatif B adalah merasa ditantang dan pengen membuktikan (di satu sisi B menimbang antara ajakan atau mengerjakan tugas mandiri). Ada tiga bentuk respon penting untuk mencegah perasaan negatif, yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Pertama, kita bisa menghambat ekspresi dari perasaan negatif dengan tidak mengatakan apa pun, atau menggerutu dalam hati yang sama sekali tidak dipahami orang lain (berarti kita pasif).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Kedua, kita dapat menyerang lawan bicara kita dengan kata-kata keras, kasar atau bahkan melecehkan, merendahkan, menyalah-nyalahkan orang yang kita ajak bicara (berarti kita agresif).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Ketiga, kita akan langsung mengungkapkan perasaan negatif secara spontan dan sesuai dengan kondisi yang kita rasakan, tanpa menyalahkan orang yang kita ajak bicara (berarti kita asertif).<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Dalam interaksi dengan orang lain, pengaruh masa kecil tidak dapat diabaikan, sehingga ada kerangka kerja interaktif masa kecil yang melandasi ketiga pilihan tersebut di atas.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Maka kemudian terbentuk pola interaktif sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV"> </span>I am not OK-You are OK. Saya akan berhati-hati dalam mengungkapkan apa pun terhadap perilakumu, karena saya harus yakin bahwa apa yang saya katakan tidak akan mengganggu perasaanmu dan membuatmu jengkel dan marah. <span style="" lang="SV">Saya merasa yakin tidak akan menyerang kamu, dan membuat kamu merasa tidak nyaman. </span>Disini kita bersikap pasif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]-->I am OK-You are not OK. <span style="" lang="SV">Cara ini membuat kita merasa lebih baik, dan orang lain kurang baik, sehingga orang lain tersebut patut mendapat luapan kemarahan dan cercaan dari kita. Dalam hal ini kita bersikap agresif dan menyerang, sehingga akan membuat orang lain merasa tidak nyaman oleh serangan kita. </span>Disini kita bersikap agresif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]-->I am OK-You are OK. <span style="" lang="SV">Kita dengan bebas meluapkan perasaan apa pun yang kita rasakan, dan kita sendirilah yang bertanggung jawab terhadap perasaan kita. Kita tidak akan membiarkan orang lain mengambil manfaat dari kondisi kita, tetapi orang lain pun memiliki kebebasan untuk mengungkap apa yang dirasakan. Kita tidak akan menyerang orang lain, bahkan akan menerima kehadiran orang lain dengan sikap terbuka. Ini adalah cara pengungkapan perasaan secara asertif.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Jadi, dengan cara asertif maka kedua belah pihak yang berkomunikasi merasa nyaman, tidak ada yang merasa disakiti hatinya dan tidak ada pula yang merasa ingin menyakiti lawan bicaranya. Namun dapat tercipta saling pengertian yang memudahkan pengambilan keputusan dan dirasakan adil bagi semua pihak.<o:p></o:p></span></p> abang dkkhttp://www.blogger.com/profile/00232186009072253582noreply@blogger.com2